Hal itu di sampaikan oleh Ketua Majelis Pemuda Islam Nangroe Aceh (Madinah) Wilayah Pase Tgk. Irfandi, SE, dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Kamis (11/08/2022).
Tgk. Irfandi juga meminta kepada Pemkab Aceh Utara lebih serius dalam menangani proyek irigasi Krueng Pase ini, karena menurutnya kalau lambannya dikerjakan, ini akan berdampak lebih serius terhadap nasib dan mengancam mata pencaharian ribuan petani di sembilan Kecamatan di Aceh utara.
"Dalam hal ini saya mengapresiasi Pj. Bupati Aceh Utara yang sudah turun kelapangan pada 4 Agustus kemarin, tetapi juga perlu di minta untuk lebih fokus dalam menangani masalah ini, menyangkut hajat hidup masyarakat yang mayoritas petani sebagai sumber mata pencaharian," ujarnya.
Pria yang biasa disapa Panglima Tani ini lebih lanjut mengatakan, bahwa proyek ini sudah menghabiskan banyak biaya yang bersumber dari APBN 2022 yaitu 44 milyar lebih, itu diharapkan segera rampung agar petani bisa kembali menggarap lahan sawahnya yang sudah kering.
Selain itu, dirinya berharap harus ada kepastian serta progres yang cepat dalam penyelesaian proyek irigasi Krueng Pase ini. Sarannya, bila memang perlu di kaji kembali silahkan di undang tim ahli serta Kementerian PUPR RI untuk turun tangan supaya masalah ini cepat teratasi.
Karena jika terus diperlambat akan berdampak kepada krisis pangan serta perekonomian Aceh Utara yang semakin memburuk.
"Ini juga merupakan tugas mulia dan utama karena menyangkut tentang misi penyelamatan roda perekonomian rakyat Aceh Utara di sembilan Kecamatan tersebut, bagaimana mencari solusi secepatnya sehingga rampung dalam tahun ini untuk mengairi 8.922 hektare sawah petani," tutur Tgk. Irfandi.
(Murhaban)
Pria yang biasa disapa Panglima Tani ini lebih lanjut mengatakan, bahwa proyek ini sudah menghabiskan banyak biaya yang bersumber dari APBN 2022 yaitu 44 milyar lebih, itu diharapkan segera rampung agar petani bisa kembali menggarap lahan sawahnya yang sudah kering.
Selain itu, dirinya berharap harus ada kepastian serta progres yang cepat dalam penyelesaian proyek irigasi Krueng Pase ini. Sarannya, bila memang perlu di kaji kembali silahkan di undang tim ahli serta Kementerian PUPR RI untuk turun tangan supaya masalah ini cepat teratasi.
Karena jika terus diperlambat akan berdampak kepada krisis pangan serta perekonomian Aceh Utara yang semakin memburuk.
"Ini juga merupakan tugas mulia dan utama karena menyangkut tentang misi penyelamatan roda perekonomian rakyat Aceh Utara di sembilan Kecamatan tersebut, bagaimana mencari solusi secepatnya sehingga rampung dalam tahun ini untuk mengairi 8.922 hektare sawah petani," tutur Tgk. Irfandi.
(Murhaban)