BerawangNews.com, Redelong- Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. Haili Yoga, M.Si meminta kepada seluruh aparatur Kampung/Desa mulai dari Reje dan Kepala Dusun untuk tidak bermain-main dengan data, khususnya tentang data kemiskinan yang ada didalam wilayahnya masing-masing, karena ini semua akan dipertanggungjawabkan diakhirat kelak. Demikian disampaikan Sekda saat mengambil apel gabungan bersama Camat, Reje dalam Kecamatan Bukit dilapangan Setdakab setempat, Selasa, (4/5/2021).
Lebih lanjut Sekda juga menjelaskan tentang kedatangan tim dari Kemendes PDTT dan Transmigrasi yang didampingi oleh Kepala Dinas PMG Provinsi Aceh tentang evaluasi Dana Desa beberapa waktu yang lalu, dimana kata Sekda pada saat kedatangannya Bener Meriah masih diposisi ke-12 sementara realisasi anggaran kita berada di peringkat pertama, seiring dengan itu baru-baru ini Kebupaten Bener Meriah juga mendapat WTP ke-7, ini suatu prestasi dan kinerja yang baik dalam laporan pertanggungajawaban keuangan kita, jelas Sekda.
Dalam Apel gabungan tersebut Sekda sangat menekankan kepada para Reje dan kepala Dusun agar memiliki data yang valid dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan baik secara hukum apalagi kepada Allah, SWT. Baru-baru ini Mensos telah melaporkan tentang data kemiskinan ke KPK terkait data yang doble dan tidak pernah diperbaharui dari tahun ke tahun , ini semua harus kita antisipasi dengan data yang valid di kampung masing-masing, bukan data berdasarkan kepentingan, tegas Sekda Drs. Haili Yoga, M.Si.
“Terkait dengan hal –hal semacam itu, ini adalah tanggung jawab para Kepala Dusun,” sambil memanggil seorang kepala Dusun dan menanyakan tentang data Kemiskinan yang ada didusunnya.
“Jangan ada data orang miskin menurut pribadi, jangan menurut tim sukses itu tidak ada, nanti bapak akan dimintai pertanggungan jawab, sampaikanlah data yang ril tidak menurut keinginan tetapi berdasarkan data yang pasti dilapangan, karena Kepala Dusun adalah garda terdepan dalam menyusun data di wilayahnya khususnya data kemiskinan,” tegas Sekda.
Sambung Sekda, kenapa ini kami tegaskan karena beberapa waktu yang lalu, kami di panggil keprovinsi dimana Kabupaten Bener Meriah saat ini berada di peringkat 5 kabupaten termiskin di Aceh. Untuk menentukan sesuatu itu harus dengan jalan musyawarah, libatkan seluruh unsure masyarakat, para Babinsa, Babinkamtibmas dan lainnya, buat notulen rapat dan ditandatangani, karena itulah bukti dan data, kalau seandainya ada permasalahan dikemudian hari, tandas Drs. Haili Yoga, M.Si.
Pada kesempatan tersebut Sekda Drs. Haili Yoga, M.Si juga menjelaskan tentang SAKIP diman pada tahun 2020 Bener Meriah meraih predikat B dan diharapkan pada tahun ini mendapat predikat BB, ini perlu kebersamaan dengan dukungan data yang akurat. Sekda juga memaparkan tentang Dana Desa, Penanganan Covid-19 yang membutuhkan keterlibatan semua unsure dan masyarakat serta peran aktif dari Bidan Desa, karena Bidan Desa merupakan garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan kesehatan masyarakat, terkait dengan data Keluarga Berencana (KB) Sekda bersama Kepala Dinas PP, PA dan KB Kabupaten Bener Meriah akan turun langsung kelapangan dalam waktu dekat ini, data pertanian ini juga penting, lagi lagi ini peran dari Bidan desa, Reje Kampung dan Kepala Dusun, terang Sekda.
Terakhir Sekda Drs. Haili Yoga, M.Si kepada Imam Shalat di Masjid dan Mushallah ini perlu menjadi perhatian kita bersama, karena ini ini sangat menentukan sah tidaknya shalat kita, Sekda juga sangat mengharapakan keharmonisan aparatur kampung salah satu contoh misalnya antara Reje dengan Petue, ini harus dijaga dan dipelihara serta dipupuk terus keharmonisannya, pungkas Sekda.
Dalam Apel tersebut Sekda juga meminta kepada Camat Bukit Ismail, SE, M.Si terkait dengan penyaluran Dana Desa dan Kepala BPS Bener tentang data Kemiskinan Bener Meriah.
Hadir dalam Apel Gabungan tersebut Staf Ahli Bupati, Asisten III Armansyah, SE, M.SI, para kepala Dinas, Danramil Permata Kapten Inf. Jan Suhardi, para Kabag, Kabid, Camat, Para Reje Kampung, Mukim, Petue, Kadus, para Bidan Desa, Para Penyuluh, Para Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa, Babinsa, Babinkamtibmas, dan lainnya.
(JB)