Oleh : Tazkir,S.Pd
Transportasi menurut KBBI pengangkutan barang oleh berbagai jenis kenderaan sesuai dengan kemajuan teknologi. Pengangkutan adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan seluruh elemen masyarakat desa maupun kota untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam menunjang kebutuhan dan perekonomian bagi seluruh masyarakat Indonesia, selalu digunakan masyarakat Indonesia baik darat, udara dan laut. Alhamdulillah saat ini transportasi di Gayo Bener Meriah-Takengon ( BeTa) yang menjadi kepercayaan masyarakat antara lain :
1.Transportasi Darat (land transpotation)
Transportasi darat sudah ada sejak zaman dahulu , seperti kuda, kerbau, pejalan kaki, kuda tunggangan, kereta berkuda, gerbak (gerobak) dan sepeda. Teringat sewaktu masih duduk pada Sekolah Dasar tahun 1980-an sebagai angkutan darat pada masa itu sebagian masyarakat gayo (Bener Meriah) untuk melakukan aktifitas dengan berjalan kaki, berkuda dan angkutan “gerbak” (gerobak) terbuat dari kayu dibentuk mempunyai bak kosong dibagian belakang dan ada dua roda terbuat dari ban mobil, sebagai penarik gerbak tersebut dibantu satu hewan “koro” (kerbau), pada masa itu gerbak masih tergolong banyak digunakan masyarakat. Fungsi gerbak saat itu berfungsi mengangkut hasil pertanian warga yang diantar ke pasar hasil panen padi, kopi, palawija dan lain-lain, serta sebagai angkutan untuk pengganti kenderaan karena pada saat itu pengguna kenderaan masih langka hanya orang tertentu yang dapat membuat kenderaan tersebut, sebagian para petani masih sebagian melakukan berjalan kaki, karena zaman tersebut angkutan darat masih jarang dan perekonomian masyarakat masih ala tradisional. Bila melihat masa lampau sulitnya mengantar hasil perekonomian karena keterbatasan angkutan keberbagai kota hal ini karena kurangnya transportasi.
Apa Peran Transportasi dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Gayo?
Tahun 1945 muncul Transpotasi darat Gayo PT Aceh Tengah didirikan oleh orang Gayo dengan semangat dan kebersamaan (sumber Lintas Gayo), Saat ini dengan kemajuan teknologi pengguna jasa transpotasi darat sangat banyak digunakan masyarakat, adanya bus antar kota dan provinsi yang berkelas sehingga bus tujuan ke Gayo (BeTa) dikenal sebagai bus pelayanan prima kepada penumpang. Transpotasi darat lainnya yaitu angkutan barang khususnya wilayah Aceh-Sumut, karena Gayo merupakan daerah kaya dari hasil bumi seperti kopi, palawija dan rempah-rempah. Semua harus menggunakan transpotasi darat (angkutan barang) dalam menambah sendi perekonomian masyarakat, tentunya dapat menambah hasil perkapita, sekaligus untuk mengurangi pengangguran dalam menjalankan akses transpotasi darat. Hal ini tentu membutuhkan banyak tenaga kerja yaitu sopir dapat membantu perbaikan ekonomi keluarga. Suksesnya transpotasi darat harus didukung dengan akses jalan yang baik, adanya jalan yang baik hasil bumi yang akan dipasarkan ke daerah lain akan lebih cepat dalam peroses pemasaran, malah kebalikannya bagaimana kalau hasil bumi melimpah tetapi akses untuk memasarkan perekonomian tidak ada? Ini menjadi kendala besar bagi pertumbuhan sektor ekonomi Gayo. Jawabannya perbaikan sarana dan prasarana terutama jalan sebagai penghubung antara satu desa dengan desa lainnya, antar Kecamatan, Kabupaten dan lintas Provinsi lainnya. Alhamdulilah diluar daerah, Gayo dikenal dengan sarana transportasi (bus) bagus serta akses jalan yang sangat baik.
2. Transportasi Udara (air transport)
Munculnya transportasi udara diawali dengan adanya balon udara. Pada 1782, Joseph dan Jacques Etienne untuk pertama kalinya berhasil menerbangkan balon udara hingga ketinggian 300 meter. Sejak saat itu, balon udara mulai digunakan untuk membawa manusia. Setelah balon udara, tahun 1903 Orville dan Wilbur Wright merancang sebuah pesawat terbang. Rancangan pesawat itu dibuat hingga berkali-kali, sampai akhirnya pesawat terbang mereka berhasil mengangkut penumpang di dalamnya. (https://infopublik.sijunjung.go.id/ perkembangan-teknologi-transportasi-darat/).
Kemajuan teknologi sektor transpotasi udara disenangi masyarakat karena berperan penting dalam menumbuhkan perekonomian Gayo, terutama dalam bidang perdagangan mendatangkan investor asing maupun lokal, pariwisata, industri dsb. Bandara Rembele mulai dibangun tahun 2000 sampai 2003, mulai beroperasi tahun 2004 diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tahun 2014 (dephub.go.id).Tujuan pembukaan bandara ini untuk pertumbuhan perekonomian masyarakat akan lebih baik, serta terlaksananyan eksport kopi Gayo ke berbagai negara Intenasional.
Dalam hal ini pemerintah Gayo harus berani dalam bidang sektor udara seperti membuka rute-rute penerbangan kebeberapa daerah yang sudah mempunyai landasan, bahkan membuka rute-rute baru dalam eksport terutama hasil bumi kopi dan lain-lain. Apalagi Bandara Rembele merupakan bandara yang menghubungkan ke berbagai daerah di Indonesia, rute pesawat harus lebih banyak berada di udara Gayo baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Dengan banyaknya yang mendatangi Gayo dari berbagai negara luar dan dalam negeri otomatis perekonomian Gayo akan menjadi lebih baik
a. Perdagangan (trading)
Setelah melalui transpotasi darat, ada juga perdagangan melalui udara dalam pemasaran hasil bumi Gayo khususnya Aceh Tengah dan Bener Meriah, yang melayani perdagangan logistik antar nusantara dan luar negeri, saat ini hasil bumi Gayo masih kurang dibidang udara, sehingga masih berpatokan pada angkutan darat, sumber daya alam melimpah harus digenjot melalui udara juga agar masyarakat dapat menambah pendapatan yang lebih baik, saat ini pengiriman barang hanya hitungan jam dari seluruh penjuru nusantara dan bermunculan travel-travel paket pengiriman yang tujuannya memanjakan pelanggan dari berbagai jenis produk dengan cepat. Contoh Kabupaten Bener Meriah, sebelum adanya Bandara Rembele, hasil bumi terutama kopi, aktifitas perekonomian masyarakat masih menunjukan hasil perkapita masyarakat menurun, karena semua dilakukan dengan menggunakan transportasi melalui darat menuju daerah Sumatera Utara dan peroses terlalu lama dalam hitungan waktu. Begitu juga dengan masyarakat yang akan melanjutkan perjalanan lintas provinsi (Bener Meriah - Medan dan lainnya). Perjalanan Bener Meriah - Medan biasanya menggunakan jalur darat 10-12 jam, setelah adanya transportasi udara Bandara Rembele hanya memerlukan waktu 45 menit saja masyarakat sudah dapat mendarat di kota Sumatera Utara. Adanya Bandara Rembele banyak keuntungan bagi masyarakat, para pebisnis bermunculan lebih banyak dari berbagai sektor sehingga perekonomian sudah menunjukan hasil yang sangat baik pada sektor perdagangan.
b. Investor (investors)
Dengan adanya transportasi udara, investor baik dari dalam dan luar negeri lebih mudah menjangkau daerah yang mereka tuju.Investor merupakan individu, sekelompok orang atau perusahaan yang ingin melakukan penanaman sejumlah modal yang tujuannya mengharapkan keuntungan dari hasil investasi yang akan dan sudah dilakukan. Untuk membangkitkan kemajuan ekonomi suatu daerah adanya investor, Contoh masih banyak pengembangan sumber daya alam yang akan digali untuk menghasilkan perekonomian daerah bertambah, contoh pengembangan pariwisata, industri dsb, dengan adanya jalur udara mudaha-mudahan akan terwujud.
c. Pariwisata (tourist)
Diseluruh daerah Nusantara menggaungkan pariwisata, tertata begitu indah tujuannya untuk membantu membangkitkan perkeonomian masyarakat disekitar sekaligus menambah devisa negara. Transportasi darat dan udara sangat berperan dalam mengembangkan dan memajukan pariwisata, untuk itu ketersediaan transportasi antar daerah dan bandara akan memperbanyak wisatawan lokal dan mancanegara.
Jadi membangun kepercayaan terhadap Peran Transportasi dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Gayo (BeTa) dalam hal ini pemerintah Gayo harus serius dalam mengelola transpotasi darat dan udara. Membaiknya pengelolaan transportasi ini maka secara langsung perekonomian Gayo akan membaik (Gayo economy will improve), masyarakat sejahtera (prosperous society) dan Gayo pasti maju dapat bersanding, bersaing dengan daerah lainnya di Nusantara.
Penulis Guru SMA Negeri 1 Bukit