Redelong-Menjelang panen raya kopi, di tahun ini harga kopi dalam keadaan drastis turun dan Tidak setabil. Di dalam situasi kondisi seperti ini sebut pandemi Covid-19 seharusnya pemerintah fokus untuk petani, karna petani itu lumbung pangan untuk manusia bukan malah sebaliknya. Mulai dari gubernur Aceh sampai Bupati Bener meriah tidak mempersiapkan hal-hal yang bakal mungkin tidak di duga. Seharusnya pemerintah itu sudah menyiapkan cadangan jika harga kopi mulai anjlok jelang panen raya, Sebut zul kepada Media BerawangNews.com (26/09/20)
Konflik beberapa bulan lalu tepatnya di bulan Juli sekitar Tanggal 20 - 21 media online dan media cetak di Aceh memberikan berita membangkitkan semangat petani yang hampir padam dimasa pandemi.
dimana media memberitakan plt gubernur Nova iriansyah bercerita di pendopo gubenur dia telah berbicara dengan jokowi mengenai kesulitan ekonomi pada masa pandemi, Nova Iriansyah bercerita jokowi akan membeli kopi gayo yang tertimbun di Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues
tapi kenyataannya sampai sekarang hal itu belum terwujud pernyataan pak Nova di media belum terealisasikan sampai sekarang, seharusnya pak Nova berusaha menuntut kata-kata pak jokowi agar kopi gayo jadi di beli demi kesejahteraan petani kopi
Plt Gurbernur Aceh dan jajarnnya di lembaga kepemerintahan seperti tidak merasa kasihan kepada petani untuk kebutuhan sehari-hari, sudah kesulitan dalam ekonomi dan banyak anak anak petani kopi dari dataran tinggi tanah gayo mengenyam pendidikan diluar daerah dan itu perlu biaya, bisa saja putus pendidikan mereka akibat biaya karena harga kopi yang terjun bebas, seharusnya pemerintah memperdulikan hal itu agar pendidikan mereka tetap berlanjut dan lahir Tokoh-tokoh dari tanah gayo yang akan menggantikan pemimpin dan para intelektual dimasa yang akan datang sebut zul selaku petani kopi.
(JB)
