BerawangNews.com, Aceh Utara - Banjir tahunan melanda Aceh Utara setiap tahun, pada tahun 2022 banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat, 31 Desember 2021.
Terpantau Kamis, (06/01/2022) banjir disebagian wilayah sudah surut terutama di Kecamatan Lhoksukon.
Namun tidak di Desa Paya Beurandang, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, akibat tanggul jebol dan air sungai yang tinggi ratusan rumah warga masih terendam.
Geuchik setempat, Juliyandi saat ditemui mengatakan derita warganya akan berlangsung lama karena air tidak kunjung surut.
"Bisa dilihat pak, air sungai terus tumpah karena tanggul ini jebol," kata Juliyandi yang juga Panglima Sagoe Jrat Manyang.
Lebih lanjut ia menjelaskan untuk mengatasi tanggul jebol pihaknya selalu menganggarkan dana desa dan swadaya masyarakat, namun tidak cukup karena tanggul jebol sangat parah.
"Ada kita anggarkan dana desa dan swadaya, tapi kalau terus seperti itu rasanya mubazir, tiap tahun jebol lagi," ungkapnya.
Ia juga menceritakan pengalaman tahun lalu, masyarakat gagal panen karena banjir dan jebol tanggul sungai bersamaan dengan musim panen padi.
"Tahun ini masyarakat tidak turun sawah, mereka was-was gagal panen lagi, karena mereka memprediksi musim panen pas lagi musim banjir," imbuh Juliyandi.
Harapannya, pemerintah khususnya Pemerintah Aceh untuk segera menangani tanggul sungai tersebut.
"Bapak Gubernur lihatlah kami, seharusnya Bapak jangan hanya mengirim telur dan beras, jangan pula pengadaan kain sarung, bukan kami tidak bersyukur dengan bantuan itu, tapi itu jangka pendek, besok banjir lagi, masyarakat rugi lagi. Bangunlah tanggul jebol ini", harap Juliyandi.
Warga juga melakukan protes di area tanggil jebol dengan membentangkan spanduk permintaan kepada Pemerintah agar melakukan perbaikan terhadap tanggul.
(Juan)