BerawangNews.com, Banda Aceh - Tim pengusul Aman Nyerang (Said Abdullah) sebagai pahlawan nasional telah memfasilitasi keturunan Aman Nyerang yang berasal dari wilayah Kemukiman Jamat, kecamatan Linge, kabupaten Aceh Tengah untuk melihat dan menyentuh langsung pedang yang digunakan Aman Nyerang untuk melawan Belanda selama 20 tahun dan pedang tersebut kini dimuseumkan di Museum Aceh, kota Banda Aceh, sabtu (11/9/2021).
Kegiatan bersama keluarga keturunan Aman Nyerang tersebut berlangsung selama dua hari pada tanggal 10-11 september 2021.
Salah seorang keturunan generasi keempat Aman Nyerang, Baiqi Aman Peteri, yang mewakili seluruh ahli waris/keluarga, mengatakan bahwa keluarga besar, merasa bangga dan puas sebab telah melihat dan memegang langsung pedang yang digunakan oleh muyang mereka melawan penjajahan Belanda.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim yang telah memfasilitasi keluarga kami untuk melihat dan memegang langsung pedang munyang kami Aman Nyerang, kami merasa bangga dan puas," ujar Baiqi.
Pihak Baiqi juga mengucapkan terimakasihnya kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hendra Budian yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut bersama pihak Museum Aceh.
"Kami juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Hendra Budian dan pihak museum Aceh yang telah memfasilitasi kegiatan ini serta telah membuka Museum Aceh khusus bagi kami untuk melihat dan memegang langsung pedang yang dipakai Aman Nyerang," ungkap Baiqi.
Setelah menerima kedatangan ahli waris dari pemilik pedang Aman Nyerang tersebut. Pihak pengelola UPTD Museum Aceh, Muhammad Nur Aulia merasa sangat senang dengan kedatangan mereka.
"Kami mewakili UPTD Museum Aceh sangat senang menyambut kedatangan para keluarga generasi keturunan Aman Nyerang yang berkunjung langsung ke Museum Aceh untuk melihat koleksi pedang Aman Nyerang," ujar Aulia.
Aulia berharap dengan adanya kunjungan pihak keluarga, berbagai pihak bisa lebih dalam lagi dalam menggali pengetahuan atau informasi tentang Aman Nyerang.
"Aman Nyerang merupakan salah seorang pejuang Aceh yang sangat heroik ketika melawan Belanda. Jadi, dari kunjungan ini kita bisa menggali lebih dalam lagi mengenai informasi tentang Aman Nyerang selanjutnya," ungkap Aulia.
Terkait upaya pengusulan Aman Nyerang sebagai Pahlawan Nasional, Aulia berharap semoga upaya tersebut bisa tercapai dengan cepat dan sebaik mungkin.
"Pemerintah harus menjadikan Aman Nyerang menjadi pahlawan nasional. Sebab dari berbagai sumber literasi sejarah, kisah-kisah beliau sangatlah heroik ketika melawan Belanda. Jadi sangat pantas sekali jika sosok Aman Nyerang ini dijadikan sebagai pahlawan nasional," ujar Aulia.
Selain itu, koordinator kegiatan pengusulan Aman Nyerang menjadi pahlawan nasional, Fachrur Ridho mengatakan kepada media ini bahwa sebelumnya pihak keluarga sangat menginginkan melihat langsung pedang yang digunakan Muyang mereka. Hal tersebut disampaikan pihak keluarga pada saat diadakannya seminar awal pengusulan Aman Nyerang sebagai pahlawan Nasional beberapa saat yang lalu.
"Alhamdulillah pihak keluarga keturunan Aman Nyerang sudah melihat dan memegang langsung pedang tersebut yang sebelumnya bagi mereka pihak keluarga, hanya bisa mendengar kekeberen bahwa pedang Muyangnya telah dibawa oleh Belanda,' ujar Ridho.
Ridho juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu tercapainya kegiatan tersebut.
"Kami ucapkan terimakasih kepada bang Hendra Budian yang telah memfasilitasi pihak keluarga, sehingga dapat memegang langsung peninggalan muyang mereka,dan mendukung penuh pengusulan aman nyerang menjadi pahlawan nasional.
(JB/Rill)