Foto bersama kegiatan Innovation day & pengembangan technopreneurship di desa Makmur sentosa |
Kegiatan tersebut bertajuk “Innovation Day & Pengembangan Technopreneurship, Pelatihan dan Launching Produk Turunan Kopi dan Nilam.” yang bertujuan untuk membantu masyarakat khususnya para petani khususnya petani kopi untuk meningkatkan pendapatan para petani.
Kegiatan ini dihadiri dan diresmikan juga oleh Wakil Rektor I USK, Wakil Bupati Kabupaten Bener Meriah, Ketua P3KKN USK, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bener Meriah, pejabat daerah, Reje Gampong, Organisasi Daerah Bener Meriah serta Dosen USK dan tenaga ahli dari ARC, dan tamu undangan lainnya.
Wakil Rektor I, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M,Si. secara langsung memberikan sambutan sekaligus me-launcing produk desa yang telah siap untuk di produksi.
“Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahim, maka kita akan launching produk inovasi berbasis sumber daya lokal terutama produk turunan kopi pada sore hari ini. Kami ucapkan selamat kepada mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan, mudah-mudahan kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus kita lanjutkan sehingga masyarakat merasa ternyata ada kesan yang diberikan mahasiswa KKN dari Universitas Syiah Kuala.”
Empat produk desa yang berhasil di-launching pada kegiatan tersebut antara lain sabun cuci piring varian kopi produksi desa Blang Pulo, Parfum produksi desa Pakat Jeroh, Body Scrub Makmur Sentosa, dan aroma terapi produksi desa Pondok Gajah. Semua produk yang dibuat merupakan hasil turunan dari kopi.
Ketua P3KKN, WR I, Wakil Bupati Bener Meriah hadir pada acara innovation day & Pengembangan technopreneurship |
Sebelum launching produk, dilakukan pelatihan dan demonstrasi tentang pembuatan masing-masing produk kepada pemuda/pemudi dari ke-empat desa yaitu desa Blang Pulo, Pondok Gajah, Pakat Jeroh, dan Makmur Sentosa sehingga setelah Pelatihan tersebut pemuda/pemudi desa sudah bisa memproduksi produk dari desa masing-masing. Pelatihan dimulai pada jam 14:00 WIB dan selesai pada jam 15:20 WIB dan dilanjutkan dengan launching produk yang telah dibuat sampai jam 18:00 WIB.
Kelompok KKN Bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bekerja sama dengan Atsiri Research Center (ARC) yang merupakan pusat riset khusus Atsiri Aceh di Universitas Syiah Kuala dalam memberikan pelatihan dan demonstrasi kepada warga dari ke-empat desa tersebut, sehingga peserta pelatihan langsung belajar dari para ahli tentang cara pembuatan produk sekaligus labelling produk dan cara memasarkan produk desa yang telah dibuat.
Empat kelompok KKN yang menyelenggarakan kegiatan ini yaitu kelompok KKN XXI- 254 (Blang Pulo), kelompok KKN XXI-256 (Pondok Gajah), Kelompok KKN XXI-255 (Pakat Jeroh), dan kelompok KKN XXI-285 (Makmur Sentosa).
Wakil Bupati Bener Meriah, Dailami mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN Universitas Syiah Kuala yang sudah mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan dan launching produk desa
“Terima kasih saya ucapkan kepada Rektor, para dosen dan mahasiswa Universitas Syiah kuala yang telah memberikan pelatihan kepada ke-empat desa, mudah-mudahan nanti desa-desa yang lainnya bisa mencontoh kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” Ujarnya.
Dr. Syaifullah Muhammad, ST. M.eng. selaku Dosen Pembimbing Lapangan mengatakan bahwa produk dari ke-empat desa ini akan secara resmi diberikan untuk desa dan akan diproduksi oleh desa.
Hasil pembuatan produk dari ke-empat desa |
“Hari ini kita secara percaya diri mengatakan bahwa kopi tidak hanya untuk di minum saja, tapi bisa kita buat untuk produk lain.
Limbahnya bisa kita jadikan pupuk kompos, kemudian yang lain bisa kita buat sabun, parfum, aroma terapi, dan lulur atau body Scrub. Ini semua merupakan produk turunan dari kopi dan dikombinasi dengan Nilam. Sehingga jika ada tamu dari luar kita tidak lagi membeli produk luar untuk suvenir, karena kita sudah ada produk desa yang kita produksi oleh kampung kita sendiri.” Ujarnya.
Lebih lanjut, Syaifullah Muhammad mengatakan bahwa kegiatan ini akan dilakukan secara berkelanjutan dan akan tetap dikontrol walaupun mahasiswa telah menyelesaikan kegiatan KKN di ke-empat desa tersebut.
“Itu yang sudah kita buat insha Allah kita berakhir di sini saja, bagi desa yang ingin mengembangkan produk ini lebih lanjut nantinya akan kita kirimkan mahasiswa untuk proses pembinaan,” Tegasnya.
(Juan)