(إِنَّ أَوَّلَ بَیۡتࣲ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِی بِبَكَّةَ مُبَارَكࣰا وَهُدࣰى لِّلۡعَـٰلَمِینَ فِیهِ ءَایَـٰتُۢ بَیِّنَـٰتࣱ مَّقَامُ إِبۡرَ ٰهِیمَۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنࣰاۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلۡبَیۡتِ مَنِ ٱسۡتَطَاعَ إِلَیۡهِ سَبِیلࣰاۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِیٌّ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِینَ)
Pada diri Nabi Muhammad saw secara jasad pernah ada padanya amin sebagai rasul utusan-Nya, untuk uswah hasanah atau contoh yang baik bagi diri mukmin yang selalu ingin bertemu Tuhan-Nya melalui shalat yang tertegakkan (al baqarah : 45-46),
(وَٱسۡتَعِینُوا۟ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِیرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَـٰشِعِینَ ٱلَّذِینَ یَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَـٰقُوا۟ رَبِّهِمۡ وَأَنَّهُمۡ إِلَیۡهِ رَ ٰجِعُونَ)
(al ahzab : 21).
(لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِی رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةࣱ لِّمَن كَانَ یَرۡجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلۡیَوۡمَ ٱلۡـَٔاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِیرࣰا)
Secara jasad Nabi Muhammad saw dilahirkan di kota Makkah al Mukarramah dari dan oleh seorang ibu bernama Aminah, ayah bernama Abdullah berbangsa dan berbahasa Arab. Beliau (Nabi Muhammad saw) dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah dan telah wafat serta dimakamkan di Madinah al Munawwarah. Akan tetapi, secara hakiki beliau adalah utusan Allah bernama amin ada sejak sebelum seluruh ciptaan-Nya diadakan dan terus akan ada sampai tiada seluruh ciptaan-Nya. Dialah (amin) satu-satunya utusan (rasul) yang Allah sambung padanya dengan sifat malakutiyah (cahaya)-Nya (al ahzab : 56).
(إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا)
Sedangkan para Nabi dan Rasul sebanyak 124.313, semuanya adalah utusan Amin, maka pada mereka seluruh nabi dan rasul atasnya keselamatan (as), oleh karena mereka selalu sambung bershalawat kepadanya (amin) satu-satu yang Allah sambung bershalawat padanya (shallallah 'alaih). Maka beliau (nabi Muhammad) adalah keselamatan (saw). Oleh karena itulah, dibelakang para nabi dan rasul selain nabi Muhammad, tertulis atasnya keselamatan yang disingkat as, sedangkan dibelakang nabi Muhammad tertulis Allah sambung langsung langsung atasnya sehingga ia adalah keselamatan yang biasa disingkat dengan saw.
Nuh as pernah mengatakan kepada kaumnya, "kenapa kalian tidak mengikuti aku. Sesungguhnya aku ini adalah utusannya amin (asy-syu'ara' : 106-107).
(إِذۡ قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ نُوحٌ أَلَا تَتَّقُونَ إِنِّی لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِینࣱ)
Demikian pula Hud as mengatakan (asy-syu'ara' : 124-125).
(إِذۡ قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ هُودٌ أَلَا تَتَّقُونَ إِنِّی لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِینࣱ)
Nabi Shaleh as (asy-syu'ara : 142-143).
(إِذۡ قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ صَـٰلِحٌ أَلَا تَتَّقُونَ إِنِّی لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِینࣱ)
Nabi Luth as (asy-syu'ara : 161-162).
(إِذۡ قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ لُوطٌ أَلَا تَتَّقُونَ إِنِّی لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِینࣱ)
Nabi Syu'aib as (asy-syu'ara : 177-178).
(إِذۡ قَالَ لَهُمۡ شُعَیۡبٌ أَلَا تَتَّقُونَ إِنِّی لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِینࣱ)
Pun para Nabi setelah itu, seperti Nabi Ya'qub sampai dengan Nabi Musa as dan seterusnya, mereka menyatakan sebagai rasul (utusan) kepanjangan tugas amin sebagai satu-satunya rasul utusan Allah (ad dukhan : 17-18).
(۞ وَلَقَدۡ فَتَنَّا قَبۡلَهُمۡ قَوۡمَ فِرۡعَوۡنَ وَجَاۤءَهُمۡ رَسُولࣱ كَرِیمٌ أَنۡ أَدُّوۤا۟ إِلَیَّ عِبَادَ ٱللَّهِۖ إِنِّی لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِینࣱ)
Dengan demikian, menemukan hakikat pengertian shalawat tidak bisa dilepaskan dengan hakikat pengertian shalat dan shilat (shilah). Apa yang dimaksudkan dengan shalawat, shalat dan shilah merupakan tiga paket yang bisa dipisahkan antar satu dengan yang lainnya. Siapa dan apa serta dimana dan bagaimana shalawat dan shalat serta shilah tersebut didapatkan sebuah penjelasan, agar didapatkan sebuah pengertian untuk bisa dipraktekkan secara tepat dan benar, supaya didapatkan sebuah kepahaman yang tepat dan benar pula, sehingga paham seseorang menjadi benar dan terhindar dari kesalah pahaman atau salah paham dan pahamnya salah.
Shalat oleh diri mukmin berupa dzat ada dan terdapat pada diri manusia (al mukminun : 1-2), shalawat oleh diri rasul utusan Allah ada terdapat pada diri amin di baitullah (ali imran : 96-97) dan shilat adalah ekpresi jasad manusia yang dipimpin oleh iman yang bersifat mukmin karena sambungnya pada diri amin sebagai wasilah (perantara) (al maidah : 35) menuju Allah Yang Maha Rahman dan Rahim. Maka, sifat Rahman dan Rahim pada diri Allah ( al hasyr : 22), rahmah pada diri rasul (al anbiya : 107) dan rahim (shilaturrahim-shilatul arham) pada diri manusia yang taqwa pada Tuhan-Nya (an nisa : 1); Maulud pada diri rasul, langsung dari Allah, maulid pada mukmin yang mengikuti rasullah dan miilad pada diri manusia yang mengikuti imannya.
By"Pesan Abah Imam Muslimin Dirilis "TIR"
Biodata Penulis
Tengku Irwansyah Al-Waqy,M.Pd (Akrab"TIR)
Tetala :Linge 05 Juni 1984.
Alamat Domisili Kampung Lemah Burbana.
Pekerjaan Dosen PNS Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Di IAIN Takengon&Pendakwah Lintas Kabupaten Gayo (Ateng,Gayo Lues,Aceh Tenggara,Aceh Timur& Temiang".
Alumni S1&S2 UIN Maliki Malang Jawa Timur