Oleh: Novita Sarwani*
Sejak pademic covid 19 yang membuat keresahan bagi seluruh masyararakat di penjuru dunia dan banyak upaya masyarakat untuk mencegah penyebarannya. Semua masyarakat banyak kehilangan rutinitas yang biasa mereka lakukan.
Salah satu yang merasakan perubahan yaitu mahasiswa. Mahasiswa/i yang biasanya melakukan aktivitas aktif dikampus, kini semua kegiatan dilakukan di rumah saja. Mahasiswa banyak mengeluh atas perubahan cara belajar dalam keadaan dunia seperti ini. Namun tidak ada cara lain mahasiswa/i harus mengikuti arahan dari pemerintah demi keselamatan.
Dalam menjalankan pembelajaran secara online banyak keluhan mahasiswa/i saat mengikuti perkuliahan yang terkadang mereka susah untuk paham serta banyaknya tugas yang tidak siap satu persatu. Mahasiswa/i sangat merindukan kuliah tatap muka seperti biasanya, namun bagaimana lagi mereka mau tidak mau harus menjalankan kegiatan kuliah dengan online. Kuliah online banyak mengeluarkan biaya karena menggunakan jarigan internet yang harus memakai kuota tentunya.
Mahasiswa terkadang kewalahan dalam membeli paket/kuota internet karena disebagian daerah harganya lumayan mahal. Seharunya kuota yang jangka waktunya satu bulan kini hanya bertahan satu minggu lebih atau kurang dari dua minggu.
Disamping mahasiswa kuliah online mereka berusaha mengisi waktu dengan mencari pekerjaan yang dapat menghasilkan uang. Tidak mengharapkan upah banyak hanya cukup untuk membeli kuota saja sudah bersyukur dan dapat meringankan pengeluaran orang tua. Banyak usaha yang dilakukan mereka saat libur kuliah tatap muka diantaranya; bekerja sebagai karyawan caffe, kerja banguna, berdagang,dan lain sebagainya.
Didataran tinggi tanoh gayo mahasiswa yang kuliah online diselingi denga berkerja sebagai petani. Mereka mulai mengisis waktu sambil kuliah online dengan menanam tumbuhan kopi dan menanam cabe. Semua mahasiswa/i mengharapkan agar bumi cepat membaik supaya kegiatan pembelajaran kembali pada semestinya.