Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Penuhi Keluhan Warga, Anggota DPRK Aceh Utara Zulkifli Langsung Kunjungi Pemukiman Warga

Minggu, 12 Juni 2022 | Juni 12, 2022 WIB Last Updated 2022-06-12T10:53:09Z



BerawangNews.com, Aceh Utara - Setelah mendapat kabar dari salah satu warga dan juga pemberitaan dari beberapa media online.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, Zulkifli merespon cepat dan langsung turun ke lokasi.

Pria yang disapa Joel Pantoen itu, turun langsung ke lokasi pemukiman warga kurang mampu di Desa Matang Cut, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (11/06/2022).

Turunnya Zulkifli kelokasi untuk melihat langsung keadaan warga yang masih dalam Daerah Pemilihan (Dapil) nya itu, yakni Dapil IV yang meliputi Baktiya, Seuneuddon, Tanah Jambo Aye dan Baktiya Barat.

Kepada media ini, Zulkifli Menuturkan setelah melihat keadaan warga, dirinya merasa iba dengan kondisi yang dialami warga setempat, selain menempati rumah tidak layak huni, juga susah mendapatkan air bersih,

"Satu petak tanah ini ada 4 rumah dengan 5 KK, hanya terdapat satu sumur tanpa MCK, untuk air minum harus beli di Desa sebelah" ujar Politisi PKS itu.

Untuk sementara waktu ini, Zulkifli berkeinginan menghibbahkan sebuah sumur Cincin setelah mendapatkan lokasi dari yang punya tanah.

"Insyaallah dalam waktu dekat ini, kita akan hibbahkan sebuah sumur dari saya pribadi, kita tunggu dulu kabar dimana lokasi dari pihak keluarga," ujar pria kelahiran Matang Kumbang Baktiya 40 tahun lalu

Zulkifli melanjutkan, bahwa setelah mendapat kabar, dirinya akan langsung kirimkan pekerja untuk menggali sebuah sumur untuk keluarga besar Kasummi tersebut.

Adapun salah satu warga yang hadir kelokasi ikut senang dan mengapresiasi kehadiran seorang anggota Dewan yang tidak ada pemilihnya di Desa setempat.

"Bapak yang hadir ini bukanlah yang kami pilih dulu, bahkan tidak ada suara disini juga tidak kami kenal sama sekali, tapi sudah sudi hadir untuk melihat kondisi kami hari ini" tuturnya polos penuh haru.

Seorang warga itu pun, lanjut menceritakan keluh kesah mereka yang hanya sebagai buruh tani, itupun jika ada musim tanam dengan tanpa sepetak tanah sawah pun yang demilikinya.

Katanya, yang sehari-hari beras hanya mampu di beli perbambu, jika ada rejeki lebih dan cukup, baru mereka bisa membelinya perkarungan kecil.

"Karena pendapatan kami yang tidak menentu, jangankan untuk membangun rumah yang layak, untuk makan saja kami masih susah" sambung warga lainnya menambah pernyataan wanita paruh baya di sampingnya itu.

(Murhaban)