Karya: Fahmul Haqqi
Lembaran kertas putih bertaburan
Berterbangan tidak beraturan
Aku mengais tiap lembaran itu
Mewarnainya merangkai kata bersama buku
Tinta pena mengalir berukiran imajinasi
Pikiranku membahana berlukisan mimpi
Ingin mencapai langit biru yang ketujuh
Izinkan aku ke sana ayah... ibu antarkan aku guru
Merdeka, kini tidak ada lagi genjatan senjata
Bumi pertiwi, cintaku padamu membahana
Hanya pena dan buku senjataku bertahan
Untuk melawan penjajahan kebodohan
Aku ingin memeluk waktu
Aku cinta negeriku
Belajar menyelami samudra gunung kujelajahi
Bersama ikhtiar mengisi kemerdekaan dengan literasi
Bener Meriah, 16 April 2020
Berterbangan tidak beraturan
Aku mengais tiap lembaran itu
Mewarnainya merangkai kata bersama buku
Tinta pena mengalir berukiran imajinasi
Pikiranku membahana berlukisan mimpi
Ingin mencapai langit biru yang ketujuh
Izinkan aku ke sana ayah... ibu antarkan aku guru
Merdeka, kini tidak ada lagi genjatan senjata
Bumi pertiwi, cintaku padamu membahana
Hanya pena dan buku senjataku bertahan
Untuk melawan penjajahan kebodohan
Aku ingin memeluk waktu
Aku cinta negeriku
Belajar menyelami samudra gunung kujelajahi
Bersama ikhtiar mengisi kemerdekaan dengan literasi
Bener Meriah, 16 April 2020
Penulis bernama Fahmul Haqqi, berusia 9 tahun.Putra bungsu dari tiga bersaudara ini merupakan karya kelimanya bersama penulis Kelas Pena Anak (KPA). Anak bungsu dari Ama Turham. AG dan Ine Lasma Farida. Sekarang dia baru naik kelas 4B MIN 3 Bener Meriah dan kelas 3 TPA Cahaya Azami Simpang Tiga. Bercita-cita ingin jadi pilot, dokter, dan penulis untuk negeriku. Temui dia di akun FB/IG Fahmul Haqqi.