Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Rangkuman Novel Cut Nyak Lahore

Selasa, 07 Juli 2020 | Juli 07, 2020 WIB Last Updated 2020-07-07T10:51:18Z




Penulis : Lasma Farida (Inen Melani)

"Ama Kul dan Ine Kul Mayak memang belum punya anak, tapi kami ini juga anak-anak mereka. Kenapa Ine mau menikah dengan saudara kandung Ama? Apa Ine sanggup menjalani kehidupan poligami?"

"Ine-ku, Zilan dan Kak Utari maunya punya ama lagi, tapi tidak mau ganti panggilan dari Ama Kul jadi ama. Ama kami yang lain saja, ya, Ine."

"Aku cemburu kepada kamu Lahore. Perinenmu Inen Utari dan begitu banyaknya wanita yang mempunyai perinen. Sementara aku ... jika punya anak. Apakah perinenku Inen Ipak atau Inen Nuin? Haruskah seumur hidupku seperti ini dipanggil dengan panggilan Inen Mayak?"

"Ide ganti tikar itu datangnya dari Kak Lia. Karena kakak ingin memberikan kebahagiaan kepada Bang Akmal. Inen Utari, menikahlah dengan suamiku."

"Inen Utari, kamu harus menerima lamaran Akmal sebagai pengganti Wenkenara. Jika kau menikah dengan lelaki lain, kemungkinan mereka hanya cinta kepada hartamu. Bagaimana dengan Utari dan Zilan? Akmal itu akan melindungi kamu, anak-anak, dan juga harta almarhum Wenkenara." 

Ganti tikar, kata yang sangat aku takuti. Bisnis hancur karena pengkhianatan, aku melewati masa gulung tikar. Sungguh berat, kepala ke kaki dan kaki ke kepala untuk dapat bertahan hidup. Ganti tikar terdengar sederhana, tetapi terasa sangat berat, melebihi beratnya gulung tikar. Jangankan untuk menjalaninya, mendengarnya saja aku rasa bagaikan ditusuk dengan belati tajam. Apakah aku harus gelar tikar pandan ini, untuk ganti tikar? 

Beberapa dialog di atas terdapat dalam bab yang berjudul "Ganti Tikar" dengan setting lokasi Bener Meriah dan Takengon. Bagaimana kelanjutannya? Mampukah Lahore melewati polemik ini? Apakah dia menerima keputusan keluarga almarhum suaminya untuk ganti tikar dengan Akmal? Jika dia menerima keputusan itu, sanggupkah dia hidup berpoligami? Seandainya dia menolak, bagaimana dia melepaskan diri dari belenggu ganti tikar itu? 

Ceritanya dari 4.0 cinta, ada si dia bernama Murdi. Seorang terpelajar lulusan luar negeri, Murdi si buyung dari Abdya. Lahore biasanya selalu mendapatkan kiriman kue lebaran, ikan asin, dan brue sigupai dari calon mertua.

Murdi menyelesaikan pendidikannya di luar negeri, ketika kembali ke kota Banda Aceh ... dia menerima 5 pucuk surat dari orang tua Lahore. Surat yang sekian tahun lalu pernah dia kirim untuk kekasih hati ternyata tidak pernah sampai kepada sang kekasih, tetapi dia harus memeluk kembali semua surat itu. 

Sang kekasih sudah menikah dan hidup di negeri atas awan bersama Wenkenara. Murdi harus mencari jejak kenangan di sepanjang pantai Susoh, beli ikan di Ujung Siranggo, hari maken-maken, kanduri apom, kanduri sawah, kanduri laut, dan Maulid pernah dilewatinya dengan Lahore. Sayangnya, jejak Lahore itu ... tinggal kenangan, sehingga dia harus kembali ke Amerika. 

Pada suatu ketika, takdir mempertemukan mereka berdua pada sebuah seminar nasional di Jakarta. Murdi sebagai pemateri dengan Lahore sebagai peserta seminar itu. Sebagai peserta seminar dengan pemateri dari bagian masa lalunya, bagaimana sikap Lahore untuk menetralkan semua kecamuk jiwanya? Lahore seorang janda, apakah dia berterus terang dengan statusnya? Apakah dia kembali dengan Murdi cinta pertamanya itu? Apakah Lahore menerima semua surat dari lelaki masa lalunya dan bagaimana sikap Lahore jika dia menerima surat tersebut dari Murdi? Kenapa mereka sempat terpisah dan Lahore menikah dengan Wenkenara? Ada misteri apa dibalik meninggalnya Wenkenara dan bagaimana dengan Lahore dalam menghadapi keadaan yang memaksanya untuk ganti tikar dengan Bang Akmal abang ipar yang masih berstatus suami sah dari Lia Asten? Ada dua sosok lelaki lain yang juga mengharapkan cintanya Lahore, siapakah dia? Mampukah Lahore keluar dari polemiknya 2.3.5 GelAs-GElas Kristal 4.0 Cinta? 

Ini penggalan dari beberapa bab dengan setting lokasi Abdya dan Jakarta tentang "Cut Nyak Lahore". 

***
Blurb :

Satu jam lagi undangan ini, apakah aku akan menghadiri pelantikan Musrian? 

Pantaskah aku hadir di sana? Bagaimana dengan besok? Murdi juga pelantikan, apakah aku harus memenuhi undangannya juga? 

Lusa, Bang Akmal akan datang ke rumahku membawa Kak Lia—istrinya—yang akan berobat di Rumah Sakit Zainal Abidin, tetapi untuk beberapa hari dia ingin tinggal bersamaku. 

Bagaimana dengan Danuar? Dia juga ingin aku hadir pada acara buka puasa bersama pembukaan showroom usaha barunya. 

Ya Allah, Ramadan-Mu dalam Covid-19 ini berilah aku kemenangan dengan kesucian tanpa menodai statusku agar bisa capai fitri yang mulia. Aku berusaha menjaga 2.3.5 gelas-gelas kristal itu agar tetap di tempatnya dan tidak menjadi beling dalam mencari 1 dari 4 cinta. Kendati aku kadang akan merangkak dari nol untuk mendapatkan 1 cinta yang masih misteri.

Kata Mereka Tentang Cut Nyak Lahore (2.3.5 GelAs-GElas Kristal 4.0 Cinta) :

“Buku ini kaya bahasa dan budaya dari tiga suku yang mewakili beberapa suku yang terdapat di Provinsi Aceh." [Drs. Ibnu Hajar Laut Tawar—Tokoh Masyarakat Gayo]

“Ada cinta, pengkhianatan, misteri, perjuangan, dan kesetiaan serta tersemat sejarah yang terangkum dalam tahun 2019, puncak kejayaan peradaban sampai masa pandemi Covid-19, terangkum apik pada karya novel Cut Nyak Lahore.” [Norisdawati—Penggemar Lahore; ibu rumah tangga; Pegawai Dinas Kesehatan Abdya]

“Buku ini sangat seimbang antara sepak terjang dalam bisnis, profesi, adat, dan cinta. Novel tentang perjuangan mimpi tanpa mengabaikan realita yang ada. Sebuah perjuangan panjang 2.3.5 penuh teka-teki dan 4.0 Cinta, karena angka 1 itu misteri.” [Edi Putra Kelana—Seniman; Dosen Al-Muslim; Ketua MPD Kab. Aceh Tengah]

“Aku membacanya dengan mata hatiku hingga kelar. Sungguh luar biasa sang tokoh. Tokohnya melangit, tapi tetap membumi. Novel yang bertabur kebaikan dan mutiara kehidupan.” [Azwar Yunus—Dosen Politeknik Negeri Lhoksumawe]

***
Ketika membaca novel Cut Nyak Lahore, pembaca selain mendapatkan hiburan, juga mendapatkan pengetahuan tentang tutur panggilan dalam suku Gayo, adat/kebiasaan suku Aceh, suku Gayo, dan suku Aneuk Jame dalam merayakan hari baik bulan baik, bagaimana manajemen kopi dan bangun dari keterpurukkan dalam dunia bisnis, memecahkan sebuah misteri, ijab kabul, talkin, fardu kifayah, sejarah (konflik Aceh, gejolak politik di Amerika, pemilu 2019, Covid-19, dan Faul Lida 2019), dunia pendidikan (peserta didik, mahasiswa, guru, kepala, pengawas, widyaiswara, dan dosen), selain bahasa daerah juga ada bahasa Inggris, dan quotes inspiratif. Semua hal itu terangkum secara apik dalam novel Cut Nyak Lahore dengan 2.3.5 GelAs-GElas Kristal dan 4.0 Cinta.


Biodata:
Penulis bernama Lasma Farida, seorang mahasiswi pascasarjana IAIN Lhoksumawe dan berprofesi sebagai seorang guru IPA MTsN Bener Meriah. Sekarang juga sedang fokus dengan dunia menulis (cerpen, novel, cerita anak, dan puisi). Karya solonya adalah:
1. Cut Nyak Lahore (novel inspiratif) 
2. Kita Kata Burni Telong dari Bale Redelong (151 puisi dan qoutes)
3. Sapu Lidi dan Pendekar Bermasker Hitam (15 cerita perjuangan dan pertualangan anak di kaki gunung berapi Burni Telong)
4. Mata Air Bukan Air Mata (22 kumpulan Cerpen daerah dan nasional)
5. Tentang Sejuta Rasa (53 Puisi Pendidilan dan alam semesta)