(Ayu Mentari)
Terbaring lesu jasad dalam peti mati
Tak bisa bergerak walau seinci
Terkurung dalam kegelapan tanpa cahaya
Celah yang ada hanya menyilaukan
Hadirnya hanya mengganggu kepekatan yang hitam
Aku tahu hadirnya telah lama bernaung dalam jiwamu
Bersemayam dalam setiap lekuk jiwamu
Kau ucap telah membersikan ukiran tentangnya
Sigap kau berkata dia tak lagi berarti
Kau pelajari arti merindu pada yang lain
Ketulusanmu membuat jiwaku terkurung dalam nostalgiah kisahmu
Aku bahkan menyemai bibit rasa dalam diri ku untukmu
Waktu berlalu, aku semakin yakin akan ketulusanmu
Perlahan kucoba merasuk dalam jiwamu
Aku tersadar saat mencoba menerawang nama siapa yang terukir disana
Aku tersentak pilu menyadari ternyata kau hanya mencicipi rinduku
Kau ajarkan aku merindu,
Namun ternyata rindumu palsu
Yang menjerat tanpa mau tau.