Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Budaya Indonesia Harus Dilestarikan Di Era Globalisasi

Selasa, 17 Mei 2022 | Mei 17, 2022 WIB Last Updated 2022-05-17T13:34:51Z



Oleh : Vera Ramayana
Mahasiswa IAIN Prodi Tadris Bahasa Inggris

Kebudayaan Indonesia adalah seluruh kebudayaan daerah yang ada disetiap daerah negara di Indonesia. Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki HajarDewantara adalah “puncak kebudayaan daerah”. Kutipan ini merujuk pada pengertian Persatuan yang semakin menguat, sehingga kemanunggalan semakin terasa dari keberagaman dalam bentuk negara kesatuan, perekonomian nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional.

Kebudayaan Indonesia dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, perubahan ini terjadi karena faktor masyarakat yang sangat menginginkan Perubahan dan perubahan kebudayaan terjadi dengan sangat pesat yaitu karena masuknya unsur globalisasi ke dalam kebudayaan Indonesia. Apakah unsur globalisasi masuk? dikuasai untuk menembus budaya nasional yang merupakan penjelmaan budaya daerah yang ada disetiap daerah dari Sabang Merauke.

Gaya hidup masyarakat saat ini dan masa lalu sangat berbeda juga dampak dari globalisasi sehingga perlu penanganan yang lebih baik. Dampak lain dari globalisasi yaitu perkembangan teknologi yang sangat pesat yang mempermudah kehidupan masyarakat tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan mental dan moral generasi muda.

Budaya yang terdapat di Indonesia, mulai dari kuliner, fashion, seni, seperti kesenian dari beberapa daerah misalnya; tari kecak, bali. tari barong, gianyar, balipertunjukan ramayana, prambanan, pencak silat, ngklung, jawa barat, reog ponorogo, jawa timur, gamelan, jawa tengah, tari saman, aceh, ciri khas tersendiri, Semua merupakan aset bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan agar keaslian dan keberadaannya tidak tergerus oleh derasnya arus globalisasi.

Terdapat fenomena menarik di antara keragaman budaya di setiap daerah di Indonesia, menjadi alasan kuat bagi penulismembuat karya ilmiah dengan judul: Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi.

Berdasarkan fakta bahwa masyarakat Indonesia lebih menyukai budaya asing yang menurut mereka lebih unik. Banyak budaya lokal yang mulai luntur karena kurangnya generasi penerus yang memiliki rasa ketertarikan terhadap budaya sendiri. Menurut Malinowski, budaya yang lebih tinggi dan aktif akan mencakup budaya yang lebih rendah dan pasif melalui budaya kontak Teori Malinowski sangat terlihat pada pergeseran nilai-nilai budaya kita yang condong ke arah Barat.

Di era globalisasi, informasi menjadi pengaruh yang sangat besar dalam mempengaruhi pola pikir manusia. Budaya barat saat ini diidentikkan dengan modernitas (modernisasi), dan budaya timur diidentikkan dengan tradisional atau konvensional. Orang tidak hanya mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi Barat dan Asia timur sebagai bagian dari budaya tetapi juga meniru semua gaya Barat, Asia timur bahkan yang di Barat dianggap sebagai budaya yang buruk, tetapi setelah tiba di Timur diadopsi secara membabi buta. Seseorang yang sudah lama tinggal di Singapura kemudian kembali ke Indonesia, ia tercengang melihat betapa cepatnya perubahan budaya di Indonesia. Bahkan rasanya seperti berada di Amerika. Ada beberapa saluran TV yang menayangkan banyak film Amerika yang penuh dengan adegan kekerasan dan seks dan korea menampilkan drama percinta yang membuat penontonya baper “bawa perasaan”. Selama beberapa minggu di tanah kelahirannya, ia tidak melihat kesenian tradisional yang ditayangkan di TV swasta seperti yang pernah ia lihat di TVRI. 

Dia kemudian menyadari bahwa reog, angklung, calung, wayanggolek, gamelan, dan tarian tradisional tidak hanya jarang ditayangkan di TV, tetapi juga sangat jarang. Di kota-kota besar, klub malam, diskotik dan karaoke telah tumbuh yang sangat populer. 

Restoran yang menyajikan makanan Cina, korea dan Eropa. Dia tercengang. Apakah ini benar-benar negara saya, Indonesia? Fenomena ini menunjukkan bahwa budaya Indonesia yang halus dan memiliki nilai budaya yang tinggi telah terkontaminasi oleh budaya Barat yang sekuler seperti itu? Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban setiap lapisan masyarakat untuk menjaga budaya yang telah ada dan diwariskan secara turun-temurun. Peran generasi muda sangat dibutuhkan untuk terus berusaha belajar dan mampu mewarisinya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis bertujuan untuk menjelaskan tentang : 
  1. Pengertian Kebudayaan
  2. Perkembangan kebudayaan di Indonesia
  3. Pembelajaran Kebudayaan Daerah
  4. Upaya Pelestarian Kebudayaan Indonesia.
ditampilkan langsung di tengah-tengah masyarakat. Sementara itu, dia benar-benar menemukan Mc. Donald‟s, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, kimchi, dan Dunkin Donuts di sini. Beberapa toserba dan supermarket juga serupa dengan yang ditemukannya di luar negeri dengan penataan serupa.

Kedua tempat belanja tersebut bahkan lebih banyak menggunakan instruksi dalam bahasa Inggris, meski mayoritas pengunjungnya adalah orang Melayu. Dia melihat banyak pemuda gaya masa kini, dengan rambut panjang seperti kuncir kuda, satu telinga berduri, memakai Levis duduk santai di Mall.

Demikian pula, banyak anak muda yang hanya memakai satu helai baju yang ketat dan tidak sempat menutupi pusarnya, juga dengan celana yang ketat, sementara rambutnya disisir dengan gaya semrawut.dapat kita pahami Menurut Koentjaraningrat kebudayaan diartikan sebagai: keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan pembelajaran, beserta seluruh hasil pikiran dan karyanya. Jika dilihat dari bahasa Inggris Kata culture berasal dari kata latin colera yang berarti mengolah atau mengerjakan yang kemudian berkembang menjadi kata budaya, yang diartikan sebagai daya dan upaya manusia untuk mengubah alam. Pengertian kebudayaan sangat beragam, namun terlepas dari itu semua kebudayaan pada hakikatnya memiliki jiwa yang akan terus hidup, karena kebudayaan terus mengalir dalam diri manusia dalam kehidupannya. Kebudayaan akan terus tercipta, dari satu tempat ke tempat lain, dari individu ke individu secara individu dan dari waktu ke waktu.

Berdasarkan pendapat Koentjaraningrat diatas menggambarkan bahwa kebudayaan akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu sehingga masyarakat yang memiliki kebudayaan harus tetap mengenal, menjaga dan melestarikan kebudayaannya sendiri agar setiap perubahan yang terjadi tidak menghilangkan karakter asli dari kebudayaan itu sendiri.