Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Semoga Penghargaan API Bukan Euforia Semata

Senin, 24 Mei 2021 | Mei 24, 2021 WIB Last Updated 2021-05-24T13:03:21Z


Catatan : Sadra Munawar

Masih segar di ingatan kita semua pada tahun 2019 Anugerah Pesona Indonesia (API) memberikan penghargaan untuk kabupaten Bener Meriah yakni Air Terjun Tansaran Bidin juara 1 API Award Surga Tersembunyi, kita bersyukur atas prestasi yang luar biasa itu, mengalahkan nominasi - nominasi dari berbagai daerah yang tidak kalah keren dengan yang dimiliki oleh Negeri Harmoni ini.

Kemudian tahun ini 2021, Bener Meriah kembali mendapat penghargaan dari API, bahkan tidak lagi satu, dua kategori sekaligus di bawa pulang oleh perwakilan yang berangkat ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu, di antaranya Kampung Damaran Baru Ecovillage meraih juara pertama ekowisata terpopuler, kemudian Radio Rimba Raya meraih juara 2 sebagai situs sejarah terpopuler.

Siapa yang tidak bangga dengan raihan prestasi dua tahun berturut-turut ini, sebagai anak yang lahir dan besar di Bener Meriah tentu saya menaruh rasa hormat kepada mereka yang telah bersusah payah untuk mendapatkan penghargaan di ajang bergengsi untuk sektor pariwisata ini.

Pada penerimaan API ini saya tidak akan membahas kenapa pelaku wisata pada Kampung Damaran Baru atau pihak pengelola Radio Rimba Raya tidak diberangkatkan ke Labuan Bajo, karena kita semua juga mengetahui Protokol Kesehatan di sana sangat ketat, bahkan menurut pengakuan Kabag. Protokoler dan Pimpinan Setdakab. Bener Meriah, Bupati sudah merencanakan keberangkatan pengelola dan Reje setempat, karena Prokes sangat ketat maka tidak jadi mereka menerima penghargaan tersebut.

Saya ingat betul dengan bagaimana ketatnya Prokes di pulau Jawa saat acara Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Surabaya, harus membawa surat antigen dahulu baru diizinkan masuk ke forum pertemuan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia itu, hal yang serupa juga dialami oleh kontingen daerah di Labuan Bajo saat menerima penghargaan API.

Meskipun tidak diikutkan menerima hadiah langsung di Nusa Tenggara Timur, saya masih berpikiran positif kepada Pemerintah Bener Meriah, akan memberikan penghargaan kepada pihak terkait, baik itu berupa pembangunan Museum misalnya di Lokasi Radio Rimba Raya atau mendukung secara totalitas Kampung Damaran Baru dalam mempertahankan penghargaan yang telah diterima.

Semoga tidak sama dengan yang dialami oleh lokasi wisata Air Terjun Tansaran Bidin, Kampung Wonosari, Kecamatan Bandar, jangankan mendukung pembangunan disana berupa tangga atau kamar mandi untuk wisatawan, jalur kesana juga tidak akan dibersihkan oleh pihak terkait, kecuali pemuda setempat yang bersihkan.

Beginilah selama ini gaya "kita" dalam membangun pariwisata, tidak pernah fokus pada satu objek, misalnya belum maksimal pengelolaan Air Terjun Peteri Pitu, sudah menggarap wisata Lut Kucak yang "tidak berair" dan contoh persoalan lain yang seharusnya kita meminimalisir itu problema.

Lantas, beginikah terus upaya kita untuk membangun konsep pariwisata syariah di Negeri Harmoni ini?, tentu tidak, kita harus "naik kelas" yakni dengan berbenah, banyak belajar, banyak diskusi dan mendapatkan kesimpulan yang berlian untuk menjadikan konsep wisata yang kita pahami bersama mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Semoga. !