Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten yang diminati untuk dikunjungi oleh para wisatawan, dikarenakan panorama alam yang sangat memanjakan mata dan hembusan udara yang dingin hingga menyentuh qalbu, wisatawan dari luar Aceh bahkan luar negeri sekalipun selalu meninggalkan kata-kata manisnya di dataran tinggi Tanoh Gayo, mengapa tidak, selain dimanjakan oleh wisata yang indah ditambah lagi dengan secangkir kopi (gere Ara kupi gere Ara cerite) yang menghangatkan tubuh dari kedinginan, serta di temani dengan hidangan masam Jing dan pengat Gayo gule Depik.
Danau lut tawar merupakan salah satu target dari para wisatawan yang hadir ke kota Takengon Aceh Tengah, mengapa tidak, danau lut tawar menyimpan kekhasan nya sendiri yang membuat beda dari danau-danau yang ada di daerah lain, dan bisa dipastikan danau lut tawar merupakan salah satu keajaiban dari yang maha kuasa yang dititipkan untuk masyarakat Gayo, alasannya jelas, bisa kita lihat dari mulai letak geografisnya, histories, budaya, pemberdayaan ekonomi, bahkan hingga kepada pengelolaan sumber daya manusia nya.
Geografi
Secara letak geografis nya para wisatawan yang datang ke Aceh Tengah selalu tertanaman di dalam benaknya, kok bisa ya di ketinggian seperti ini ada wadah sebesar ini sehingga menampung air hingga menjadi destinasi wisata yang disebut dengan danau lut tawar, memang benar secara logika dengan ketinggian 1800 Mdpl hal seperti ini tidak mungkin bisa terjadi, maka ini secara jelas kekhususan untuk kota Takengon yang diberikan oleh sang maha pencipta untuk membuktikan kebesaran nya, lain daripada itu danau lut tawar juga tepat berada di tengah-tengah gunung yang indah dan juga di kelilingi dengan berbagai legenda yang ada.
Histories
Berbagai legenda yang dapat kita temukan di seputaran danau lut tawar, seperti legenda catatan orang tertua di wilayah Aceh yang dapat kita temukan bukti nyata nya di loyang mendale, putri pukes, loyang koro, putri ijo, malem dewa, dan sebagainya. Maka sembari kita menikmati alam Gayo di Danau lut tawar Kita juga di berikan sedikit cerita sejarah di Gayo dengan berbagai legenda yang ada, maka dari itulah wisatawan sangat dimanjakan kehadiran nya saat berwisata di Aceh Tengah.
Budaya
Selain berwisata di seputaran danau dan juga diberikan asupan cerita, danau lut tawar juga dapat memberikan wisatawan pemahaman budaya, dikarenakan kampung tertua di Aceh Tengah juga terletak di tepi danau lut tawar, di sebelah kiri ada kampung Kebayakan dan di kanan ada Toweren, maka dari itu para sesepuh atau orang tua yang mengerti soal budaya juga berada di tepi danau lut tawar, seperti di kampung Toweren masih ada bukti nyata rumah adat Pitu ruang yang gunanya untuk memutuskan segala perkara persoalan, dan kampung Toweren juga Kebayakan masih kental akan hukum adat nya.
Pemberdayaan Ekonomi
Danau laut tawar selain dijadikan tempat berwisata yang menjadikan sumber perputaran ekonomi Bagi sipemilik wisata, juga dapat menghidupkan perputaran ekonomi masyarakat wilayah tengah, mengapa tidak, dengan hadirnya para wisatawan otomatis wisatawan akan menghabiskan uangnya di Takengon, mulai dari jajanannya, makan, penginapan, dan yang lainnya. Itu kita lihat dari wisatawan nya, tapi Danau Lut Tawar juga merupakan objek pendapatan ekonomi bagi masyarakat seputaran danau yaitu dengan menangkapi ikan jaher nila dan ikan Depik. Jadi secara jelas dengan adanya danau lut tawar sangat membantu dan mendongkrak kehidupan di Aceh Tengah.
sumber Daya Manusia
Salah satu pendukung SDM di wilayah tengah ialah dengan adanya potensi sejarah dan wisata yang ada di seputaran danau lut tawar, dengan adanya berbagai legenda diseputaran danau, generasi Gayo yang berada di Aceh Tengah akan lebih cinta dan selalu haus akan mencari tau tentang sejarah, dan dengan adanya wisata ini SDM Aceh Tengah akan selalu bersaing dalam meningkatkan kekreatifan nya dalam membuat kerajinan tangan dan bersaing bijak menggunakan media sosial untuk menggaet para wisatawan ke Aceh Tengah, dengan eranya sekarang era teknologi 4.0
Kendatipun demikian, keindahan danau lut tawar semakin jauh melenceng dari yang diharapkan dikarenakan pengelolaan yang kurang diperhatikan oleh masyarakat setempat juga pemerintahan yang terlibat, dalam hal ini kita semua perlu untuk saling berkejasama untuk memajukan potensi yang sangat bernilai ini, disampingnya juga membutuhkan support oleh pemuda setempat dan masyarakat setempat juga pemerintahan yang terlibat dalam hal ini guna untuk menjadikannya maju dan berkembang sehingga lebih banyak pengunjungnya.
Tentang Penulis
Ruhdi Sahara merupakan mahasiswa Universitas Malikulsaleh Lhokseumawe Aceh Utara, jurusan ilmu hukum.
Berasal dari TAKENGON kampung Rawe kecamatan Lut Tawar kabupaten Aceh Tengah, dan aktif sebagai Kader HmI Cabang Lhokseumawe.
