Oleh : Wen Temas Miko
Pada dahulu kala di sebuah desa di kabupaten aceh tengah lebih tepatnya di desa Nosar, ada sepasang suami istri yang sudah memiliki putri bernama Putri Pukes. gadis yang sudah cukup dewasa, dimana orangtua dari sang gadis itu berharap agar ia segera menikah. Siang malam mereka berdoa supaya keinginan tercapai. Dan tuhan mendengar doa mereka. datanglah keluarga dari Samar Kilang untuk melamar Putri Pukes. orang tua Putri Pukes bahagia. kedua keluarga sepakat untuk menikahkan anak-anak mereka berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut hari pernikahan yang akan datang. Kesibukan membuat pasangan suami istri tak sadar akan kesedihan yang menyelimuti hati anak satu satunya itu.
Meski sudah dilamar pemuda tampan, ternyata Putri Pukes belum siap menikah. Karena Sebuah pernikahan membuatnya harus meninggalkan orang tua dan kampung halaman nya itu membuatnya sedih. karena Putri Pukes tidak ingin mengecewakan orang tuanya. Dia menyembunyikan rasa sedihnya hingga Momen yang ditunggu tiba. Pernikahan putri Pukes berlangsung sangat meriah. Putri Pukes berusaha tersenyum menyambut para tamu. Setelah beberapa jam, Sesuai adat setempat, orang tua Putri Pukes membekali berbagai peralatan rumah tangga yang nantinya untuk dibawa pulang suaminya.
Rombongan keluarga dari Samar Kilang itu bersiap-siap hendak pulang ke rumah masing-masing dengan membawa anggota keluarga baru nya . Ibu Putri Pukes sebelum sang putri berangkat. Ibunya Bertanya kepada putrinya Apakah kamu baik-baik saja ? putri pukes tak dapat menahan kesedihannya Air matanya jatuh.ibu Putri Pukes memberi tahu putrinya. Kalau sudah pergi nanti, jangan lihat ke belakang nak berbisik di telinga putri pukes . Rombongan Samar Kilang meninggalkan rumah orang tua Putri Pukes di saat sore hari , dimana mereka terguyur hujan deras yang datang di tengah jalan. Segera suaminya membawa Putri Pukes untuk berteduh di gua.
bercampur dengan air hujan yang deras. Karena hatinya sangat sedih, Putri Pukes mengabaikan pesan ibunya. Sebelum memasuki goa, Putri Pukes menengok ke belakang. Ia berharap kesedihan akan berkurang. Melanggar pesan seorang ibu adalah bencana bagi Putri Pukes. setelah dia melihat ke belakang, tiba tiba tubuh Putri Pukes berubah menjadi batu.
sampai saat ini, tubuh Putri Pukes terdapat di gua itu. Gua yang akhirnya dikenal dengan nama Gua Putri Pukes ini terletak di Takengon, Aceh Tengah. Menurut penjaga goa tersebut, batu yang diyakini sebagai jelmaan tubuh Putri Pukes itu semakin membesar karena air mata sang putri yang terkadang menetes berubah menjadi batu.