BerawangNews.com, Redelong- Dua Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) membahas petukel (labu tanah) sebagai program kewirausahaan untuk peningkatan dan kemajuan madrasah. Kedua Kepala MIN dimaksud adalah Dahrina M, S. Ag, MA sebagai Kepala MIN 11 Kota Banda Aceh dan Lasma Farida, S. Ag, M. Pd Kepala MIN 13 Bener Meriah yang terletak di Desa Bathin Baru Kecamatan Bandar.
Kedua kepala madrasah tersebut seperti memiliki kemistri dalam memajukan dan peningkatan kualitas madrasah, oleh sebab itu mereka bersepakat dalam waktu libur ini untuk membahas beberapa program yang mungkin dapat dilakukan dan melanjutkan program unggulan yang telah digagas sebelumnya.
Kepala MIN 13 Bener Meriah Lasma Farida, S. Ag, M. Pd mengatakan pembahasan kami khusus terkait dengan program literasi dan wira usaha. Program kewirausahaan dilakukan dalam bentuk penanaman, buah-buahan, tanaman obat-obatan dan sayur-sayuran disekitar areal madrasah. Adapun program literasi madrasah diupayakan sebagai literasi aktif produktif. Hasil literasi dimaksud akan dijadikan sebagai buku solo dan antologi peserta didik maupun Guru sebut Lasma yang juga sering dipanggil Inen Melani sebagai nama pena, Selasa 06/07/2021.
Alhamdulillah semua program wirausaha dan literasi telah terlaksana dengan baik di MIN 13 Bener Meriah. Kesuksesan program wirausaha MIN 13 tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama yang baik antara MIN 13 dengan Reje Kampung Bathin Baru Muzakir Walad, hal ini dapat dibuktikan dengan keseriusan Reje Kampung Bathin Baru Muzakir Walad membantu MIN 13 yang dibuktikan dengan memberikan izin pemanfaatan lahan di sekitar madrasah untuk ditanami tambah penulis Novel Cut Nyak Lahore (CNL) itu.
Bahkan Reje Kampung Bathin Baru Muzakir Walad yang mengomando masyarakat bergotong royong membersikan lahan untuk wirausaha MIN 13, seluruh dewan guru dan wali murid merasa senang dan gembira pada Reje Kampung Bathin Baru Muzakir Walad, atas kerjasama dan bantuan ama Reje Kampung Bathin Baru Muzakir Walad kami selaku Kepala mengucapkan banyak terima kasih ujar Lasma Farida Alumni Program Megister IAIN Lhokseumawe itu
Lebih lanjut Lasma Farida, S. Ag, M. Pd yang saat ini sedang menggarap CNL volume 2 menjelaskan, program literasi MIN 13 telah menghasilkan tiga judul buku yaitu satu buku antologi guru, satu buku antologi peserta didik dan satu buku lagi kolaborasi Kepala MIN 13 dengan murid Kelas V pungkas mantan pengurus PMII Putri Kota Banda Aceh itu.
Sementara Kepala MIN 11 Kota Banda Aceh Dahrina M, S. Ag, MA merasa tertarik membahas tentang petukel (labu tanah) sebagai komoditi bidang wirausaha, Sebab petukel atau lebih dikenal dengan nama labu tanah, wuluh atau labu kuning sangat mudah tumbuh di dataran tinggi Gayo.
Isteri Kabag Ops. Polres Bener Meriah AKP Syabirin S.H.,M.Si itu menambahkan disamping mudah tumbuh, hampir seluruh bagian petukel dapat di manfaatkan mulai dari pucuk dapat menjadi sayur dan buahnya dapat menjadi bahan baku membuat kue dan lain-lain, serta daunnya yang tua dapat dipergunakan sebagai alat untuk membersihkan kulit ikan tongkol atau tuna dari gatal saat di konsumsi.
Akar dan batangnya juga masih dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, intinya tumbuhan ini dirasa tepat apabila dijadikan suatu program wirausaha apabila dilakukan dengan planning yang matang berdasarkan prinsip manajemen yang lebih baik jelas mantan instruktur pengkaderan PMII itu.
Sementara program wirausaha yang telah dilakukan MIN 11 Kota Banda Aceh adalah budidaya ikan lele di paret madrasah, membuat kebun sekolah. Tentang Literasi gerakan menulis untuk guru dan murid telah menerbitkan buku antologi puisi dan lain-lain pungkas ibu empat anak yang dalam bahasa Gayo sering dipanggil inen Odan.
(JB)