Dalam kesempatan itu Ketua MPD Drs.Tsurayya menyampaikan MPD merupakan mitra kerja Pemda dalam bidang pendidikan, oleh sebab itu kami melakukan silaturrahmi dan menjalin hubungan fungsional dan koordinasi yang selama ini belum pernah terjalin
Drs. Tsurayya menambahka, hubungan fungsional dan koordinasi ini akan terus kita bangun bukan hanya dengan Dinas Pendidikan Dayah, tetapi dengan semua lini yang bergerak dalam bidang pendidikan harus dijalin kerjasama untuk memajukan pendidikan di Bener Meriah
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Sabaruddin, SE menyampaikan, sampsi daat ini belum begitu banyak mengetahui tentang Dinas Dayah karena baru menjabat kepala dinas, oleh sebab itu saya sangat berterima kasih kepada MPD yang telah meluangkan waktu bersilaturrahmi dan koordinasi dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dayah.
Ditambahkan, saat ini Dinas Pendidikan Dayah masih memerlukan pemikiran terutama berkaitan dengan pengembangan manajemen dan kurikulum dayah. Insya Allah kedepan Dinas Pendidikan Dayan akan mengajak MPD dalam beberapa kegiatan
Sekretaris MPD Drs. Tamin merasa senang terhadap respon atas kehadiran MPD di Dinas Pendidikan Dayah untuk membahas peningkatan mutu pendidikan.
Sebab selama ini ada stigma dan pihak yang menuding MPD sebagai pengawas, padahal MPD jika melakukan monitoring kesekolah semata-mata menemukakan data ril sebagai pendukung rekomendasi kepada Bupati, sementara pengawas sekolah memberi penilaian dan panismen kepada guru dan sekolah pungkas Tamin
Disisi lain Wakil Ketua MPD Gunawan Tawar, SE mengatakan perlu adanya konsep dan manajemen tentang pengelolaan dayah yang jelas.
Sebab di Bener Meriah termasuk salah satu badan daya yang sudah menjadi Dinas Pendidikan, seiring dengan peningkata itu tentu harus diiringi dengan peningkatan kinerja dan mutu serta kualitas dayah, jelas Gunawan
Wakil Ketua MPD itu menambahkan, Kelemahan kita belum fokus membek up atau menindaklanjuti masalah untuk meningkatkan qualiti insuren. Mensinkronkan pemikiran dan saling memberikan pemikiran untuk madukan dengan RPJM, sebagaimana yang telah dilakukan terkait manajrmen MPD telah mengajukan pembuatan kurikulum muatan lokal budaya gayo. Demikian juga tentang komite sekolah Sepertinya sebagai alat kelengkapan sekolah dan bukan memenuhi permendikbud 75 pungkas Gunawan
(JB)
