Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kepala MIN 13 Bener Meriah Ajak Guru Dan Masyarakat Raih Prestasi Bukan Membuat Sensasi Dalam Menggunakan Digital Ethics

Kamis, 15 Juli 2021 | Juli 15, 2021 WIB Last Updated 2021-07-15T04:20:58Z



BerawangNews.com, Redelong­ - Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 13 Bener Meriah Lasma Farida, S.Ag, M.,Pd mengajak seluruh lapisan masyarakat terutama guru sebagai pendidik agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial digital.

Ajakan tersebut disampaikan Lasma Farida Kepala MIN 13 yang terletak di Desa Bathin Baru Kecamatan Bandar tersebut dalam seminar yang bertajuk literasi digital Tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara virtual, Rabu (14/07/2021) Kemarin.

Dalam kesempatan itu penulis novel Cut Nyak Lahore menyampaikan materi dengan topik bahasan Digital Ethics yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyadari, sehingga dapat menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan serta menata pengelolaan digital kata Lasma Farida

Lebih lanjut Lasma Farida mengatakan dalam menggunakan media sosial digital harus diimbangi dengan niat, sikap, prilaku yang sopan demi kebaikan bersama meningkatkan mutu pendidikan. Etika dalam berjejaring sosial juga harus diterapkan dalam menghargai karya orang lain, terutama bagi guru dan tenaga kependidikan harus mampu membedakan antara informasi resmi dengan berita hoax yang sengaja disebar oleh orang yang tidak bertanggungjawab, tambah wanita yang kini sedang sibuk dalam penyelesaian akhir novel Cut Nyak Lahore edisi ke 2

Untuk itu menjadi pendidik cerdas dan cakap digital tidak gagap teknologi yang diperoleh melalui literasi islam dan pembelajaran tentang digital ethics, sehingga memiliki etika dalam bermedia sosial seperti facebook, instagram, twitter maupun whatsapp dan menggunakan internet lanjut ibu tiga anak itu.

Melalui bekal cakap digital mampu memilah dan memilih informasi antara yang benar dan hoax, sehingga tidak terjebak dengan ujaran kebencian, pornografi serta konten negative lainya. Dengan demikian mampu berinteraksi, berpartisipasi, dan dapat berkolaborasi dalam ruang digital sesuai dengan etika dan regulasi yang ada ujar ibu satu putri dua putra tersebut.

Peraih coumlude saat menyelesaikan studi megister (S-2) itu menegaskan dewasa ini guru sekaligus pendidik sangat ditutut menguasai teknologi, cakap dan cerdas dalam memanfaatkan media sosial terutama handphone, artinya jangan sampai media itu yang menguasai guru tetapi gurulah yang harus menguasasinya. Apalagi dalam dunia internet semua informasi masuk, maka sebagai guru yang cakap digital jangan sampai salah klik pada informasi yang tidak jelas.

Maka dari itu mari manfaatkan digital sebaik mungkin dalam meraih prestasi dan bukan untuk membuat sensasi. Bertabayyun dan senyumlah dalam menghadapi perkembangan zaman karena keberadaan jejaring sosial tidak dapat ditolak, karena itu mau tidak mau guru harus memiliki jejaring sosial ajak Lasma yang baru 6 bulan menjabat kepala MIN 13 Bener Meriah itu.

(JB)