BerawangNews.com, Aceh Utara - Indonesia merupakan negara majemuk yang kaya akan sejarah dan kebudayaan. Namun, dewasa ini, kita dihadapkan pada masalah rendahnya minat menciptakan milenial terhadap sejarah.
Sejarah kerap kali sebagai hal yang membosankan dan tidak menarik. Adanya perkembangan zaman yang begitu pesat, sejarah seperti dilupakan dan disangkal. Banyak yang mencatat, sejarah identik dengan belajar masa lalu.
Pasalnya, sejarah berperan penting dalam menciptakan generasi milenial. Lantas, mengapa sejarah itu penting untuk mengetahui generasi milenial?
Ketua Panitia Pelaksana Tgk. Murhaban, menyampaikan, sejarah itu penting karena dapat menjadi baru, memori kolektif dan pelajaran dalam berbangsa dan beragama. Selain itu, sejarah memberikan pencerahan nyata, bukan mitos dan sebagai penghubung masa lalu dan masa depan.
“Dampak yang terjadi jika sejarah dikesampingkan, maka hidup akan menjadi kering tanpa nuansa dan hikmah arti makna hidup. Maka, menciptakan milenial ini menjadi pelaku dan pemantik sejarah di sepanjang zaman, ” ungkap Tgk. Murhaban kepada media ini, Minggu (25/04/21).
Oleh karena demikian, kajian milenial ke -3 yang di selenggarakan oleh Pengurus Cabang (PC) Rabithah Thaliban Aceh (RTA) Kabupaten Aceh Utara kali ini mengusung tema "Islam Masa Kerajaan Samudera Pasai Vs Islam Masa Kini".
Sementara yang akan menjadi Narasumber adalah Prof. Drs. A Hadi Arifin, B.Sc, M.Si. Beliau merupakan Penulis Buku dengan judul Mutiara dari Pasai, juga hadir Tamu Spesial Peneliti CISAH dan Kurator Museum Islam Samudera Pasai, Sukarna Putra dan anggotanya.
Adapun acara ini, digelar di Coffe Rumoh Kupi Aceh yang beralamat di Mns. Dayah Lhoksukon, usai ba'da shalat tarawih pada malam hari pukul 22.00 WIB hingga selesai, yaitu Senin (Malam Selasa) tanggal 26 April 2021.
Dikabarkan juga akan di hadiri oleh Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Aceh Utara, Anggota DPR Aceh Armiadi, SP, Anggota Dprk Aceh Utara Drs. Drs Azalifuazi, Ketua Majelis Ulul Albab RTA Aceh Utara Tgk. T. Zulfadli H. Ismail, dan para Pengurus Ormas di Aceh Utara, serta seluruh Pengurus PC RTA Aceh Utara dan para tamu undangan lainnya.
Rais 'Am (Ketum) PC RTA Aceh Utara Tgk. Hafiz Al Mansuri mengatakan bahwa sejarah adalah bagian dari proses mengenal diri sendiri, asal muasal dan segala sesuatu di sekitar kita. Belajar sejarah lebih dari indikator peringatan tanggal, bulan dan tahun sebuah peristiwa.
Namun, kita akan mendapat manfaat berharga jika mampu mendapatkan esensi dan makna dibalik peristiwa sejarah. Masa depan Indonesia pengertian pada pemahaman generasi muda, maka lihat sejarah bangsa termasuk bijaksana memajukan bangsa dan negara di masa mendatang.
“Kedudukan sejarah sebagai ilmu yang penting telah tergambar jelas di sepertiga komposisi Al-Qur'an yang memuat kisah sejarah. Maka, saat sejarah dikesampingkan, pertanda ada upaya untuk memutus hubungan sebuah menciptakan perjalanan kehidupan manusia di masa lalu, ”ujarnya.
(JB)