Oleh : DR.Hamdan,MA
Otak manusia adalah sesuatu yang sangat unik bagaikan sebuah mesin raksasa yang paling unik dan perangkat paling komplek di dunia, mepunyai milyaran sel yang memiliki fungsi dan perannya yang spesifik, dimana satu dengan yang lainnya saling keterkaitan, yang mana sebagian fungsinya adalah mampu mengontrol diri manusia tersebut.
Otak adalah bagian tubuh manusia yang sangat unik dan sangat misterius yang tidak membuat jemu dan kehabisan bahan penelitian para ilmuan mengenai keunikan dan kemisteriusan otak ini, setiap penelitian yang di lakukan oleh ilmuan semakin menambah khazanah pengetahuan manusia terhadap rahasia yang di kandungoleh otak manusia tersebut.
Sebagai suatu yang menyimpan memori, otak manusia dengan kapasitas yang tidak terbatas tidak ada hardisk komputer secanggih apapun yang mampu menyaingi kapasitas yang dimiliki oleh otak manusia, adalah suatu keanehan ketika seseorang yang memiliki otak yang normal ketika di tantang untuk mempelajari suatu materi pelajaran tertentu mengucapkan kata-kata yang merendahkan memori otaknya dengan mengatakan otak saya tidak mampu lagi memahami, mempelajari dan menguasai pelajaran sulit ini, disebabkan otak saya sudah penuh, padahal diakui bahwa siapapun ilmuan besar di dunia tidak ada yang mampu mengoptimalkan kapasitas otak mereka.
Menurut para ilmuan para ilmuan besar dunia hanya mampu mengoptimalkan beberapa persen saja dari kemapuan otaknya, kita bisa membayangkan bagaimana jika seseorang mampu mengoptimalkan separuh saja kemampuan otaknya otaknya, bukankah seorang yang dapat melakukannya dapat digelari ensiklofedi berjalan.
Di antara hasil penelitian kelebihan otak manusia sebagai penyimpan memori, dapat kita baca dari buku Abdul Daem Al-kahel dala bukunya ”berbagi pengalaman menjadi hafizh quran” dalam bukunya tersebut beliau menjelaskan mengenai bahwa otak manusia bukan saja mampu menyerap informasi dalam keadaan sadar, ketika tidur otak manusia masih bisa menyerap imformasi, sehingga dari penemuan tersebut beliau mengembangkan metode menghapal Al-Quran dalam keadaan tidur, di mana beliau menyebut menghapal Al-Quran tanpa sengaja, disebabkan setiap kali hendak tidur di malam hari dia menghidupkan audio tilawah yang akan dihapal besok harinya, pada pagi harinya beliau mampu menghapal ayat yang akan dihapalnya tersebut dengan sangat mudah.
Kerja otak mengingat adalah salah satu objek kerja yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sehingga menjadi kajian yang sangat penting dalam kajian ilmu psikologi pendidikan, disebabkan dalam proses pencarian ilmu pengetahuan mengingat yang sudah dipelajari adalah salah satu yang sangat penting dilakukan oleh seorang yang menuntut ilmu pengetahuan, adalah salah satu musibah besar yang ada dalam setiap pelajar pelajar jika tidak mampu mengingat materi pelajaran yang dipelajarinya, sehingga banyak pengetahuan, kiat-kiat yang dibuat oleh ilmuan dalam ikhtiar meningkatkan daya mengingat serta mengurangi penyakit lupa.
Lupa adalah lawan kata’’ ingat ’’ secara sederhana mengingat adalah kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi dimasa yang yang akan datang, ataupun kemapuan kejiwaan untuk memasukkan, menyimpan serta menimbulkan suatu inpormasi sebelumnya; sedangkan lupa adalah secara sederhana adalah hilangnya kemampuan mengingat ataupun memproduksi kembali apa-apa yang sudah dipelajari dan diketahui.
Namun kata ingat mengingat dan juga kata lupa dan melupakan jika dalam konteks psikologi pendidikan, jika ingat dan mengingat adalah sesuatu yang positif sedangkan kata lupa adalah adalah sesuatu yang negatif; namun jika kita menggunakan kata tersebut dalam konteks yang lebih luas tentunya mempunyai pengertian yang sangat luas dan mempunyai pemahaman yang beragam.
Dalam konteks tersebut ternyata lupa dan melupakan bukan selalu konotasinya negatif bahkan terkadang positif, bahkan kata sebagian orang memiliki sifat pelupa kadang-kadang diperlukan bahkan dalam konteks pemahaman keagamaan kita, namun di sisi lain mengarah konotasi yang negatif begitu juga dengan kata ingat mengingat, ternyata lupa dan melupakan terkadang sangat diperlukan misalnya adalah dalam diri manusia begitu banyak informasi-informasi dan pengetahuan yang terkadang informasi tersebut banyak yang berbentuk menyesatkan dan bersumber dari sumber yang tidak benar, informasi dan pengetahuan tersebut sebaiknya dibuang dan juga dilupakan saja, sebab hal tersebut mampu dan bisa mengotori memori dan juga kejiwaan kita. Ataupun bagaimana jadinya psikis kita seandainya kita selalu tidak mampu melupakan kenangan-kenangan yang tidak baik dan juga pengalaman yang kotor bukankah hal tersebut adalah sesuatu yang tidak terpuji.
Dalam konteks yang lainnya seseorang dianjurkan agar melupakan kebaikan yang dilakukan dan mengingat dosa-dosa yang dilakukan, sebab dengan melupakan kebaikan-kebaikan yang dilakukan seperti shalat, puasa, zakat dan lainnya dan mengingat dosa-dosa yang telah dilakukan, maka seseorang akan terhindar dari sifat yang tecela, yaitu merasa telah beramal kebaikan dan tidak pernah melakukan kejahatan padahal segala kebaikan yang dilakukan oleh seseorang belum tentu tercatat sebagai kebaikan sedangkan jika melakukan keburukan sudah jelas tercatat suatu keburukan, dalam kajian ulama salah satu indikasi orang yang bahagia adalah melupakan kebaikan yang dilakukan dan mengingat keburukan yang pernah dilakukan sebesar apapun kebaikan tersebut ataupun sekecil apapun keburukan tersebut.
Namun bagaimana jadinya manusia yang lupa diri, bukankah hal tersebut sangat tercela, ungkapan ‘’lupa diri’’ adalah ungkapan konotatif, bukan orang yang mengalami penyakit amnesia namun orang yang lupa diri dijelaskan sebagai orang yang melupakan sisi kemanusiaanya bukankah manusia harus memahai dirinya sebagai makhluk yang memiliki akal yang harus mempertimbangkan baik buruk ketika berprilaku, ketika seseorang berprilaku seperti hewan maka berarti orang tersebut dikatakan lupa diri.
Dalam konteks pemahaman Al-Quran Allah menjelaskan bahwa ketika seorang muslim melupakan Allah maka pada hakikatnya dia telah melupakan diri mereka sendiri, melupakan Allah berarti ketika seseorang tersebut melupakan diri mereka sebagai makhluk dan seorang hamba, dan melupakan Allah sebagai tuhan yang wajib disembah dengan segala kewajiban yang mesti ditinggalkan dan dikerjakan.
Bahkan dala ajaran agama Islam sangat dianjurkan untuk mengingat Allah yang diistilahkan dengan zikr, baik zikir khusus seperti mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan lainnnya ataupun segala aktifitas ibadah lainnya dalam rangka mengingat kekuasaan dan zat Allah, Allah akan memberikan beragam kebaikan dari ibadah tersebut bagi yang melakukannya, namun segala keburukan akan diberikan kepada orang yang melupakan aktifitas ibadah tersebut.
Bahkan Islam sangat membenci seseorang yang ketika mendapatkan kesulitan dia berjanji kepada Allah dalam bentuk nazar kemudian setelah Allah melepaskan kesulitannya dia melupakan nazarnya tersebut kepada Allah, begitu juga dengan janji-janiji yang sudah diucapkan kepada manusia lainnya, adalah satu kehinaan jika dengan mudahnya melupakan janji-janji kepada manusia.
Siapapun dipastikan akan membenci Seorang anggota legislatif ataupun pemimpin ketika sebelum terpilih menjadi pemimpin dengan mudahnya akan mengucapkan janji akan memberikan kemudahan kepada rakyatnya jika seandainya terpilih,namun setelah terpilih seolah-olah mengalami penyakit amnesia yang akut, kendatipun sifat pelupa tersebut,datangnya sangattiba-tiba,apakah lupa ataupun pura-pura lupa sesuatu yang sangat tipis perbedaannya.
Ternyata lupa dan melupakan ataupun ingat ataupun mengingat bukan saja terjadi disebabkan oleh tingkat intelegensi yang rendah, akan tetapi dalam konteks yang lebih luas bisa saja disebabkan rendahnya rasa kemanusiaan dan tingkat keimanan yang ada dalam diri seseorang.
*Penulis Adalah Dosen IAIN Takengon.s