Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kegigihanmu Adalah Motivasiku

Senin, 07 September 2020 | September 07, 2020 WIB Last Updated 2020-09-07T13:51:38Z


Oleh : Sakhi Aniq

Diawalai pada tahun 2009 menjejakkan kaki pada sebuah perjalan dan perjuangan dengan harapan akan mencapai garis finish hingga selamat. Rintangan demi rintangan telah dilalui mulai dari nikmatnya ruang tengah yang terasa kosong, perjalanan yang jauh, mulai merangkak hingga berlari sampai tidak perduli dengan yang namanya jatuh bangun. Tapi berakhir kandas pada tahun 2010 bukan karena kurangnya pondasi yang mendukung, tetapi karena lemahnya mental dan kurangnya akan kesadaran dalam diri, sehingga tidak dengan bersungguh-sungguh dalam menempuh perjuangan.

Tidak mau tau menau tentang kekecewaan mereka, hingga pengorbanan yang mencucurkan keringat bahkan air mata mereka yang selalu berjuang demi suatu harapan besar, mereka juga mengorbankan hartanya yang berharga demi itu semua, tapi mereka dengan berbesar hati menyembunyikan kesedihan yang amat mendalam dibalik tirai senyuman yang seolah-olah sangat manis dipandang, tapi jika dirasakan sangat lah pahit bak empedu.

Bodohnya diriku telah menyia-nyiakan kesempatan emas yang mereka berikan pada ku, hingga aku sangat tidak memperdulikan itu semua, karena pada saat itu aku berfikir bukan dengan otak melainkan dengan keegoisan yang sangat besar, sehingga tidak mau disalahkan dan tidak mengganggap itu sebuah kesalahan besar, dan seolah itu merupakan hal biasa.

Pada tahun selanjutnya karena telah hilang kesempatan dan penyesalan mulai menghantui, mulai sadar akan kesalahan itu semua, akan tetapi apa boleh buat karena tidak akan mungkin lagi bubur bisa disulam kembali menjadi nasi

Itulah kebodohanku……

Pada tahun berikutnya tepatnya di tahun 2012, aku mencoba memperbaiki dan mengembalikan itu semua, meminta kembali untuk diberikan kesempatan kedua, walaupun itu berat rasanya mendapatkannya, tapi dengan kebesaran hati dan keikhlasan yang mereka miliki, aku diberikan kembali untuk menikmati kesempatan selanjutnya.

Mulai dari itu aku meniti anak tangga satu persatu untuk meredam sedikit rasa penyesalan pada diriku, dan merebut kembali harapan tertunda mereka yang tidak lain merupakan kedua orang tua ku, mereka sangat lah berharap dengan semua itu. Apapun mereka lakukan demi suksesnya dan tercapainya semua itu, membanting tulang tidak mengenal lelah dalam kondisi apapun, dimana ada tawaran untuk bekerja disitulah mereka berada, hanya dengan bayaran pas-pasan yang mereka terima, masih bisa mereka sisihkan untuk perjuangan yang dilanjutkan.

Saat ini sudah 8-9 tahun berlalu dalam kegagalan dan 5 tahun dalam melanjutkan, bertempurpada hari aku telah selesai mempertanggung jawabkannya di meja hijau tepatnya didepan para penguji dan pembimbing, dengan ucapan rasa syukur dinyatakan telah berakhir dalam pertempuran ini.

Ucapan terimakasihku kepada kedua orang tua ku yang tetap sabar dan ikhlas dengan sandiwara yang aku perankan sendiri, hari ini walau hanya sebuah gelar dan selembar kertas aku persembahkan untuk kalian berdua wahai orang tuaku, walau semua ini tidak bias menutup luka, menghapus air mata, dan untuk meredamkan keleahan kalian, tapi ini sedikit untuk mendampingi senyuman kalian.

Hari ini aku sadar mereka sangat menyangiku dan mereka masih bertanggung jawab atasa diriku, tidak bisa rasanya aku membendung air mata jika mengingat jerih payah kalian, dan ini masih awal dalam permulaan senyum kebahagiaan kalian, janjiku pada kalian dan pada yang maha Kuasa.

Ini sedikit persembahan untuk kalian, semoga dapat menjadi obat lelah dan menemani tidur kalian untuk malam ini, Berijin Ama Orom Ine Ku

Ditulis pada tanggal 04 September 2017