Oleh : Alfin Aska
Namanya Anindya, gadis desa yang cantik rupawan, sesuai dengan namanya. Setiap hari, melakukan pekerjaan sebagai seorang perawat di sebuah Rumah sakit di kotanya. Keadaan ekonomi keluarga setelah di tinggal sang Ayah, membuat dia merasa terpanggil untuk menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Baginya Ibu adalah segalanya. Hingga dia lupa akan diri sendiri.
Sebagai seorang gadis dengan usia yang siap nikah, tapi belum memiliki lelaki tambatan hati. Yang akan mendampingi hidupnya. Terkadang, kasihan melihat dia seperti itu. Tapi semua telah menjadi pilihanya. Tidak pernah sekali pun dia mencoba membuka hati untuk kehadiran seorang laki-laki dalam hidupnya. Ibunya kadang mengeluh, merasa bersalah dengan keputusan putri bungsunya itu.
Suatu hari, terdengar perbincangan si Ibu, dengan dirinya.
"Nduk, Ibu kepingin kamu itu punya pendamping? seperti kakak-kakakmu, itu!" ujar Ibunya.
"Ibu itu ngomong apa, toh?" jawab sang anak dengan senyum lembutnya.
"Bu, nanti kalo sudah ada jodoh, pasti aku akan menikah. Ibu tenang saja, jodoh sudah ada yang ngatur. Percaya sama anakmu ini, ya."
Hanya, jawaban seperti itu yang selalu ibunya dapatkan dari sosok cantik Anindya. Jika di singgung tentang jodohnya.
"Tapi, apa kamu nggak malu di katakan perawan tua, nduk?"
"Ibu malu, nggak?"
"Ngomong apa, toh nduk-nduk. Ditanya kok balas nanya"
Ibunya berlalu, meninggalkan anak gadisnya yang tertawa sumbang.
Tidak ada yang tahu, apa sebenarnya yang dirasakan olehnya. Di satu sisi dia menyayangi ibunya lebih dari apa pun di dunia ini. Di sisi lain hatinya juga merintih mendambakan sebentuk kasih sayang dari seorang yang mencintai dan dicintainya kelak.
Anindya tetaplah menjadi Anindya. Gadis dengan seribu kelembutan,tapi tak tersentuh cinta.
Di tempat dia bekerja pun, dia dikenal dengan gadis ayu tapi membatu. Di kampung tempat tinggalnya pun begitu.
Entah pangeran dari Negeri mana yang bisa merebut hatinya.
Hanya, do'a semoga dia didekatkan pada jodohnya. Tanpa meninggalkan ibunya.
Semoga diberi balasan dari semua pengorbanannya
Bener Meriah, 24/08/2020.