Oleh : Ikram Ramadhan
Berbicara tentang penjajahan tentunya tidak ada Negara manapun di dunia ini yang ingin dijajah bahkan dengan sistem penjajahan terbaik sekalipun. Penjajahan merupakan suatu hal pahit yang dirasakan oleh Negara yang terjajah, namun seandainya disuruh memilih antara dijajah Inggris atau Belanda, mungkin kita akan lebih memilih dijajah oleh Inggris, pernyataan ini bukan tanpa sebab tetapi pernyataan ini didukung oleh banyak Negara yang dijajah Inggris nyatanya lebih maju dibandingkan dengan Negara yang dijajah Belanda. Pernyataan ini tidak menampik bahwa Inggris juga berdosa karena telah melakukan sebuah klonialisme terhadap beberapa Negara-Negara di dunia ini. Hal ini tentunya menimbulkan dua pertanyaan difikiran kita yaitu, apakah Inggris melakukan kolonialisme dengan baik ? dan berdosakah Inggris melakukan penjajahan ?
Jika di tanyakan apakah Inggris melakukan penjajahan dengan sistem terbaik di dunia, tentu saja jawabannya yang terlintas adalah antara iya atau tidak, dan jawaban dari soal yang pertama adalah ya dikarenakan jika dilihat hampir semua Negara yang dijajah oleh Inggris berhasil mengembangkan dirinya dan menjelma menjadi Negara maju sekurang-kurangnya lebih maju dari pada Negara jajahan Belanda. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan melihat Negara jajahan Inggris sebut saja Singapura, Malaysia, dan Brunai ketiga Negara tersebut dapat menjelma menjadi Negara maju lebih baik dari pada Negara jajahan Belanda seperti Indonesia dan Suriname.
Indonesia sendiri sering sekali dijuluki dengan Negeri yang kaya, kaya hasil alamnya, kaya budayanya dan kaya pula masyarakatnya, akan tetapi apa yang dinikmati dari kekayaan tersebut ? sebut saja kekayaan dibidang alamnya, Indonesia sendiri tentu tidak perlu di pertanyakan lagi berapa banyak hasil alamnya, dikarenakan hampir semua hasil alam dunia ada di Indonesia, mulai dari Minyak, Gas alam, Emas, Batu-bara hingga Uranium pun ada Negeri ini tetapi kemana hasil alam tersebut ? siapa yang menikmati hasil alam tersebut?. Jika memang Indonesia Negeri yang kaya mengapa penduduk Indonesia masih banyak yang miskin, kenapa masih banyak anak-anak desa dan pemudanya yang menjadi pengangguran !. tentu ini adalah sebuah teka-teki di Indonesia dari sejak Indonesia merdeka sampai reformasi, hasilnya sama saja tidak ada perubahan yang signifikan yang membuat kita bangkit dari jurang kemiskinan seperti halnya Singapura dan Brunai. Mungkin sebagian orang Indonesia mempunyai pemikiran bahwa kita tidak boleh subjektif yang hanya melihat dari ekonominya saja tetapi kita juga harus melihat dari segi budayanya yang terkenal di dunia Internasional, misalnya tari Saman yang sangat terkenal hingga ke Negeri Paman Sam. Namun sampai kapan kita akan membanggakan dari segi kebudayaan saja ? Apakah sampai Indonesia berumur 1000 tahun ? Cobalah buka mata dan lihat Negeri Malaysia, apakah mereka tidak memiliki kebudayaan ? mereka memiliki kebudayaan dan mereka juga memiliki ekonomi yang baik setidaknya lebih baik dari pada Indonesia, lihatlah betapa banyaknya orang-orang Indonesia bekerja sebagai TKI Negeri Malaysia, sebaliknya sangatlah jarang ditemui bahwa ada orang Malaysia yang sengaja datang ke Indonesia untuk mencari sebuah pekerjaan. Ini adalah sebuah pertanda bahwa hidup di Negeri Malaysia lebih menjanjikan dari pada di Indonesia.
Negeri ini memang kaya tetapi kaya bagi para koruptorya tidak bagi rakyatnya. Hal ini mungkin tak terlepas dari pada bedanya sang penjajah, mungkin Indonesia yang dijajah oleh Belanda telah diajarkan pula cara korupsi terbaik, bukan tanpa sebab kita semua sama-sama mengetahui bahwa penyebab bubarnya VOC yang merupakan sebuah kongsi dagang Belanda yang memiliki hak octroi yang telah berkembang lebih dari pada 100 tahun lenyap dikarenakan budaya korupsinya yang merajalela sehingga membuat kerajaan Belanda mengambil ahli kekuasaan milik VOC dan membayar utang VOC. Dampak perbedaan jelas antara VOC dan IEC yang merupakan sebuah kongsi dagang Inggris yang dibubarkan karena pembrontakan Sepoy di India bukan karena faktor utamanya korupsi seperti halnya VOC. Mungkin seandainya kita dijajah oleh Inggris kita tidak memiliki budaya korupsi seperti sekarang ini, semisal Gayus Tambunan atau Setya Novanto. Jika seandainya kita dijajah Inggris mungkin akan dua langkah lebih maju dari pada sekarang, hal ini seperti halnya Inggris yang berniat membangun Negara jajahannya lewat comoonwealnya atau Negara persemakmuran Inggris membangun Negara mantan jajahannya untuk maju, namun hal sebaliknya dilakukan oleh Belanda bahkan Belanda tak sedikitpun mau menghiraukan Negara jajahannya seperti Inggris. Mungkin jika seandainya kita dijajah oleh Inggris kita akan maju dalam segi maritim, tidak dapat dipungkiri jika seandainya kita dijajah oleh Inggris, dikarenakan kita bisa menglihat contohnya Singgapura yang merupakan sebuah Negara kecil yang tidak memiliki hasil alamnya atau kekayaan hayatinya seperti halnya Indonesia, tetapi mereka menjadi Negara yang hebat dan maju. Bukan dikarenakan Singapura Negeri yang kecil sehingga mudah mengurusnya, jika memang karena Negara yang kecil menjadi faktor mudah mengurusnya dan cepat mengembangkannya untuk maju, lalu apa kabar dengan Nauru ataupun Negara-negara kecil di Asia Pasifik, cukup banyak Negara-negara kecil disana tetapi mereka juga tidak maju.
Majunya suatu wilayah bukan karena faktor besar dan kecilnya tetapi karena mereka pintar memanfaatkan letak strategisnya. Berbeda dengan Indonesia Negara yang berbasis kemaritiman menjadi sebuah Negara agraris, jika kita flashback kebeberapa dekade sebelumnya kita merupakan Negeri yang pernah memiliki kejayaan dibidang maritimnya, dimana hampir diseluruh pelosok Negeri ada pelabuhan yang terkenal dan hebat akan tetapi sekarang semuanya hanya menjadi pemanis didalam buku-buku sejarah bahwa kita pernah jaya kala dulu, seandainya kita dijajah Inggris dulunya mungkin dalam segi kemaritiman kita tidak seperti ini, seandainya kita dijajah oleh Inggris mungkin kita tidak akan mengalami gejolak politik seperti halnya yang terjadi di Negara ini dari semenjak Indonesia di proklamirkan Merdeka sampai sekarang ini. Di awal Negeri ini merdeka sudah beberapa kali melakukan penggantian sistem pemerintahan dari Presidensial, Parlementer, Demokrasi terpimpin sampai ke Presidensial lagi. Hal ini jelas tidak mengguntungkan kita sebagai Negara yang besar, oleh karena keadaan politik kita yang tidak kondusif ini membuat para elit sibuk bergulat diparlemen sehingga keadaan rakyat tidak terurus dan menimbulkan kekacauan dimana-mana, hal ini mungkin tidak akan terjadi jika seandainya kita dijajah oleh Inggris.
Brunai adalah Negara dari sejak awal mareka merdeka sampai sekarang sistem pemerintahannya tidak berganti sehingga mempermudah kepala Negaranya untuk mengurus rakyatnya karena tidak terjadi pergulatan politik seperti di Indonesia. Jika seandainya kita dijajah oleh Inggris mungkin kita akan dibantu oleh Inggris ketika kita memiliki masalah, bukan seperti halnya Belanda yang hanya melepaskan tangannya, hal ini dapat dibuktikan bahwa ketika Malaysia memiliki masalah perbatasan di Serawak-Sabah dengan Indonesia, yang harus berujung kepada sebuah peperangan, dari peperangan tersebut Indonesia harus kalah perang dengan Malaysia yang baru Merdeka pada saat itu, dikarenakan mareka mendapat dukungan dan bantuan militer dari Inggris tetapi Indonesia hanya berjuang sendirian dengan perlengkapan seadanya, tetapi Belanda tidak pernah membantu Indonesia baik dalam masalah besar ataupun kecil. Jika mungkin kita dijajah oleh Inggris mungkin kita tidak perlu mengorbankan banyak nyawa untuk melawan para penjajah, hal ini bukan ingin mengkerdilkan para pejuang yang telah mengorbankan nyawanya untuk mencapai kemerdekaan, tetapi jika kita dijajah oleh Inggris, jika memang kita sudah siap untuk merdeka pasti akan diberikan kemerdekaan, tetapi beda halnya dengan Belanda yang ratusan tahun kita dijajah, kecuali beberapa daerah di Indonesia seperti halnya Aceh, Bali, Riau dan Makasar, kita hanya dikuras sumber daya alamnya saja sementara penduduknya disuruh kerja paksa untuk menutupi kekosongan khas Belanda, mungkin jika kita dijajah oleh Inggris hal kepahitan seperti itu tidak terjadi, tapi nyatanya kita hanya Negara jajahan Belanda yang telah memaksa untuk menjadi Negara agraris.
Inggris bukanlah Negara yang memiliki sistem penjajahan terbaik di dunia bagaimanapun penjajahan merupakan suatu tindakan kriminal didunia dimana Negara terjajah dipaksa untuk menghidupi Negara yang menjajah, bisa dilihat betapa liciknya Inggris ketika ingin menguasai India, mereka datang sebagai sahabat lalu ujung-ujungnya mareka melawan raja-raja di India untuk menguasai India tak hanya itu mareka juga yang menghapus kerajaan Mughal di India dan membuang raja India ke Myanmar. Kelicikan Inggris juga tampak jelas di Timur-Tengah dimana mareka membangkitkan semangat Nasionalisme didaerah Timur-Tengah sehingga mareka melawan Kesultanan Turki dan memaksa Turki untuk mendantangani perjanjian Sevrez dan akhirnya setelah Kesultanan Runtuh mareka mengambil alih daerah yang telah terkotak-kotak seperti halnya kue hidangan. Dosakah Inggris melakukan klonialisme dan Imprealisme ? jawabannya sudah pasti iya, jawaban ini bukan tanpa sebab jika melihat betapa banyaknya dosa-dosa yang dilakukan oleh Inggris ketika melakukan penjajahan, semisal pembantaian suku Aboringin di Australia. Mereka orang-orang Aboringin dibantai secara habis-habisan oleh orang-orang kulit putih sehingga marekapun merasa asing di Negerinya sendiri dan sampai sekarang Inggris tidak akan bisa membayar dosa dimasa lalunya, bukti yang lain bisa dilihat bagaimana dosa Inggris kepada ummat Muslim lihatlah betapa banyaknya sekarang perang yang melibatkan Islam didunia sekarang ini sebut saja permasalahan Palestina dan Kurdistans. Inggris sengaja mendirikan Negara Israel diatas tanah Palestina dan yang lebih parahnya lagi Israel bertindak sebagai Singa untuk orang-orang Palestina tetapi Inggris hanya diam saja melihat pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di tanah Palestina, padahal mereka orang-orang barat selalu mengempanyekan HAM di seluruh penjuru dunia, contoh lainnya adalah Kurdistan mereka merupakan Negara tanpa Negara di dunia ini, bagaimana tidak mereka orang-orang Kurdi sengaja dimasukkan ke dalam beberapa Negara seperti Iran, Irak, Turkey, Suriah dan Armenia, mungkin Inggris sengaja melakukan pencaturan dunia untuk hal yang seperti itu, supaya hal yang seperti ini menjadi bom waktu dikemudian hari, dan ternyata benar bahwa masalah Kurdi menjadi bom waktu bagi Timur-Tengah saat ini, dimana permasalahan Kurdi sampai sekarang masih belum ada jalan keluarnya dan bom waktu seperti itu tak hanya ada didaerah Timur-Tengah tetapi ada pula didaerah India dan Pakistan yaitu tepatnya di Kasmir sebuah Negeri yang indah tetapi didalamnya penuh dengan konflik yang berkepanjangan tanpa adanya kesudahan, mungkin Inggris sengaja tidak membagi secara jelas kemana Kasmir akan bergabung ke India atau ke Pakistan, sehingga kedua Negara saling memperebutkan kedua wilayah tersebut yang mengakibatkan peperangan diantara kedua Negara tersebut, sementara Inggris masih diam saja melihat kejadian seperti itu. padahal bisa dikatakan bahwa mereka merupakan tokoh utama konflik dunia. Jika seandainya kita dijajah oleh Inggris mungkin kita akan mengalami kemajuan dua kali lebih cepat, namun juga tidak menutup kemungkinan hal negatifnya juga dapat terjadi di Indonesia, mungkin kita akan menjadi Negara seperti di India dan Pakistan yang memperebutkan perbatasan atau seperti Irak dan Kurdistans yang masih terlibat konflik tanpa berkesudahan.
Banda Aceh 23 Desember 2019
Jika di tanyakan apakah Inggris melakukan penjajahan dengan sistem terbaik di dunia, tentu saja jawabannya yang terlintas adalah antara iya atau tidak, dan jawaban dari soal yang pertama adalah ya dikarenakan jika dilihat hampir semua Negara yang dijajah oleh Inggris berhasil mengembangkan dirinya dan menjelma menjadi Negara maju sekurang-kurangnya lebih maju dari pada Negara jajahan Belanda. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan melihat Negara jajahan Inggris sebut saja Singapura, Malaysia, dan Brunai ketiga Negara tersebut dapat menjelma menjadi Negara maju lebih baik dari pada Negara jajahan Belanda seperti Indonesia dan Suriname.
Indonesia sendiri sering sekali dijuluki dengan Negeri yang kaya, kaya hasil alamnya, kaya budayanya dan kaya pula masyarakatnya, akan tetapi apa yang dinikmati dari kekayaan tersebut ? sebut saja kekayaan dibidang alamnya, Indonesia sendiri tentu tidak perlu di pertanyakan lagi berapa banyak hasil alamnya, dikarenakan hampir semua hasil alam dunia ada di Indonesia, mulai dari Minyak, Gas alam, Emas, Batu-bara hingga Uranium pun ada Negeri ini tetapi kemana hasil alam tersebut ? siapa yang menikmati hasil alam tersebut?. Jika memang Indonesia Negeri yang kaya mengapa penduduk Indonesia masih banyak yang miskin, kenapa masih banyak anak-anak desa dan pemudanya yang menjadi pengangguran !. tentu ini adalah sebuah teka-teki di Indonesia dari sejak Indonesia merdeka sampai reformasi, hasilnya sama saja tidak ada perubahan yang signifikan yang membuat kita bangkit dari jurang kemiskinan seperti halnya Singapura dan Brunai. Mungkin sebagian orang Indonesia mempunyai pemikiran bahwa kita tidak boleh subjektif yang hanya melihat dari ekonominya saja tetapi kita juga harus melihat dari segi budayanya yang terkenal di dunia Internasional, misalnya tari Saman yang sangat terkenal hingga ke Negeri Paman Sam. Namun sampai kapan kita akan membanggakan dari segi kebudayaan saja ? Apakah sampai Indonesia berumur 1000 tahun ? Cobalah buka mata dan lihat Negeri Malaysia, apakah mereka tidak memiliki kebudayaan ? mereka memiliki kebudayaan dan mereka juga memiliki ekonomi yang baik setidaknya lebih baik dari pada Indonesia, lihatlah betapa banyaknya orang-orang Indonesia bekerja sebagai TKI Negeri Malaysia, sebaliknya sangatlah jarang ditemui bahwa ada orang Malaysia yang sengaja datang ke Indonesia untuk mencari sebuah pekerjaan. Ini adalah sebuah pertanda bahwa hidup di Negeri Malaysia lebih menjanjikan dari pada di Indonesia.
Negeri ini memang kaya tetapi kaya bagi para koruptorya tidak bagi rakyatnya. Hal ini mungkin tak terlepas dari pada bedanya sang penjajah, mungkin Indonesia yang dijajah oleh Belanda telah diajarkan pula cara korupsi terbaik, bukan tanpa sebab kita semua sama-sama mengetahui bahwa penyebab bubarnya VOC yang merupakan sebuah kongsi dagang Belanda yang memiliki hak octroi yang telah berkembang lebih dari pada 100 tahun lenyap dikarenakan budaya korupsinya yang merajalela sehingga membuat kerajaan Belanda mengambil ahli kekuasaan milik VOC dan membayar utang VOC. Dampak perbedaan jelas antara VOC dan IEC yang merupakan sebuah kongsi dagang Inggris yang dibubarkan karena pembrontakan Sepoy di India bukan karena faktor utamanya korupsi seperti halnya VOC. Mungkin seandainya kita dijajah oleh Inggris kita tidak memiliki budaya korupsi seperti sekarang ini, semisal Gayus Tambunan atau Setya Novanto. Jika seandainya kita dijajah Inggris mungkin akan dua langkah lebih maju dari pada sekarang, hal ini seperti halnya Inggris yang berniat membangun Negara jajahannya lewat comoonwealnya atau Negara persemakmuran Inggris membangun Negara mantan jajahannya untuk maju, namun hal sebaliknya dilakukan oleh Belanda bahkan Belanda tak sedikitpun mau menghiraukan Negara jajahannya seperti Inggris. Mungkin jika seandainya kita dijajah oleh Inggris kita akan maju dalam segi maritim, tidak dapat dipungkiri jika seandainya kita dijajah oleh Inggris, dikarenakan kita bisa menglihat contohnya Singgapura yang merupakan sebuah Negara kecil yang tidak memiliki hasil alamnya atau kekayaan hayatinya seperti halnya Indonesia, tetapi mereka menjadi Negara yang hebat dan maju. Bukan dikarenakan Singapura Negeri yang kecil sehingga mudah mengurusnya, jika memang karena Negara yang kecil menjadi faktor mudah mengurusnya dan cepat mengembangkannya untuk maju, lalu apa kabar dengan Nauru ataupun Negara-negara kecil di Asia Pasifik, cukup banyak Negara-negara kecil disana tetapi mereka juga tidak maju.
Majunya suatu wilayah bukan karena faktor besar dan kecilnya tetapi karena mereka pintar memanfaatkan letak strategisnya. Berbeda dengan Indonesia Negara yang berbasis kemaritiman menjadi sebuah Negara agraris, jika kita flashback kebeberapa dekade sebelumnya kita merupakan Negeri yang pernah memiliki kejayaan dibidang maritimnya, dimana hampir diseluruh pelosok Negeri ada pelabuhan yang terkenal dan hebat akan tetapi sekarang semuanya hanya menjadi pemanis didalam buku-buku sejarah bahwa kita pernah jaya kala dulu, seandainya kita dijajah Inggris dulunya mungkin dalam segi kemaritiman kita tidak seperti ini, seandainya kita dijajah oleh Inggris mungkin kita tidak akan mengalami gejolak politik seperti halnya yang terjadi di Negara ini dari semenjak Indonesia di proklamirkan Merdeka sampai sekarang ini. Di awal Negeri ini merdeka sudah beberapa kali melakukan penggantian sistem pemerintahan dari Presidensial, Parlementer, Demokrasi terpimpin sampai ke Presidensial lagi. Hal ini jelas tidak mengguntungkan kita sebagai Negara yang besar, oleh karena keadaan politik kita yang tidak kondusif ini membuat para elit sibuk bergulat diparlemen sehingga keadaan rakyat tidak terurus dan menimbulkan kekacauan dimana-mana, hal ini mungkin tidak akan terjadi jika seandainya kita dijajah oleh Inggris.
Brunai adalah Negara dari sejak awal mareka merdeka sampai sekarang sistem pemerintahannya tidak berganti sehingga mempermudah kepala Negaranya untuk mengurus rakyatnya karena tidak terjadi pergulatan politik seperti di Indonesia. Jika seandainya kita dijajah oleh Inggris mungkin kita akan dibantu oleh Inggris ketika kita memiliki masalah, bukan seperti halnya Belanda yang hanya melepaskan tangannya, hal ini dapat dibuktikan bahwa ketika Malaysia memiliki masalah perbatasan di Serawak-Sabah dengan Indonesia, yang harus berujung kepada sebuah peperangan, dari peperangan tersebut Indonesia harus kalah perang dengan Malaysia yang baru Merdeka pada saat itu, dikarenakan mareka mendapat dukungan dan bantuan militer dari Inggris tetapi Indonesia hanya berjuang sendirian dengan perlengkapan seadanya, tetapi Belanda tidak pernah membantu Indonesia baik dalam masalah besar ataupun kecil. Jika mungkin kita dijajah oleh Inggris mungkin kita tidak perlu mengorbankan banyak nyawa untuk melawan para penjajah, hal ini bukan ingin mengkerdilkan para pejuang yang telah mengorbankan nyawanya untuk mencapai kemerdekaan, tetapi jika kita dijajah oleh Inggris, jika memang kita sudah siap untuk merdeka pasti akan diberikan kemerdekaan, tetapi beda halnya dengan Belanda yang ratusan tahun kita dijajah, kecuali beberapa daerah di Indonesia seperti halnya Aceh, Bali, Riau dan Makasar, kita hanya dikuras sumber daya alamnya saja sementara penduduknya disuruh kerja paksa untuk menutupi kekosongan khas Belanda, mungkin jika kita dijajah oleh Inggris hal kepahitan seperti itu tidak terjadi, tapi nyatanya kita hanya Negara jajahan Belanda yang telah memaksa untuk menjadi Negara agraris.
Inggris bukanlah Negara yang memiliki sistem penjajahan terbaik di dunia bagaimanapun penjajahan merupakan suatu tindakan kriminal didunia dimana Negara terjajah dipaksa untuk menghidupi Negara yang menjajah, bisa dilihat betapa liciknya Inggris ketika ingin menguasai India, mereka datang sebagai sahabat lalu ujung-ujungnya mareka melawan raja-raja di India untuk menguasai India tak hanya itu mareka juga yang menghapus kerajaan Mughal di India dan membuang raja India ke Myanmar. Kelicikan Inggris juga tampak jelas di Timur-Tengah dimana mareka membangkitkan semangat Nasionalisme didaerah Timur-Tengah sehingga mareka melawan Kesultanan Turki dan memaksa Turki untuk mendantangani perjanjian Sevrez dan akhirnya setelah Kesultanan Runtuh mareka mengambil alih daerah yang telah terkotak-kotak seperti halnya kue hidangan. Dosakah Inggris melakukan klonialisme dan Imprealisme ? jawabannya sudah pasti iya, jawaban ini bukan tanpa sebab jika melihat betapa banyaknya dosa-dosa yang dilakukan oleh Inggris ketika melakukan penjajahan, semisal pembantaian suku Aboringin di Australia. Mereka orang-orang Aboringin dibantai secara habis-habisan oleh orang-orang kulit putih sehingga marekapun merasa asing di Negerinya sendiri dan sampai sekarang Inggris tidak akan bisa membayar dosa dimasa lalunya, bukti yang lain bisa dilihat bagaimana dosa Inggris kepada ummat Muslim lihatlah betapa banyaknya sekarang perang yang melibatkan Islam didunia sekarang ini sebut saja permasalahan Palestina dan Kurdistans. Inggris sengaja mendirikan Negara Israel diatas tanah Palestina dan yang lebih parahnya lagi Israel bertindak sebagai Singa untuk orang-orang Palestina tetapi Inggris hanya diam saja melihat pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di tanah Palestina, padahal mereka orang-orang barat selalu mengempanyekan HAM di seluruh penjuru dunia, contoh lainnya adalah Kurdistan mereka merupakan Negara tanpa Negara di dunia ini, bagaimana tidak mereka orang-orang Kurdi sengaja dimasukkan ke dalam beberapa Negara seperti Iran, Irak, Turkey, Suriah dan Armenia, mungkin Inggris sengaja melakukan pencaturan dunia untuk hal yang seperti itu, supaya hal yang seperti ini menjadi bom waktu dikemudian hari, dan ternyata benar bahwa masalah Kurdi menjadi bom waktu bagi Timur-Tengah saat ini, dimana permasalahan Kurdi sampai sekarang masih belum ada jalan keluarnya dan bom waktu seperti itu tak hanya ada didaerah Timur-Tengah tetapi ada pula didaerah India dan Pakistan yaitu tepatnya di Kasmir sebuah Negeri yang indah tetapi didalamnya penuh dengan konflik yang berkepanjangan tanpa adanya kesudahan, mungkin Inggris sengaja tidak membagi secara jelas kemana Kasmir akan bergabung ke India atau ke Pakistan, sehingga kedua Negara saling memperebutkan kedua wilayah tersebut yang mengakibatkan peperangan diantara kedua Negara tersebut, sementara Inggris masih diam saja melihat kejadian seperti itu. padahal bisa dikatakan bahwa mereka merupakan tokoh utama konflik dunia. Jika seandainya kita dijajah oleh Inggris mungkin kita akan mengalami kemajuan dua kali lebih cepat, namun juga tidak menutup kemungkinan hal negatifnya juga dapat terjadi di Indonesia, mungkin kita akan menjadi Negara seperti di India dan Pakistan yang memperebutkan perbatasan atau seperti Irak dan Kurdistans yang masih terlibat konflik tanpa berkesudahan.
Banda Aceh 23 Desember 2019