Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sabar Dalam Menjalankan Ketaatan Kepada Allah

Selasa, 05 Januari 2021 | Januari 05, 2021 WIB Last Updated 2021-01-05T03:09:09Z


بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Alloh, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Alloh, dan menjaganya dari perasaan dan sikap marah atau tidak ridho dalam menghadapi takdir Alloh.

Pahala orang yang bersabar *tidak terhingga*. Hal ini Alloh ta'ala jelaskan dalam firman-Nya: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Orang yang bersabar akan mendapatkan kecintaan dan pujian dari Alloh ta'ala. Alloh ta'ala berfirman: “Alloh mencintai orang-orang yang bersabar.” (QS. Ali Imron: 146)

Dalam ayat lain Alloh ta'ala juga berfirman: “…Orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqoroh: 177)

Sabar terbagi menjadi 3 bagian :

Pertama : Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Alloh ta'ala.

Alloh berfirman: “Perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thoha: 132)

Kedua : Sabar dari maksiat dan hal-hal yang diharamkan.

Alloh Dzat Yang Maha Agung dan Mulia telah menjadikan kenikmatan dan kemuliaan hidup sebagai cobaan, sebagaimana halnya kesempitan dalam rezeki juga sebagai cobaan. Untuk itu seorang hamba perlu bersabar menahan diri dari kelezatan dunia dan keinginan syahwat hawa nafsu. Janganlah ia melepas kendali jiwanya kepada hawa nafsu untuk bebas berkelana di belakang syahwatnya tersebut, dan ia juga harus bersabar menahan diri dari melihat nikmat dunia yang menjadi milik orang lain.

Ketiga : Sabar terhadap musibah yang menimpa.

Tidak ada seorang pun dari manusia yang terbebas dari ujian berupa musibah, sakit, bersedih, kehilangan orang yang dicintai, kerugian harta serta musibah lainnya. Tetapi orang beriman akan menerima musibah ini dengan sabar, ridho dan ketenangan yang memenuhi relung hatinya. Mereka telah menyerahkan kendali hatinya kepada Dzat yang membolak-balikkan hati dan pandangan mata; karena ia mengetahui dengan keyakinan yang penuh bahwa semua yang terjadi adalah takdir Alloh yang berjalan sesuai dengan kehendak dan kekuasaan-Nya yang Maha Sempurna.

Sumber : Lembaga Studi Islam (eLSI)