Oleh : Ayu Mentari
Kicau meraja seakan bertanya
Kala linangan air mata seakan dipertontonkan
Kala wajah lusuh seakan hanya pajangan
Tetes demi tetes keringat seakan hanya angin lalu
Seakan terbius oleh ucap tak bertuan
Miris terlihat disetiap hiruk pikuk yang ada
Seakan gonjang ganjing yang ada tak terpecahkan
Mata pengharapan itu seolah hanya tatap tak berarti
Semakin mencoba digali semakin pahit yang didapat
Pejuang yang berjuang tiada henti
Tapi tetap saja, ucap tak bertuan membuat namanya ternoda
Seakan lelahnya tiada berguna
Harus apa?
Agar kicauan tak bertuan tak meraja
Tak membuat duka semakin terasa.