Oleh : Ayu Mentari
Lihatlah kala satu persatu genggaman seakan tak erat lagi
Uluran tangan seakan hanya ambisi yang mencurigakan
Kenangan ucap seakan hanya angin lalu
Akankah luka berpenawar?
Yang terlihat riang ternyata terluka
Akankah bisu itu bisa berkata walau sepatah
Angan yang nyata akankah sampai
Gemuruh yang ada begitu meresahkan
Tak bisa dipungkiri,
Amarah bumi pun turut memperingati
Kala pondasi itu telah digerogoti oleh dusta
Terkadang dekap langkah yang melajupun bagai hanya kilasan
Enyah bagai tak tau arah
Rintangan menghadang tanpa henti
Lenyap bagai tiada arti pengharapan itu
Inikah sebenarnya kehidupan
Hanya melihat yang terlihat tanpa meraba
Amat mengerikan jika filosofi hidup hanya untaikan kata belaka
Tanpa tau arti yang sebenarnya.