Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

IKHLAS MENUJU CAHAYA

Selasa, 29 September 2020 | September 29, 2020 WIB Last Updated 2020-09-29T04:02:50Z


Oleh :Mauhizah Hasanah

Saat aku duduk bersama kakak dan kedua orang tuaku di meja makan, tiba-tiba tanpa aku sadari aku mendengar cerita dari kakak-kakak ku tentang pengalamannya kuliah di negeri orang, mereka terlihat sangat senang berada dinegeri orang. Begitu banyak cerita yang mereka ceritakan saat libur perkuliahan, saat itu aku tidak terlalu menghiraukan cerita mereka, tapi dalam hatiku berkata "emang apa enaknya merantau di negeri orang, jauh dari orang tua, jauh dari keluarga, dan teman-teman" tapi aku tetap mendengarkan cerita mereka.

Kami bertiga, aku dan kedua kakakku yang pertama bernama nurma fitri, aku sering memanggilnya dengan kak nurma, ya dia adalah orang yang penyayang, lembut, dan juga baik hati, tapi terkadang aku tidak suka saat dia marah, karena kata-katanya menusuk hati yang bisa membuat aku menangis. Aku juga mempunyai kakak yang kedua yang bernama sopiana, aku sering memanggilnya dengan panggilan kak sopi, dia orangnya menyenangkan, lucu, tapi terkadang aku sering dibuat emosi karna tingkah lakunya yang terkadang menyebalkan.

Walaupun dibalik sikap mereka yang menyebalkan, tapi bagiku mereka adalah panutan yang bisa membuatku menjadi lebih baik, yang selalu membantuku saat aku membutuhkannya, aku bahagia bisa memiliki mereka berdua. Tepatnya tanggal 20 bulan 7 tahun 2016 tepat hari itu aku terakhir sekolah dibangku SMA, saat aku pulang kerumah tiba-tiba kakak dan kedua orang tuaku menanyakan kemana aku akan melanjutkan sekolah, aku tak berpikir panjang tiba-tiba aku kepikiran untuk kuliah di medan.

Aku memilih kuliah disana, ya meskipun aku belum memikirkan jurusan apa yang ingin kupilih, mereka memberikan gambaran bahwa kedua kakak dan kedua abangku semua mengambil keguruan, mereka mengharapkan agar aku mengambil jurusan yang berbeda dari mereka. Awal bulan 8 tepat ditahun 2016 aku dan kakakku pergi kemedan untuk mendaftar kuliah, tiba-tiba sampai disana kami kepikiran untuk mengambil jurusan kebidanan, padahal saat itu kami belum berdiskusi dengan kedua orang tua kami, tentang jurusan yang akan aku ambil, karena saat itu aku bingun untuk mengambil jurusan apa yang akan aku pilih. Setelah itu kami menelpon kedua orang tua untuk meminta persetujuan mengambil jurusan d4 kebidanan dengan menceritakan semua biaya yang harus dikeluarkan, alhamdulillah saat itu orang tuaku menyetujui jurusan tersebut.

Beberapa bulan kemudian, aku ditelpon dari kampus, bahwa aku dinyatakan lulus, aku merasa senang dan meyakinkan diriku bahwa jurusan yang kuambil itu adalah jurusan yang bisa membahagiakan kedua orang tua dan keluargaku. Aku bertekad bahwa aku akan menyelesaikan perkuliahanku tepat waktu, dan aku akan membuat mereka bahagia dengan pilihanku sendiri. Pagi-pagi dengan wajah yang ceria aku mempersiapkan kebutuhan untuk pergi malam nanti bersama dengan kakakku, tak terasa malampun tiba, aku berpamitan dengan kedua orangtuaku, entah mengapa saat aku berjabat tangan dengan mereka, tak terasa air mataku tiba-tiba menetes dipipiku, aku tak tau apakah aku senang atau sedih harus pergi meninggalkan mereka, tapi kedua orang tuaku menatapku dengan penuh keyakinan dan tersenyum padaku, akupun menjadi kuat dan semangat untuk pergi.

Aku masuk perguruan tinggi untuk menggapai cita-citaku, tentu banyak sekali halangan dan rintangan yang aku lalui untuk meraih semua itu, bukan suatu hal yang mudah, namun dengan semangat dan ketekunan itu semua dapat aku jalani. Bermula dari mahasiswi baru, ya aku sudah menjadi mahasiswi kebidanan, suatu hal yg tak pernah aku bayangkan sebelumnya, karena dari dulu aku tak pernah bercita-cita untuk menjadi seorang bidan, karena cita-cita aku dahulu ingin menjadi seorang guru, karena aku suka melihat seorang guru yang mengajar siswa di sekolah.

Teringat dahulu sewaktu SMA, aku pernah mengatakan kepada sahabatku bahwa aku tak ingin menjadi seorang bidan, namun takdir berkata lain, karena saat ini aku sudah masuk kuliah kebidanan, tak ada hal yang kusesali karena aku yakin inilah jalanku yang telah ditentukan Allah untukku. Saat aku pertama masuk kuliah, aku dimasukan oleh orang tuaku kedalam asrama, aku sedikit ketakutan karena sebelumnya aku selalu tinggal bersama orang tua dan keluargaku, namun kali ini aku tinggal jauh dari mereka.

Aku adalah seseorang yang sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, dan aku takut tidak bisa menyesuaikan diriku dengan teman-teman di dalam asrama, ternyata semua yang aku takutkan tidak terjadi, Semua teman-teman satu kamarku sangat baik, dan aku mendapatkan teman di asrama tersebut. Aku masuk kamar sakrum, itu adalah nama yang unik, karena itu adalah bahasa medis dari anggota tubuh, kami satu kamar sebanyak 23 orang, sangat banyak bukan, tapi aku senang karena aku memiliki teman yang begitu banyak dari berbagai tempat.

Banyak peraturan yang ada didalam asrama, kita tidak boleh berbuat sesuka hati kita, karena ada aturan yang mengatur kita untuk tinggal di asrama, pertama kita harus tunduk patah, artinya kita tidah boleh memandang kakak an asrama atau bunda asrama secara tatap muka, tapi harus menundukkan kepala, dan banyak lagi peraturan yang lainnya. Aku memiliki kakak angkat di asrama tersebut, kakak angkat ku sangat baik, dia membantuku jika aku memerlukan barang-barang yang harus aku beli, karena kami anak asrama mahasiswi baru tidak boleh keluar pagar, kecuali jika pergi ke kampus.

Rasa takut pernah aku alami saat berada di asrama, aku pernah menangis dan meminta pindah kuliah, karena tidak mau lagi tinggal di asrama, disebabkan ada temanku yang mengatakan pernah melihat sesuatu yang aneh di kamar mandi, ya itu sangat menakutkan, karena aku adalah orang yang penakut. Aku tidak merasa nyaman lagi tinggal di asrama disebabkan adanya hal-hal aneh yang terjadi, meskipun aku sebenarnya tidak pernah mengalaminya, tapi akhirnya aku memutuskan lagi untuk tidak jadi pindah karena aku tidak mau gagal kalau aku harus pindah, dan orang tuaku menyarankan untuk pindah dari asrama, dan tidak harus pindah kuliah dan akhirnya aku pun pindah dari asrama tersebut.

Aku dan ketiga temanku mencari kontrakan untuk tempat tinggal baru kami, kami mendapatkan kontarakan yang sedikit jauh dari kampus. Setiap pagi kami berempat harus berjalan kaki menuju kampus, kami mengontrak rumah selama 1 tahun, rumah dengan 2 kamar, 1 ruang tamu, dapur, dan 1 kamar mandi, kami rasa ini cukup untuk tempat tinggal kami berempat.

Semester awal perkuliahan, banyak hal yang tidak aku mengerti tentang pelajaran di kelas, sehingga aku mendapat nilai yang tidak begitu bagus, dalam kuliah kebidanan ada yang namanya caping day, itu adalah hari dimana kita mengikrarkan janji sebagai seorang bidan yang baik. Hari itu juga ada pemberian penghargaan kepada mahasiswi yang memiliki ipk terbaik, yang diumumkan 3 besar terbaik, saat itu orang tua dan kakak ku datang untuk melihat aku caping day, hal yang sedih yang aku rasakan saat melihat ibuku berharap jika aku dapat mendapatkan penghargaan tersebut.

Banyak penyesalan yang kurasakan, karena aku tidak bisa memberikan kebahagiaan itu, aku mulai berubah untuk lebih rajin belajar, dan memperhatikan dosen saat menjelaskan, akupun mulai aktif belajar dikelas, dan sudah memahami pelajaran kebidanan. Semester 2 ini telah berakhir, aku tidak sabar untuk melihat ipk ku, ternyata aku berhasil mendapatkan nilai yang lebih baik dari sebelumnya, semester selanjutnya aku lebih semangat dalam belajar dan mendapat ipk yg baik.

Sekarang adalah waktunya kami untuk ujian praktik, sudah tidak diherankan lagi kami mahasiswi kebidanan memang akan melakukan praktik di lab setelah mendapatkan teori, ujian praktik adalah ujian yang sangat kami takuti, karena saat ujian praktik kita akan dihadapkan dengan pantom atau langsung dengan pasien ibu hamil, kita akan di uji dengan satu dosen penguji, sebelumnya kita harus mengamprah alat-alat untuk ujian praktik, agar saat ujian alat-alat semua sudah lengkap dan kita bersiap untuk memulai ujian praktik. Tentu sangat menegangkan sekali menghadapi ujian ini, aku sangat takut jika tidak bisa, dan aku takut dimarahi dosen penguji jika aku salah, sebelum masuk aku berdoa terlebih dahulu agar dilancarkan semua ujian praktikku, aku memberanikan diri dan menjalani ujian praktik ini dengan lancar, tak menyangka ujian praktik ini mampu aku lewati dengan baik.

Sekarang aku memasuki semester 3 dan kali ini ada pendaftaran untuk mengikuti organisasi kampus yang bernama BPM, ini adalah organisasi yang dapat diikuti oleh semua mahasiswa dari setiap fakultas. Aku mencoba memberanikan diri untuk mengikuti pendaftaran ini, karena aku rasa sangat enak sekali memiliki banyak teman dan banyak wawasan jika masuk organisasi, aku mengajak temanku untuk mengikuti pendaftaran ini, dan ada 1 temanku yang juga mau mengikuti pendaftaran ini, akhirnya kami berdua mendaftarkan diri dan mengikuti semua tes, aku dan temanku sedikit malu karena hanya kami berdua yang memakai baju putih-putih ini adalah baju anak kebidanan, namun kami mencoba meningkatkatkan percaya diri dan yakin bahwa kami bisa.

Hari ini adalah pengumuman untuk mahasiswa yang lulus masuk organisasi, ada 1 abang organisasi yang masuk kekelasku dan memberitahu jika ada yang mendapatkan pesan dari BPM maka dia lulus, aku dan temanku saling melihat karena kami berdua tidak mendapatkan pesan, aku menganggap bahwa aku tidak lulus. Pulang dari kampus aku mendapatkan telepon dari anak BPM dan mengatakan bahwa aku lulus, aku tak menyangka bahwa aku lulus, karena sebelumnya aku berpikir bahwa aku tidak lulus, aku dimasukan di defisi kerohanian muslim, aku senang karena aku suka di defisi ini.

Saat kuliah, terkadang aku harus pulang sampai malam, karena setelah mengikuti perkuliahan aku mengikuti rapat organisasi untuk pelaksaan acara yang telah kami rencanakan sebelumnya, aku mulai dekat dengan teman-teman yang ada di organisasi. Aku sangat senang jika kami mengadakan acara, karena kami dapat berkumpul dan sedikit menghilangkan kejenuhan dari lelahnya perkuliahan, ini bukan pelarian diri ya, hanya saja untuk membahagiakan diri walau lelah ku rasakan karena harus mengikuti beberapa kali rapat sampai malam, tapi terasa menyenangkan saat acara dapat terlaksana dengan baik, setiap acara selesai kami berkumpul dan makan bersama.

Saat ini saat dimana ketua kami yang semester akhir telah selasai berada di organisasi ini, dan kami melakukan pemilihan ketua baru, dan anggota baru, aku pun naik sebagai ketua defisi kerohanian muslim, sekarang aku dan temanku yang mencari anggota, aku mencari 3 anggota lagi, karena 1 defisi terdiri dari 4 orang, aku menemukan 2 anggota laki-laki dan 1 anggota perempuan, setelah mereka 1 defisi denganku, aku mulai dekat dengan mereka terlebih dengan yang 1 anggota perempuan. Aku mulai dekat dengannya sampai dekatnya dia terkadang tidur di kos ku, dia orang yang baik, dan sholeha aku senang berteman dengannya karena setidaknya aku dapat mempelajari lebih lagi tentang agama, dan dia mengatakan dia juga nyaman berteman denganku, dia adalah adik seniorku dari jurusan lain, aku sudah menganggapnya seperti adikku. Banyak sekali pengalaman yang dapat kita rasakan jika mengikuti organisasi, jadi tidak hanya fokus kuliah, karena jika kita bisa keduanya mengapa tidak kita lakukan, disana kita akan menemukan teman, sahabat dan bahkan kita bisa menganggapnya sebagai keluarga.

Kini saatnya aku memasuki semester 4, akhirnya semester ini aku mendapatkan beasiswa, aku tak menyangka bisa mendapatkannya, aku bersyukur karena perubahan yang kulakukan msendapatkan sebuah hasil, aku menelpon orang tuaku dan memberitahu bahwa aku mendapatkan beasiswa, orang tua dan kakakku sangat senang mendengar berita ini dan aku sendiri sangat bahagia, aku mempertahankan ipk ku sampai saat ini semester 7 aku masih mendapatkan ipk yang baik. Sekarang saatnya aku dan teman-teman untuk dinas di rumah sakit, karna sebelumnya kami sudah mendapat teori dan praktik di kampus, kami semua sangat tidak sabar untuk merasakan bagaimana sih rasanya dinas itu.

Esok adalah hari pertama aku dan teman-temanku dinas, kami semua dibagi untuk beberapa ruangan, rasa khawatir sudah tentu kami rasakan, kami saling bertanya satu sama lain, kakak nya baik gak ya, CI nya judes gak ya, nanti gimana kalau kita tidak bisa, semua pertanyaan itu muncul didalam benak kami semua. Pagi ini kami semua dibawa menuju rumah sakit untuk dinas, dosen membawa kami perkelompok untuk membagi kami dinas diberbagai ruangan, aku mulai takut saat dosen meninggalkan kami, kami dibawa untuk menjumpai CI yang akan menuntun kami untuk dinas.

Aku dan keempat temanku dibagi untuk sebagian mendapatkan dinas pagi, dinas siang, dan dinas malam, aku sangat takut jika mendapat dinas sendiri, karna ini adalah kali pertamaku dinas, aku berharap ada temanku yang dinas denganku, dan alhamdulillah karna aku bersama 1 teman mendapatkan dinas pagi untuk hari ini. Aku dan temanku mulai dinas, kami diajarkan bagaimana cara berbicara dengan pasien, bagaimana cara mencabut infus, hehehe memasangnya tidak diajarkan ya, cara memberikan obat untuk diminum pasien, dan banyak lagi yang lain.

Sekarang terasa menarik, aku bisa langsung berhadapan dengan pasien, saat masuk ke kamar pasiem, aku sering bercerita dengan pasienku, mereka sangat ramah jika ada mahasiswa yang sedang dinas, terkadang aku merasa sedih, karena aku melihat mereka sakit. Aku masuk dalam salah satu ruangan pasien, disana ada nenek yang sedang sakit ditemani oleh seorang kakek, menurutku kakek sangat baik sekali mengurus nenek, aku senang melihat seorang pasang kekasih yang sudah tua namun masih tetap hangat, aku mengganti cairan infus nenek yang sudah habis.

Aku bertanya pada kakek, kenapa nenek bisa masuk rumah sakit, kakek mengatakan bahwa nenek terjatuh dari sepeda motor, aku menatap wajah nenek terpancar wajah yang begitu bahagia walau sedang merasakan kesakitan, aku melihat semangat nenek untuk bisa sembuh. Hari kamis ya sudah 4 hari aku dinas, ada seorang keluarga pasien yang memanggilku, ternyata seorang kakek yang aku temui kemaren, kakek meminta tolong padaku untuk memandikan nenek, dengan membasahi kain aku mengusap badan nenek dengan sangat lembut, kakek terlihat senang melihatku mengurus nenek.

Aku mulai dekat dengan kakek dan nenek, aku merasa mereka seperti kakek dan nenekku sendiri, kakek memberikanku uang, namun aku menolak, aku mengatakan jika aku membantu merawat nenek dengan ikhlas, namun kakek mengatakan bahwa ini rizki dari Allah dan aku tidak boleh menolak, aku akhirnya menerima uang itu. Sudah seminggu aku dinas diruangan ini, aku akan dipindahkan keruangan lain, aku sedih karena aku tidak bisa lagi mengurus nenek dan bertemu dengan kakek, pagi ini aku dan temanku berjalan menuju ruangan baru karena ruangan lama sudah digantikan dengan temanku yang lain.

Ada seorang kakek memanggilku, aku berbalik kebelakang dan melihatnya, ternyata kakek yang memanggilku, aku sangat senang karena bisa bertemu dengan kakek, kakek bertanya padaku, kenapa kakek tak pernah melihatmu masuk keruangan, aku mengatakan kalau aku sudah digantikan keruangan lain kek. Aku bertanya kepada kakek, kenapa kakek disini, kenapa tidak diruangan, kakek bilang kalau nenek akan dirujuk ke rumah sakit lain, aku sedih mendengar berita ini, karena aku mengira nenek sudah sembuh, aku berdoa semoga nenek dapat diberikan kesembuhan, aku mengatakan pada kakek, maaf kek saya harus segera masuk keruangan karena sudah waktu jam dinas, akhirnya aku dan kakek berpisah.

Pagi ini aku mencari kos untuk tempat tinggalku, karena sebelumnya aku telah mengontrak rumah selama 2 tahun, jadi aku berpikiran untuk pindah dan mencari kos saja, setelah aku bertanya kepada temanku, dia mengatakan jika kos yang ia tempati ada 1 kamar yang kosong, karena orangnya sudah tamat kuliah, akupun memilih kos tersebut dan mulai tinggal di kos baruku. Setelah selesai membereskan semua barang aku beristirahat sejenak, kos ku adalah kos yang tidak boleh masak didalamnya, saat makan aku selalu mengambil cathring di depan kampus, aku cathring di tempat ibu jawa, ya aku memanggil ibu tersebut dengan panggilan ibu jawa.

Kos ku adalah kos yang sangat nyaman karena didalam kos aku bebas melakukan apa saja, berbeda dengan kontrakan dan asrama, karena kalau kos kita hanya tinggal sendirian, jadi tidak ada aturan yang harus diikuti seperti di asrama, dan tidak banyak orang yang tidur satu kamar dengan kita, hanya ada kita sendiri di kamar, jadi kita bebas meletakkan barang ditempat yang kita suka. Aktivitasku di kos adalah tidur, hehehe.. Ya karena aku sangat hoby tidur, terkadang aku menonton tv, menonton youtube, kos ku adalah kos yang memberikan fasilitas wifi, jadi jika aku bosan menonton tv, aku akan menonton youtube, sebenarnya di youtube yang aku tonton juga adalah film, sama saja dengan yang aku tonton di tv.

Setiap malam aku tidur setelah shalat isya, ya karna aku telah terbiasa dari rumah, kami sekeluarga tidur setelah shalat isya, dan bangun lagi saat sebelum subuh, satu hal yang tidak pernah aku tinggalkan yaitu mengaji setelah shalat maghrib, shalat isya, dan shalat subuh, karena aku ingin kos ku tetap terjaga dan nyaman untuk ditinggali. Sendiri tinggal di kos memang terkadang membuat aku merasakan kesepian, namun untungnya kos ku dekat dengan kos temanku, jadi kadang mereka main ke kos ku, sehingga ada saja hal yang bisa kami lakukan saat merasakan kesepian.

Aku berada didalam organisasi selama 2 tahun sampai semester 6 dan aku pun memutuskan untuk keluar, karena aku ingin fokus semester akhir. Aku merasa bahagia selama di dalam organisasi karena banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang aku dapatkan.

Kali ini aku sangat sedih karena aku sakit tipes, sakit ini sangat berat bagiku, karena aku sakit saat sedang kuliah dimedan, aku jauh dari orang tua dan keluarga, setiap malam aku selalu kepanasan, karena saat malam badanku akan terasa sangat panas, namun saat pagi badanku akan terasa sangat dingin. Sahabatku pitri tau kalau aku sakit, dia memberitahuku untuk dibawa kerumah sakit, namun aku menolaknya karena aku tidak ingin menyusahkannya, dia memberitahu sahabatku dewi dan dhea, akhirnya mereka berdua datang ke kos ku dan membawaku ke rumah sakit, sahabatku elda tidak bias ikut karena saat itu dia sedang demam.

Tiba di rumah sakit aku dimasukan diruang UGD dan sahabatku menemaniku sampai aku masuk kedalam ruangan, suster datang keruanganku dan mengatakan bahwa hanya 1 orang yang boleh untuk menjaga pasien yang sakit, suster mengatakan boleh ada tambahan orang, tapi 1 orang harus membayar 20 ribu, kami membayar uang itu dan ketiga sahabatku menjagaku di rumah sakit. Pagi ini sahabatku pergi untuk membeli makan, dan mengambil pakaian untukku, dan mereka pulang bergantian untuk mandi dan ganti baju dan 1 sahabatku dewi tinggal untuk menemaniku.

Bahagia rasanya memiliki sahabat yang begitu baik, dewi adalah sahabatku yang sangat baik dia mengurusku selama di rumah sakit, malam ini hanya dewi yang menemaniku, karena hanya 1 orang yang boleh menemaniku, saat malam terkadang aku harus ke kamar mandi karena ingin buang air kecil, saat aku hendak membangunkan dewi aku merasa kasihan karena aku melihatnya tidur dengan lelap, aku tidak tega untuk membangunkannya, namun dia terbangun dan melihatku berjalan menuju kamar mandi, diapun mengantarku ke kamar mandi, dia mengatakan seharusnya aku membangunkan dia jika aku ingin ke kamar mandi, dia merawatku dengan sangat baik. Setiap pagi dia membantuku untuk mandi, dia membantu aku mengganti pakaian, dia menyisir rambutku, memakaikan ku bedak agar aku tetap terlihat segar, membantuku untuk ke kamar mandi dan menyuapiku makan.

Akhirnya setelah 3 hari aku sembuh, kini aku sudah bisa untuk pulang dan kembali ke kos, sahabatku mengntarkanku sampai ke kos, dan di kos mereka tetap mengurusku sampai aku pulih dan kembali sehat, dan melaksanakan aktivitas sehari-hari. Aku sangat bersyukur karena bisa memiliki mereka, banyak kebahagiaan yang mereka berikan, mereka sering menolongku, menjagaku, padahal aku adalah orang yang sedikit egois dan suka merajuk, tapi mereka memahamiku, dan bagiku itulah sahabat yang sebenarnya, sesorang yang dapat menerima kekurangan kita.

Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagiku, karena aku jalan-jalan bersama dengan sahabatku, kali ini kami jalan-jalan ke tempat yang jauh, bukan di medan ya, karena kami jalan-jalan ke sibolga, ini adalah tempat tinggal dari salah satu sahabatku. Sebenarnya ini adalah jalan-jalan yang sudah kami rencanakan dari jauh-jauh hari, namun kami tidak pergi-pergi. Hari kamis, salah satu sahabatku datang ke kos ku kami bercerita bersama, entah mengapa tiba-tiba kami bercerita tentang jalan-jalan, akhirnya kami berpikiran untuk pergi malam ini ke sibolga, ya sesuatu yang tidak kami rencanakan untuk pergi hari ini.

Aku dan sahabatku mengabari sahabat kami yang lain untuk pergi jalan-jalan ke sibolga, mereka sedikit terkejut karena ini sangat mendadak, tapi mereka setuju untuk pergi, dan kami langsung memesan travel dan berangkat untuk pergi ke sibolaga. Dalam perjalanan kami semua tertidur karena hari sudah malam, setelah pagi kami pun hampir tiba di sibolga, yah lumayan melelahkan karena jalannya yang begitu berliku, membuat pusing dan sedikit mual, dan akhirnya sekarang kami sudah tiba di rumah salah satu sahabat kami.

Sejenak kami beristirahat, karena lelah semalaman di perjalanan, kami bercerita dan menyusun rencana untuk pergi ke pantai pandan, dan pulau poncan untuk menghilangkan penat selama kuliah. Sore hari kami berangkat ke pulau pandan, disana kami menyewa kamar untuk menginap selama 2 malam, kami langsung masuk kekamar untuk beristirahat, kami berlima satu kamar, ya lumayan sempit, namun ini sangat menyenangkan karena dapat berkumpul dengan keempat sahabatku.

Pagi hari kami pergi dari pantai pandan ke pulau poncan dengan menaiki kapal laut, sangat indah sekali pemandangan yang bisa kami nikmati, dengan birunya air laut, dengan sejuknya udara di pagi hari, kami sangat menikmatinya. Kami sampai di pulau poncan, tidak habis-habis keindahan pemandangan yang kami rasakan, karena pulau poncan sangat bagusdan indah, kami mulai memasang tenda, namun sayangnya kami semua tidak pandai dalam memasang tenda, akhirnya kami dibantu oleh orang-orang yang ada di tempat itu, mereka sangat ramah dan baik sekali.

Kami menata barang-barang bawaan kami ditenda, kami pergi untuk berfoto-foto karena kami tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mengabadikan foto ditempat ini, hari telah siang dan kami kembali ke tenda untuk makan, kami makan bersama ditemani angin sepoi-sepoi. Tak terasa hari telah sore, kami kembali pulang ke pantai pandan tempat kami menginap, sampai di kamar kami membersihkan diri untuk mandi dan shalat di menasah yang ada di penginapan tersebut, kami shalat bersama-sama. Esok hari kami pulang dari penginapan ke rumah sahabatku, dan kami mulai membereskan barang-barang bawaan untuk pulang kembali ke medan ke kos kami masing-masing.

Hari ini adalah bulan suci ramadhan, kampus menggelar sebuah acara dan perlombaan, banyak sekali perlombaan yang dilombakan, mulai dari Syarhil, Tilawah dan yang lainnya, aku ingin mengikuti salah satu perlomban ini, akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti lomba syarhil yang beranggotakan 3 orang aku sebagai penerjemah, dua temanku yang lain, satu sebagai pembaca al-qur'an dan satu lagi sebagai pensyaroh atau yang berceramah, malam ini adalah malam kami melakukan lomba, kali ini adalah waktu kami untuk tampil, aku sangat dek-dekan dan takut sekali, ya ku adalah orang yang mudah cemas dan tidak percaya diri untuk tampil, namun aku harus memberanikan diri. Saat kami tampil, kini giliranku setelah temanku membaca al-qur'an saatnya aku menerjemahkannya tanganku bergetar saat aku menggerakkan tanganku, aku mencoba untuk tetap tenang dan santai, sampai akhirnya selesai dan kami mendapatkan juara 2, tak disangka dengan penampilan yang mempunyai banyak kekurangan namun bisa mendapatkan juara 2.

2 minggu berlalu setelah perlombaan itu dosen kemahasiswaan menghubungi kami bertiga dan mengatakan kalau kami akan diberangkatkan ke Banda Aceh untuk mengikuti perlombaan MTQ sebagai perwakilan dari kampus untuk perlombaan Syarhil, aku sungguh tak menyangka bisa mengikuti perlombaan ini. Hari ini tepat aku akan melakukan dinas di klinik selama 2 minggu, aku menjadi bingung bagaimana caraku mengikuti perlombaan sedangkan aku juga harus melakukan dinas di klinik, kemahasiswaan pun memberihuku untuk tetap harus mengikuti perlombaan ini karena kami sudah didaftarakan di perlombaan itu, kemahasiswaan mengatakan bahwa aku bisa mengikuti dinas di waktu yang lain, dan aku bisa mengikutinya saat dinas mahasiswi d3 kebidanan.

Aku menemui kepala prodi ku dan menceritakan semua ini, aku bertanya kepada ibu kepala prodi apakah saya bisa dinas di klinik bersama mahasiswi d3 bu? Ibu prodi menjawab bahwa itu bisa saja dilakukan, namun ibu takutkan kamu akan ketinggalan dengan teman-temanmu yang lain, karena setelah klinik ini kita akan melanjutkan dengan KKN, aku pun berpikir dan merasa itu semua benar, aku tidak ingin ketinggalan dengan teman-temanku, dan aku juga ingin mengikuti perlombaan ini, akhirnya aku memutuskan bahwa aku akan mengikuti keduanya, aku memberitahu kepada ibu prodi bahwa, ibu saya akan melakukan dinas di klinik selam 2 minggu, tapi izinkan saya mengikuti perlombaan ini, saya memberitahuakan, “di klinik saya bu ada 3 orang saya dan kedua teman saya yang lain, saya akan mengambil dua shif pagi siang, atau pagi malam begitu juga dengan hari esoknya agar saya bisa memenuhi dinas saya bu”. ibu prodi mengatakan, apakah kamu sanggup melakukannya, jika kamu sanggup saya akan mengizinkannya dan memberitahu ibu klinik.
Hari ini kami semua diantar ke klinik masing-masing aku dan kedua temanku menjumpai ibu klinik dan mengantar barang bawaan kami ke kamar, kami mulai melakukan dinas, pagi ini aku memulai dinasku, karena aku nanti sore harus ke kampus untuk latihan perlombaan, nanti malam aku kembali dinas lagi, aku meminta izin kepada ibu klinik untuk pergi latihan, klinik ini lumayan jauh dari kampusku, aku pergi menaiki kendaraan umum, aku sedikit takut karena aku orang yang pelupa, aku takut tidak ingat tempat ini, karna aku baru pertama kali kesini, namun untung aku bisa mengingatnya ini semua terus aku ulangi sampai 5 hari, dan malam ini aku harus beangkat ke Banda Aceh untuk mengikuti perlombaan.

Pagi ini kami sampai di Banda Aceh, kami menunggu jemputan yang akan membawa kami menuju Unsyah, ya ini adalah tempat untuk kami mengikuti perlombaan, kami menuju asrama kampus yang merupakan tempat untuk kami menginap, banyak sekali orang yang mengikuti perlombaan, karena semua kampus yang ada di Indonesia mengikuti perlombaan ini, ini merupakan perlombaan Nasional. Kamar kami berada di lantai 5, kami semua siswanya berjumlah 12 orang 11 perempuan dan 1 orang laki-laki, 2 ustadz dan 1 dosen yang ikut menemani kami, unstad dan dosen terpisah dari kamar kami, aku dan ketiga temanku yang lain 1 kamar, kami istirahat sebentar.

Sore hari kami pergi ke Masjid Raya Baiturrahman, menaiki kendaraan milik kampus, sangat rugi bukan kalau sudah ke Banda Aceh tapi tidak mengunjungi masjid, kami sholat ashar di masjid, sangat tenang dan indah sekali rasanya shalat di sini, kami menunggu sampai maghrib tiba untuk bisa shalah lagi disini, dan setelah selesai shalat kami beranjak untuk pulang. Besok kami akan melaksanakan lomba, kami pun bersiap malam ini latihan, untuk memperkuat hafalan dan kemampuan kami, sudah beberapa hari kami latihan, dan ternyata harus dua judul yang kami berikan, tapi kami hanya mempelajari 1 judul saja, aku dan temnku mulai takut, akhirnya kami memberitahu panitia 1 judul lagi, kami mulai menghafalkannya sedikit sekali waktu kami untuk menghafal ini semua, namun kami semangat untuk menghafalkannya.

Pagi ini kami akan tampil, sebelum tampil kami menghafal kembali, kami sangat takut jika mendapat judul yang satu ini, tapi kami tetap menghafalkannya, ini adalah waktunya kami untuk maju, dan kami mendapatkan judul yang lama, sedikit lega yang kami rasakan, kali ini aku menjadi pensyaroh atau yang berceramah bukan lagi yang membaca arti, ya cemas mulai kurasakan, ketakutan dan rasa khawatir semua berkecamuk dipikranku apakah aku bisa, sangat disayangkan 1 temanku saat itu sedang sakit, dan diapun tak mampu berdiri, saat kami tampil aku dan 1 temanku berdiri dan 1 temanku lagi duduk. Setelah selesai lomba kami pergi untuk makan dan berjalan- jalan, sedikit lega rasanya karena perlombaan itu sudah kulewati, walaupun saat tampil aku sedikit lupa, namun aku bisa juga melanjutkannya, sekarang aku sudah tidak memikirkannya lagi karena itu semua telah terlewati.

Malam ini adalah pengumuman juara, dan sangat disayangkan tak ada satupun dari kami yang mendapatkan juara, namun kami semua sudah berusaha, setiap malam kami sering sekali duduk dan nongkrong bersama ustadz dan dosen di kantin, ya ini tempat paforit semua orang yang mengikuti lomba. Malam ini kami harus kembali ke medan, karena perlombaan telah selesai, aku pun kembali pergi ke klinik untuk melanjutkan dinasku, aku membawa sedikit oleh-oleh untuk teman dan untuk ibu klinik, tak terasa sudah 2 minggu dan sekarang dinas telah selasi dan kami kembali ke kampus.

Hari ini adalah hari dimana aku dan teman-temanku akan melaksanakan KKN, hari ini tepat kami memasuki semester 6, hari ini adalah hari yang kami semua tunggu-tunggu, karena sebelumnya kami sudah mendengar cerita yang menarik dari mahasiswa yang telah melaksanakan KKN, jadi aku dan semua temanku tidak sabar menantikan hari ini, seperti namanya KKN, kuliah kerja nyata, karena kita langsung berhadapan dengan masyarakat. Pagi ini kami semua akan diantar ke Desa Hamaparan Perak, ini adalah tempat kami untuk melakukan KKN, tepatnya di Dusun 5, kami dibagi beberapa kelompok oleh dosen, aku dan kelima temanku ditempatkan di rumah 3, semua ada 5 rumah, jumlah kami semua 32 orang.

Saat diperjalanan kami semua sngat menikmati perjalanan menuju kesana, aku merasa seperti kembali ke kampung halamanku, karena diperjalanan banyak sekali tanaman seperti jagung dan tanaman lainnya, kami semua sangat senang sekali. Tiba di Desa Hamaparan Perak, kami semua dibawa ketempat kantor kepala desa, disana kami melakukan perkenalan dengan kepala desa dan staf yang ada disana, selesai perkenalan kami semua menuju rumah tempat kami menginap, kami berkenalan dengan ibu pemilik rumah, ibu itu sengat baik dan ramah, kami diantar menuju kamar untuk beristirahat, kami membereskan semua barang bawaan.

Tepatnya hari ini kami akan mulai mendata masyarakat, kami dibagikan angket pendataan oleh dosen, kini saatnya kami mulai menuju rumah warga, aku dan temanku sedikit khawatir apa kita bisa ya, akhirnya aku dan temanku memasuki salah satu rumah warga, dan menyapanya dengan memperkenalkan diri, ternyata ibu ini menerima kami dengan baik, kami langsung mendata ibu tersebut, setelah selesai kami mendata warga yang lain sampai selesai. Kembali kerumah kami semua bercerita bersama pengalaman memasuki rumah warga, ternyata tidak semua warga menerima baik kami saat datang kerumahnya, ada beberapa warga yang tidak terlalu melayani kami dengan baik, karena mungkin dia sedang lelah, kami memakluminya karena ini semua akan kita alami saat kita melakukan KKN di desa orang, tapi tenang hanya sedikit saja yang seperti ini.

Keesokan harinya kami melakukan Kabin, kabin adalah keluarga binaan, ya satu siswa akan diberikan keluarga binaan sebanyak 3 keluarga, aku mulai mencari kabin dengan keluarga yang memiliki riwayat penyakit, aku mendapatkan kabin yang memiliki penyakit hipertensi, yaitu penyakit tinggi darah. Pertama aku melakukan pendekatan dengan keluarga tersebut, yang mengalami hipertenai adalah seorang ibu, aku mulai mengkaji dan bertanya kepada ibu tentang penyakitnya, ibu ini sangat baik, dia menerimaku datang kerumahnya dengan baik, dia menjawab semua pertanyaanku, setelah selesai aku bercerita dengan ibu, ibu ini sangat ramah, dan aku senang mendengar ceritanya.

Hari jum'at ini aku dan temanku akan melakukan penyuluhan di salah satu rumah warga, mereka berkumpul melakukan wirid, aku dan temanku memberikan penyuluhan, mereka semua mendengarku dengan sangat baik, aku merasa dihargai dan diterima, pertama sebenarnya aku merasakan gugup dan takut, tapi aku mencoba untuk mengalahkan ketakutanku, akhirnya aku dan temanku melakukan penyuluhan sampai selesai, saat kami hendak pulang ibu pemilik rumah memberikan kami nasi satu persatu, dan kami makan di sawah, kami sangat merasa lega karena sudah selesai melakukan penyuluhan.

Hari telah berlalu kali ini ada perayaan 17 agustus, sangat menyenangkan bukan jika kita merayakan 17 agustus di desa, karena banyak sekali perayaan yang akan dilakukan, kami semua pergi ke kantor desa untuk mengikuti perlombaan dengan ibu-ibu yang ada didesa, sangat ramai sekali warga yang datang ke kantor desa untuk merayakan 17 agustus. Sekarang aku akan melihat perlombaan memasak, banyak ibu-ibu yang menyiapkan masakannya dengan sangat enak, dan menghiasi masakannya dengan sekreatif mungkin, aku sangat suka melihat masakannya.
Selanjutnya aku akan melihat perlombaan balon, disini teman-teman ku ikut berlomba, aku menyaksikannya dengan sangat senang, karena teman dan ibu-ibu yang ikut berlomba sangat lucu, mereka menari mengikuti musik, namun mereka juga harus tetap mempertahankan balon agar tidak jatuh. Banyak lagi ya permainan yang lain, pokoknya semua sangat seru, sampai tak terasa hari sudah sore, sangat puas aku dan temanku menikmati perlombaan ini, walau aku sendiri tidak ikut dalam perlombaan ya, sekarang saatnya pembagian hadiah, beberapa temanku mendapatkan hadiah untuk perlombaan yang mereka ikuti tadi, sangat senang rasanya kami semua karena merasakan keseruan ini.

Hari ini aku dan temanku akan berjalan-jalan menyusuri desa, kami berjalan menuju persawahan disana kami menikmati indahnya pemandangan persawahan, menikmati sejuknya udara, menyapa warga desa saat kami lewat, bercanda dengan anak-anak yang ada dijalan menuju sawah, kami berfoto bersama untuk mengabadikan kenangan kami di sawah yang indah ini, mengambil buah milik warga yang ada disamping jalan, disini bnyak sekali buah rambutan, kami meminta buahnya dan memakannya, kami semua sangat menikmati semuanya. Tak terasa sudah 2 minggu kami berada disini, pagi ini kami akan berangkat pulang, kami semua sangat sedih karena harus berpisah dengan warga desa, kami berpamitan pulang, tak lupa kami semua berfoto bersama dengan kades dan semua stafnya juga besama dosen, ini adalah sebuah foto yang memiliku sebuah makna yang berarti bagiku, selamat tinggal Desa Hamparan Perak, terimakasih karena sudah menerima kami semua, dan memberikan pengalaman yang begitu indah.

Hari ini aku memasuki semster 7, ini adalah semester dimana aku akan menyiapakan skripsi, mendengar kata skripsi aku sangat takut, karena sebelumnya aku mendengar kata dari orang-orang bahwa skripsi itu menakutkan, mendapatkan dosen pembimbing yang mengerikan, lelah menunggu waktu bertemu dengan pembimbing, sulit menyelesaikan skipsi dan yang lainnya. Aku sedikit takut untuk masuk ketahap ini, namun mau tidak mau aku harus melaluinya, permulaan awal dari skripsi yaitu memasukan judul ke portal, sebelumnya kita harus melakukan survey awal terlebih dahulu untuk mengambil judul skripsi, pada tahap ini sedikit mengecewakan karena judulku ditolak, kemudian aku mencoba memasukan judul yang baru, alhamdulillah judulku kali ini dapat diterima, dan aku diberikan 2 dosen pembimbing, salah 1 dosenku sudah kukenal dia adalah doping 2 ku, ibu ini pernah mengajar dikelasku, namun pembimbing 1 ku, aku mengenalnya dari luar aku pernah mengenalnya saat KKN ibu ini pernah datang kesana, aku sedikit takut jika aku nanti membuat kesalahan dengan pembimbingku.

Hari ini aku akan menemui pembimbingku untuk konsul mengenai judulku, aku mulai menemui pembimbing 1 ku, aku sedikit takut namun aku berusaha menghilangkan ketakutanku, aku berbicara dengan sopan dan menjaga perilaku ku agar tetap baik, aku memperkenalakan diri dan mengatakan bahwa ibu adalah pembimbing 1 ku dan aku ingin konsul judul, setelah selesai aku menemui pembimbing 2 ku dan aku konsul judul sampai selesai. Sekarang saatnya aku menyusun proposal untuk bab 1 sampai 3, kerena pembimbingku menyuruh untuk langsung menyipkan sampai bab 3, saat menyusun proposal aku sedikit mendapati kendala, namun aku selesaikan semua, aku sangat bersemangat menyiapkan semua ini, aku menemui kembali pembimbing 1 dan 2, proposalku direvisi dan aku kembali memperbaikinya, aku berusahan agar selalu cepat memperbaikinya.

Setelah beberapa kali konsul, aku mulai dekat dengan pembimbingku, mereka sangat baik dan membantuku dengan sabar, walau banyak sekali kesalahan yang kulakukan dalam pembuatan proposalku, hari ini aku akan melunasi biaya kuliah untuk seminar proposal. Hari ini kami semua diliburkan karena, sebelumnya sudah ada berita tentang virus coroana, tepat tanggal 16 bulan 3 kami di liburkan, akhirnya aku tidak jadi mendaftar seminar, malam ini aku berangkat pulang kerumah karena libur, aku menyalin semua dokumen proposal ke dalam hp ku, aku meninggalkan laptopku, karena kami hanya libur 2 minggu, aku pikir aku tidak perlu membawa pulang laptop kerumah.

Pagi ini aku sampai dirumah, aku dan temanku mengira hanya libur 2 minggu, namun ada pemberitahuan di grup bahwa libur akan ditambah, dan kami akan belajar secara online, sekarang tepat aku memasuki semester 8, dan pembelajaran kami dilakukan secara daring, banyak sekali perbedaan yang aku dan teman-temanku rasakan mulai dari perubahan cara belajar, dan kadang kami mengalami kesulitan belajar mulai dari jaringan, kuota, dan harus lebih optimal dalam memahami semua penjelasan dan materi yang diberikan dosen. Namun aku juga senang karena aku bisa berkumpul dengan keluargaku lebih lama, aku meluahkan kerinduanku dengan bercerita bersama, tertawa bersama dan melakukan hal-hal yang menyenangkan.
Saat berada dirumah aku tidak bisa jalan-jalan dengan keluarga karena sedang ada virus corona, jadi kita disarankan untuk tinggal dirumah, namun aku tetap senang sudah lama aku menantikan untuk bias berkumpul dengan keluargaku, sekarang aku dapat menikmati semuanya dengan penuh kebahagiaan, sesekali aku pergi menjenguk nenek, dan keluargaku yang lainnya. Aku, kedua orang tua dan kedua kakakku kami selalu bercerita dan menceritakan pengalaman yang kami alami masing-masing, kami mendengarkan cerita apa saja yang diceritakan, karena kami sekeluarga sangat suka bercerita, kami merasa dengan bercerita kami akan selalu dekat, karena dengan komunikasi tidak akan terjadi sebuah keributan dan kesalahpahaman ini tak hanya didalam keluarga tetapi juga harus kita lakukan dengan sahabat dan pasangan kita ya.

Berbicara soal pasangan, ini sulit diceritakan karena selama kuliah aku tidak memiliki pacar, suka dengan lawan jenis, tentu ada ya karena ini lumrahnya kita sebagai manusia, temanku sering bertanya padaku mengapa aku tidak berpacaran dari pertama kuliah sampai sekarang, jawabanku sederhana, karena aku ingin mengerjar cita-citaku terlebih dahulu, namun kalau keinginan untuk berpacaran sebenarnya pernah terlintas dipikiranku, karena mendengar cerita teman dan sahabatku kadang menarik, tapi aku berpikir kembali itu semua tidak boleh aku lakukan. Semester awal perkuliahan aku pernah dekat dengan sesorang, namun ini semua tidak bertahan lama, karena aku tidak mau berpacaran, dan ternyata dia juga sudah memiliki pacar, tapi saat dekat denganku dia juga masih jomblo ya, tak lama dari itu karena aku tak menghiraukannya lagi dia pun memiliki pacar baru, ada beberapa orang yang kukenal yang melakukan sama seperti dia, yah aku merasa memang tidak ada yang benar-benar mencintaiku.

Dahulu sebelum kuliah, aku pernah merasakan cinta monyet, ya ini adalah momen yang lucu yang pernah aku alami, aku pacaran dari kelas 2 SMP sangat kecil sekali ya, ini cerita yang lucu karena pacaranku berbeda dari pacaran orang lain, aku berpacaran hanya lewat hp, hanya chattingan dan nelpon juga jarang bisa dibilang cuma sekali atau dua kali, saat dia menembakku, hahaha lucu sekali ya, ia aku ditembaknya dia menyatakan perasaannya dan aku mengatakan kalau kamu mau jadi pacarku ada syaratnya, penasaran dong sama syarat yang aku berikan, syaratnya adalah tidak ada yang namanya pegangan tangan atau justru lebih dari itu, dia pun menerima syarat yang kuberikan dan kami berdua jadian, cie hati ini berbunga-bungan dong, tapi ada sedikit rasa ketakutan di dalam diriku karena ini kali pertamanya aku pacaran, ini pantas dikatakan cinta monyet karena cintanya gak ngerti apa-apa cuma cinta-cintaan dan ini kali pertama bertemu, aku ditemani sahabatku dan dia juga ditemani teman-temannya, sangat ramai sekali kami bertemu saat itu, karena aku memang tidak berani kalau bertemu hanya berduaan saja, lama kelamaan kami pun putus.

Semenjak memasuki SMA aku tidak adalagi pacaran sampai kelas 2, dan saat kelas 3 aku berpacaran lagi, saat dia menembakku, ya hati ini kembali berbunga-bunga lagi setelah sekian lama, aku kembali memberikan syaratkymu sewaktu aku pacaran saat SMP dia menerima syaratku dan kami berpacaran, ya kali ini sangat singkat hanya 1 minggu saja, semua kisah asmara yang kualami hanya cinta monyet semua, saat kuliah aku tidak lagi berpacaran, dan aku berharap suatu saat bias mendapatkan seseorang yang dapat menerimaku apa adanya, dan mencintaiku dengan tulus.

Aku adalah anak ke 5 dari 5 bersaudara, aku adalah anak bungsu, aku memiliki 2 kakak dan 2 abang, ayahku adalah seorang petani dan ibuku adalah seorang guru, aku sangat bahagia dengan keluargaku. Ayahku adalah seorang yang pendiam dan tidak terlalu banyak bicara jika dengan orang lain, namun jika dengan kami ayahku sangat senang bercerita baik tentang cerita masa lalu, dan cerita tentang apa saja seperti cerita tentang Ikan yang kami pelihara di dalam kolam di sebelah rumah. Ayah suka mensehatiku jika aku salah, karena ayah tidak ingin aku berada didalam suatu masalah, aku sering mendengarkan ayahku bercerita, aku sering menanyakan hal-hal yang tidak aku ketahui, dan ayah selalu menjawab semua pertanyaanku.

Begitu juga dengan ibuku, sedikit jauh berbeda dari ayahku, karena ibuku orang yang sangat ramah, penyayang, baik hati, dan kuat, ibu membiayai kami sekolah sebanyak 5 orang anak, ibu dan ayahku sangat kuat dan selalu berusaha untuk menyekolahkan kami hingga sukses. Ibu setiap pagi pergi kesekolah untuk mengajar, ibuku adalah guru kelas 1 SD, ibu orang yang ceria, ibu menyukai bunga, dan setiap pagi ibu selalu ngurus bunga karena ibu sekarang sudah pensiun. Saat aku kuliah orang tuaku sangat bekerja keras untuk menyekolahkan ku, kadang aku sangat sedih saat orang tuaku tidak memiliki uang, namun aku harus membayar uang kuliah, ibu selalu berusaha bagaimanapun caranya agar aku dapat membayar uang kuliahku. Aku tidak pernah merasa kekuarangan karena orngtuaku selalu mencukupi kebutuhanku dan abang kakakku, orang tuaku adalah orang tua yang sangat hebat, aku ingin membahagiakan mereka, dan aku bersyukur bisa memiliki mereka.

Aku bertemu sahabat lamaku, sahabat sewaktu aku duduk dibangku SMA, saat aku liburan sahabat lamaku menghubungiku untuk bertemu karena sudah lama sekali kami tidak bertemu, sudah hampir beberapa tahun, rindu sudah pasti kurasakan dan aku tidak sabar lagi untuk bertemu. Besok kami akan bertemu, aku menunggu sahabat dirumahku, tok..tok...tok aku membuka pintu dan melihat mereka sudah sampai didepan rumah, aku membuka pintu, kami duduk di ruang tamu, kami bercerita dengan sangat asyik mengingat masa lalu yang sangat indah.

Mengulang kisah, ya sangat menyenangkan untuk diceritakan kembali kenangan yang begitu indah, yang tak mungkin bisa kami lupakan, tertawa dan terus tertawa dengan semua cerita yang terlontar dari mulut kami, aku bertanya pada sahabtku bagaimana perkuliahannya, apakah semua lancar, ya alhamdulillah lancar, aku senang mendengarnya.

Tiga bulan sudah kami melakukan daring, saat ini kami akan melakukan UTS, kali ini juga berasa berbeda, karena biasanya kami ujian diruangan yang sama, diawasi dengan pengawas ujian, namun kali ini kami ujian di rumah masing-masing dan tidak ada yang mengawasi, kami pikir ini lebih mudah, tapi terasa sulit juga, kami harus menyiapkan soal dengan waktu yang ditentukan, jika lama kami tidak dapat lagi mengirim jawaban, karena grup ujian akan ditutup, sedikit menguras tenaga untuk menyiapkan semua jawabannya.

Selama libur dirumah, aku melakukan aktivitas dengan menyapu, mencuci piring, memasak dan pekerjaan rumah lainnya, ini adalah liburanku yang sangat aku tunggu saat aku kuliah, kali ini aku sangat merindukan sahabatku sewaktu kuliah, aku pun menelpon sahabatku dan meluahkan kerindunku padanya, kami bercerita sampai tertawa, kadang sedikit sedih karena harus berjauhan, yang dulunya sering jumpa namun sekarang harus berpisah, cara kami meluahkan rindu dengan cara berkomunikasi melalui media sosial. Terkadang kerinduan itu muncul lagi, aku membuat status foto lamaku bersama dengan sahabatku, dia juga memposting foto lama kami untuk menunjukan kerinduannya, karena tak terasa sudah 6 bulan kami tidak bertemu, kami berharap agar wisuda kami tidak dilakukan secara online, dan dapat bertemu saat wisuda.

Hari ini kami sudah selesai melaksanakan UTS, dosen memberitahu kami, bahwa kami akan melakukan seminar proposl secara online, sudah 3 bulan berlalu dan kali ini waktunya untuk seminar, tepat sekarang adalah bulan 6, aku menyiapkan semua keperluan untuk seminar, dan memberitahu pembimbing 1, 2 dan pengujiku bahwa aku akan seminar, aku sangat dek-dekan dan sangat takut sekali untuk seminar, namun aku mampu melewati ini semua aku seminar dengan lancar, dan lanjut untuk penelitian.

Sekarang waktuku untuk melakukan penelitian, namun aku harus mengulangi survey awal karena aku akan pindah tempat penelitian, ya kembali lagi karena virus corona masih berlanjut, semua rencana awalku berubah, aku mengulang survey awal ditempatku, aku mendapatkan Bidan Praktik Mandiri yang tidak terlalu jauh dari rumahku. Saat ini aku akan melakukan penelitian skripsiku, aku sangat semangat untuk melakukan penelitian, sama seperti mahasiswa lainnya, tapi kali ini penelitianku eksperimen jadi aku langsung memberikan perlakuan kepada responden atau sampel penelitianku, dan aku melakukan penelitian dengan memberikan perlakuan selama 7 hari kepada setiap responden penelitianku sampai selesai.

Hari ini aku akan melakukan bimbingan untuk bab 4 dan bab 5, aku menghubungi kedua pembimbingku, lagi dan lagi aku mendapatkan revisi dan aku selalu memperbaikinya dengan cepat dan melakukan bimbingan lagi, ini aku lakukan berulang-ulang sampai akhirnya skripsiku di ACC dan sekarang waktunya aku menunggu sidang, tak terasa semua berlalu dengan begitu cepat, sedikit lagi aku akan wisuda, dan mengakhiri perkuliahanku.


Terima kasih saya ucapkan kepada Allah yang telah memberikan saya kemudahan untuk menulis dan menyelesaikan cerpen ini, terima kasih juga kepada orang tua dan kakak yang telah memberikan saya semangat dalam menulis, dan terima kasih kepada pembaca semua yang telah membaca cerpen saya yang jauh dari kata sempurna.