BerawangNews.com, Takengon – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Aceh Tengah membentuk Office International Affair (OIA)/Kantor Urusan Internasional (KUI) dalam rangka penyelenggaraan fungsi kerjasama dan urusan internasional.
Pimpinan STKIPMAT Zainal Abidin, M.Pd sebagai Koordinator Kantor Urusan Internasional dalam penyerahan Surat Keputusan (SK) digelar di Gedung STKIPMAT. Acara peresmian dan penyerahan SK dihadiri oleh Wakil Ketua I STKIPMAT, BPH, Ketua STIHMAT, Dosen dan Staff STKIPMAT serta di saksikan oleh para mahasiswa dengan tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan sampai dengan acara selesai. Acara ini juga di dukung oleh REC (Regar English Centre) sebagai mitra kerjasama STKIPMAT dalam menyukseskan dan memperkuat program dari OIA di STKIPMAT ke depannya.
Di Era globalisasi saat ini khususnya untuk Era Revolusi Industri 4.0 menuju era Society 5.0, peningkatan dan pengembangan skill baik bagi Dosen sehingga menjadi excellence, Mahasiswa yang mempunyai kemampuan lebih maupun Tenaga Kependidikan yang terampil sangat diperlukan dan harus sejalan dengan Visi dan Misi STKIP Muhammadiyah Aceh Tengah saat ini yaitu, Mandiri, Unggul, Bertaqwa, Profesional dan Berkualitas.
Kampus STKIPMAT yang telah berdiri sejak 16 Mei 2005 menjelang usianya ke 17 dan memiliki 2 (dua) Prodi yaitu Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang keduanya saat ini telah ter-Akreditasi Baik dari BAN PT tentunya terus melakukan perbaikan dan pengembangan dan kegiatan lain untuk mendukung prinsip Kurikulum MBKM yang digulirkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dibawah kendali menteri Nadiem Anwar Makarim.
“OIA/KUI adalah salah satu pintu masuk internasionlisasi di suatu universitas, baik untuk mahasiswa, peneliti dosen atau kegiatan lainnya” Tutur Ketua OIA STKIPMAT Sulistio Ningsih, SE., Ak., M.Si. Banyak program OIA yang akan dijalankan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Hal pertama yang harus dilakukan oleh OIA adalah proses Internationlization at home yang akan diperkuat oleh Program Penguatan Bahasa Asing, khususnya bahasa Inggris dalam lingkugan STKIPMAT. Hal ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan, untuk menyukseskan dan memperlancar program-program OIA beberapa bulan ke depan seperti, International Conference dan Student Gathering.
Dengan adanya OIA (Office International Affair), menurut Ketua STKIPMAT Zainal Abidin M.Pd diharapkan natinya dapat menunjang penguatan 2 (dua) Program Studi Pendidikan Ekonomi dan PKn yang selama ini telah ada dan memfasilitasi kebutuhan peningkatan dan pengembangan skill dalam lingkup ilmu pengetahuan di level antar Negara seperti kegiatan International Conference, Research Partner, Partner University, Students Exchange, Visiting Lecture, Short Course, Summer Camp dll. bekerjasama dengan jaringan Kerjasama Urusan Internasional di Lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyah (PTMA) Seluruh Indonesia yang telah lama aktif untuk mendukung peningkatan kampus PTMA. Sehingga pihak akademik bekerja sama dengan pengurus OIA merasa perlu untuk mendirikan dan mengukuhkan OIA ini.
Sebagai bentuk nyata dari Office Internasional Affair (OIA)/ Kantor Urusan Internasional (KUI) STKIPMAT yang akan dipimpin oleh Sulistio Ningsih, S.E., Ak., M.Si maka pada Hari/Tanggal Sabtu, 12 Maret 2022 bertempat di Kampus STKIPMAT diadakan kegiatan “Pengukuhan dan Sosialisasi Office International Affair (OIA), dan Program Penguatan Bahasa Inggris” di Era Revolusi Industri 4.0 menuju Era Soceity 5.0 pada acara tersebut yang diikuti dan dihadiri sekitar 60 peserta terdiri dari Mahasiswa dan Dosen selainn persemian juga ada kegiatan penguatan Bahasa Inggris.
Menurut ketua Panitia Kegiatan acara tersebut Murthada, S.IP, M.S.M yang juga Wakil Ketua I menjelaskan bahwa dengan telah resmi berdirinya OIA tersebut STKIPMAT kedepan terus semakin berbenah baik dari Internal maupun Ekternal untuk menjadi salah satu Perguruan Tinggi Swasta dilingkungan LLDikti Wilayah XIII Aceh yang semakin solid dan diminati oleh kaum Milenial dan Masyarakat dataran tinggi Gayo pada umumnya
(Juan)