Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Norisda Wati dan Suami Tempuh 9 jam Perjalanan Dengan Roda Dua Demi Ketemu Penulis Novel Cut Nyak Lahore Lasma Farida

Minggu, 06 Desember 2020 | Desember 06, 2020 WIB Last Updated 2020-12-06T10:55:27Z

Nurisda Wati dan Lasma Farida

BerawangNews.com, Redelong - Novel Cut Nyak Lahore (CNL) yang terbit pada Mei 2020 dan langsung menjadi novel Best Seller (penjualan terbaik) karena telah beredar hampir seluruh Indonesia sampai ke Hongkong dan Malaysia. CNL yang banyak memiliki pembaca dan penggemar yang jatuh cinta karena cerita yang disajikan berkaitan dengan adat budaya tradisional masyarakat suku Gayo, Aceh dan suku Anak Jame.

Norisda Wati seorang penggemar yang cinta berat dengan CNL dan berusaha bertemu langsung dengan penulis untuk lebih jauh mengetahui tentang cerita CNL. Sangking cintanya dengan CNL Warga Desa Durian Rampak Kecamatan Susoh Aceh Barat Daya Nurisda Wati tersebut disela kesibukanya sebagai pegawai kesehatan Abdya sengaja mengatur strategi agar bisa memenuhi keinginan ketemu dengan penulis Novel Cut Nyak Lahore (CNL) Lasma Farida Warga Bener Meriah.

Setelah lama direncanakan baru hari ini dapat bertemu dengan penulis idola, sebut Norisda Wati memulai pembicaraan didampingi suaminya Erlis Syaukillah sambil menyeruput kopi Arabika Gayo di salah satu caffee minggu (06/12/20)

Noris menambahkan, kami sengaja datang dari Susoh Aceh Barat Daya (Abdya) menemui penulis CNL Lasma Farida Bener Meriah menggunakan kenderaan roda dua dengan jarak tempuh 6 jam perjalanan normal. Namun karena cuaca hujan terpaksa kami menepuh perjalanan sampai 9 jam, berangkat dari rumah jam 8 pagi dan tiba di tempat kakanda Lasma Farida jam 5 sore. Tidak terasa capek dan tidak menyurutkan nyali saya dan suami ketemu sang idola penulis CNL timpal suami Noris Erlis Syaukillah.

Pegawai Dinas Kesehatan Abdya itu sangat merasa senang dan gembira saat bertemu yang disambut hangat oleh Lasma Farida, sebab kehadiran CNL membuat hati senang dan mengingatkan cerita masa anak-anak dulu. CNL memang telah lama terbit namun isi novel sangat membekas dalam sanubari dan dapat mengetahui tiga kebudayaan suku Gayo, Aceh dan Aneuk Jame sehingga menambah wawasan tentang adat dan budaya, semangat bertemu penulis CNL semakin membara.

Rasa haru, sedih dan gembira bercampur aduk menjadi satu mana kala sambutan hangat yang diberikan penulis CNL membuat rasa lelah dan dinginya alam penghasil Kopi itu hilang seketika. Ditambah lagi dengan hidangan Kopi Arabika Gayo dengan aroma khas membuat kami semakin bersemangat bercerita tentang CNL, ungkap Noris sambil menyeruput kopi.

Lebih lanjut Norisda Wati mengatakan pertemuan ini sudah dihayalkan sejak 8 bulan lalu, ternya suasana pertemuan hari ini melebihi hayalan saya, penulis Novel CNL ternyata lebih humoris dan familier ketika bertemu dengan penggemar

Sementara Erlis Syaukillah suami Noris mengatakan saya khusus mengantarkan isterinya yang telah lama ingin menemui penulus CNL. Kedatangan kami menemui penulis CNL kakanda Lasma Farida ada dua tujuan, pertama mengantarkan isteri bertemu sang idola dan kedua mengundang kanda Lasma Farida pada Acra resepsi pernikahan adik kami Ihsan, semoga kakanda punya waktu luang saat acara tanggal 19 nanti harap Erlis.


Lebih lanjut Erlis memaparkan, kami sangat bangga pada penulis CNL Lasma Farida sebab beliau kelahiran Desa Durian Rampak Kecamatan Susoh Aceh Barat Daya dan teman bermain kami yang saat ini tinggal dan menetap ditempat suaminya Kampung Bale Redelong Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah

Norisda Wati berkisah saat awal diterimanya CNL dia sengaja langsung mendatangi rumah Ibu Dahniar ibunda dari Lasma Farida untuk membaca CNL bersama-sama, jelas ibu dua anak itu.

Lebih lanjut Norisda Wati yang hoby traveling itu menguraikan, masih belum merasa puas dengan bacaan CNL sebelum bertemu langsung dengan penulis, walau telah dibaca berulang kendati ditempat rekreasi Lama Muda Susoh Abdya yang sudah pasti dengan nuansa berbeda, sehingga cerita CNL semakin merasuk kedalam jiwa membuat keinginan kuat ingin bertemu langsung penulisnya jelas Noris.

Mengingat penulis Novel CNL tinggal di daerah penghasil kopi Norisda Wati tidak mau ketinggalan, dia mencoba mengatur strategi agar ada waktu dan kesempatan berkunjung agar bertemu langsung dengan penulis CNL, akhirnya hari ini rindu itu kesampaian

Saat bertemu penulis CNL, rasa haru, gembira bercampur aduk jadi satu karena ternyata sang penulis CNL lebih humoris membuat suasana pertemuan menjadi lebih akrab sambil menikmati kopi arabika Gayo

Sementara Lasma Farida penulis CNL menuturkan, rasa haru, salut dan terima kasih atas kegigihan Norisda Wati mengunjungi dirinya sampai menempuh 9 jam perjalanan dan dalam keadaan hujan. Semoga pertemuan ini menjadi silaturrahmi yang membawa berkah.

Pertemuan ini juga merupakan cambuk bagi saya agar terus berkarya sehingga dapat memenuhi keinginan pembaca. Saya juga berharap kepada Allah semoga diberi kesehatan, kelapangan dan dimudahkan dalam penulisan. Kepada semua pembaca yang tidak dapat dibutkan satu-persatu agar mendoakan sehingga Novel CNL ke dua dapat dengan segera terbit pungkas Lasma Farida

(JB)