Oleh : Nurisma Suardi Putri
Menjadi babu dalam kekayaan yang dimiliki
Jeritan yang tak bersuara
Tangisan yang tak ber air mata
Kekuasaan, Seakan tak berguna
Penderitaan seolah hal yang biasa
Bak debu yang di injak tak berdaya
Tangisan kami di anggap hanya fiktif belaka
Katanya Corona...
Kami di minta diam menyaksikan
Kebijakan tak berguna
Katanya Corona ...
Kami di paksa terima setiap penindasan
Yang mengenyangkan mereka...
Kopi yang kami tanam dengan jiwa
Kami besarkan dengan cinta
Kami siram dengan darah dingin kami punya
Diatas harapan kehidupan satu-satunya
Miris...... nya .....
Harapan kami di bantainya
Saat kami tak berdaya
Jiwa kami tak bertenaga
Pikiran kami di lumpuhkan dengan kekuasaan kotor mereka
Keteragisan ini akan kami kenang selamanya
Dalam goresan jeritan luka
Takengon 10 November 2020
Kebijakan tak berguna
Katanya Corona ...
Kami di paksa terima setiap penindasan
Yang mengenyangkan mereka...
Kopi yang kami tanam dengan jiwa
Kami besarkan dengan cinta
Kami siram dengan darah dingin kami punya
Diatas harapan kehidupan satu-satunya
Miris...... nya .....
Harapan kami di bantainya
Saat kami tak berdaya
Jiwa kami tak bertenaga
Pikiran kami di lumpuhkan dengan kekuasaan kotor mereka
Keteragisan ini akan kami kenang selamanya
Dalam goresan jeritan luka
Takengon 10 November 2020