BerawangNews.com, Redelong - Akhir-akhir ini masyarakat Aceh mendengar berita yang kurang menyenangkan pasalnya Gubernur Aceh mengeluarkan SK tentang dana hibah yang jumlahnya sangat menggiurkan.
Mengeluarkan kebijakan semacam ini mungkin baik bagi Gubernurnya tapi buruk untuk masyarakatnya. Gubernur Aceh mengeluarkan SK ini untuk dana hibah covid, yang intinya untuk percepatan bangkit dari keterpurukan covid 19, hanya saja gubernur Aceh gagal fokus terhadap sasaran kebijakan yang beliau buat.
keluarnya SK tentang dana hibah ini Gubernur Aceh mendapat berbagai macam kritikan yang bersifat membangun dari berbagai golongan, termasuk juga dari kalangan aktivis mahasiswa, salah satunya dari Rasidi Jaya sang deklarator organisasi Behu Gayo (Generasi Gayo Mandiri), yang mengatakan bahwa Gubernur Aceh harus tampil bersama masyarakat, semua kebijakan pemerintah itu harus mengakomodir kepentingan rakyat, yaitu rakyat miskin.
Dapat kita bayangkan bersama betapa berharganya uang sebanyak 9 miliyar setengah ini jika di bagi-bagi untuk masyarakat yang jelas dampak ekonominya terganggu oleh covid 19 ini. Masyarakat jauh lebih simpatis terhadap Gubernur Aceh ketika sang gubernur mampu membuat kebijakan yang langsung menyentuh masyarakat.
Misalnya baru-baru ini Aceh banyak ditimpa musibah, banjir, longsor, kebakaran, dan masih ada beberapa musibah lain, yang musibah ini juga memberikan dampak ekonomi yang merosot bagi masyarakat, banjir membuat banyak masyarakat gagal panen, nah disinilah kita butuh peran seorang Gubernur untuk mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap rakyat dengan membagi uang sebanyak 9 milyar setengah itu untuk ganti rugi masyarakat yang gagal panen yang disebabkan oleh bencana alam ini, bukan menghambur-hamburkan uang yang belum jelas dampaknya kepada rakyat kecil, Ungkap Rasidi jaya
(ASB)