Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PENYELISIHAN SIROTULMUSTAQIM

Sabtu, 06 Februari 2021 | Februari 06, 2021 WIB Last Updated 2021-02-06T04:15:38Z


بِسْــــــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Allah ta'ala telah memancangkan suatu jalan yang lurus menuju kepada-Nya. Namun "hanya ada satu jalan!" Siapa yang menitinya sampai akhir, maka dia akan selamat dan mendapatkan kehidupan yang baik ketika di dunia, serta mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan abadi tiada tara di akhirat nanti. Jalan itu adalah 'sirotulmustaqim atau Islam itu sendiri".

Untuk mengelabui manusia dan mengecohkan mereka agar tidak memilih sirotulmustaqim (Islam), setan pun membuat jalan-jalan lain di sekeliling Islam, yang merupakan agama-agama dan aliran-aliran sesat, baik klasik maupun kontemporer. Agama-agama, aliran-aliran dan kelompok-kelompok sesat tersebut disediakan setan sebagai jalan alternatif untuk menampung mereka yang tersesatkan dari sirotulmustaqim dan tidak meniti di atasnya, atau untuk mereka yang belum mendapatkan dakwah Islam.

Penyelisihan dari sirotulmustaqim terbagi atas tiga bagian utama, yaitu:

Pertama,tidak masuk sirotulmustaqim sama sekali, atau keluar total dari islam setelah memasukinya atau murtad. Penyelisihan semacam ini adalah bentuk kekafiran atau kesyirikan. Pelakunya, jika tidak bertaubat dan kembali masuk Islam, maka sampai mati akan kekal di neraka. Dasar dari penyelisihan ini adalah tidak menerima syahadatain dan tidak mau berkomitmen kepadanya.

Kedua, penyelisihan kedua terjadi pada mereka yang menerima dua kalimat syahadat tetapi mereka terjatuh ke dalam kesalahan mendasar dalam pengikutan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam pemahaman dan penerapan terhadap beberapa bagian dari Islam. Walaupun pada umumnya mereka masih berada di dalam lingkaran Islam, akan tetapi apa yang mereka kerjakan adalah dosa-dosa yang sangat besar.

Ketiga, penyelisihan yang berbentuk “pengabaian perintah” atau “pelanggaran larangan” Allah. Penyelisihan ini pada asalnya tidak didasarkan pada penolakan dua kalimat syahadat dan bukan juga jatuh pada kesalahan mendasar dalam pengikutan terhadap nabi, tetapi hanya dikarenakan kelemahan dalam melawan hawa nafsu dan juga seringkali dikarenakan kebodohan. Pengabaian atau peninggalan perintah seperti; tidak menutup aurat, durhaka kepada orang tua, dan semisalnya. Sedangkan pelanggaran larangan misalnya: menggunjing, pacaran, mencuri, menipu, dan lain-lain. Mereka adalah golongan muslim namun bermaksiat kepada Allah.

Sumber : Lembaga Studi Islam (eLSI)