بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Taubat adalah meninggalkan dosa karena takut kepada Alloh, meyakini bahwa dosa adalah buruk, menyesali perbuatan maksiatnya, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya, dan memperbaiki apa yang bisa diperbaiki kembali dari amalnya.
Hakikat taubat yaitu perasaan hati yang menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan, lalu mengarahkan hati kepada Alloh ta'ala serta menahan diri dari dosa. Perwujudan nyata dari taubat adalah melakukan amal sholih dan meninggalkan larangan-Nya.
Taubat mencakup penyerahan diri seorang hamba kepada Robbnya, kembali kepada Alloh ta'ala dan konsisten menjalankan ketaatan kepada Alloh. Jadi, sekedar meninggalkan perbuatan dosa, namun tidak melaksanakan amal yang dicintai Alloh ta'ala, maka itu belum dianggap bertaubat.
Orang yang jujur ingin bertaubat dan meminta ampun, maka Alloh ta'ala pasti akan menerima taubatnya. Alloh ta'ala berfirman, “Juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat Alloh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Alloh? kemudian mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imron: 135)
Bertaubat merupakan perintah langsung dari Alloh ta'ala untuk menghapus dosa dan sebagai sarana utama agar bisa masuk ke dalam surga. Alloh berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Alloh dengan taubat yang benar. Semoga Robb kalian akan menutupi kesalahan-kesalahan kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai….” (QS. At-Tahrim: 8)
Rosululloh bersabda, “Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa.” (HR. Ibnu Majah)
Alloh sangat bergembira dengan orang yang bertaubat kepada-Nya. Rosululloh bersabda: “Alloh tertawa dengan dua orang yang salah satunya membunuh yang lainnya, lalu keduanya masuk surga.” Para sahabat bertanya: “Ya Rosululloh, bagaimana bisa seperti itu?” Beliau menjawab: “Yang satu berperang di jalan Alloh lalu ia gugur sebagai syahid dibunuh oleh yang satunya. Kemudian orang yang membunuh itu masuk Islam dan bertaubat, lalu Alloh menerima taubatnya. Setelah itu ia berperang di jalan Alloh hingga gugur sebagai syahid pula.” (HR. Muslim)
Sumber : Lembaga Studi Islam (eLSI)