HMI merupakan organisasi mahasiswa Islam tertua dan terbesar yang ada di Indonesia, dimana organisasi ini telah melahirkan banyak tokoh-tokoh hebat dan terkenal yang dimiliki oleh negara. HMI lahir saat energi dan psikologi umat Islam terkuras untuk mempertahankan kemerdekaan dari para penjajah yang masuk ke Indonesia. Dengan tujuan pertama yaitu menegakkan dan mengembangkan agama Islam, serta mempertinggi derajat rakyat dan negara Republik Indonesia.
Di dalam tubuh HMI, tentunya memliki kader yang menjadi tulang punggung bagi HMI dan untuk keberlanjutan organisasi ini kedepannya. Kita sebagai kader tentunya memiliki arah gerak yang sejalan dengan tujuan HMI yaitu: "terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil, makmur yang diridhoi Allah SWT". Tugas terpenting yang harus dilakukan yaitu melahirkan orang-orang yang sadar untuk berjuang.
Walaupun eksistensinya semu, namun sering terorganisir sehingga terlihat kuat. Kita sudah punya cukup banyak orang cerdas, yang kita perlukan adalah orang-orang berpengetahuan yang mau membangun gerakan. Setiap anggota dituntut untuk meningkatkan kualitas diri menjadi seorang kader yang sesuai dengan tujuan yang dimiliki HMI. Dari hal tersebut timbul lah pertanyaan, seperti apa kader yang sebenarnya. Kader yang sebenarnya yaitu kader yang mampu menjadi tulang punggung bagi organisasi dan menjadi sumber cahaya di sekitarnya. Kader lebih tinggi kualitasnya daripada seorang anggota.
Jika anggota hanya sebatas sekelompok orang yang atas persyaratan tertentu telah menjadi bagian formal dari sebuah organisasi, maka kader didefinisikan sebagai sekelompok orang yang sengaja direkrut, berproses dan dibina secara khusus untuk menjalankan misi dari organisasi.
Tolak ukur kemampuan dan kehebatan seorang kader bukan pada keberhasilan menghancurkan kemungkaran yang ada, tetapi mampu menjadi seorang pejuang yang memiliki keberanian dan keteguhan untuk melawan kebatilan dan menegakkan keadilan serta konsisten dalam menjalankan kebaikan.
Seorang kader haruslah mempunyai spiritualitas dan mentalitas yang kuat (Iman), memiliki rasionalitas yang tinggi (berilmu), dan berjuang secara bersama-sama secara rapi dan terorganisir, melalui kerangka ideologi yang jelas, dan didukung keahlian strategis, taktis, teknis, dan beramal.
Walaupun tindakan yang kita lakukan kecil, tetapi terkandung unsur kebaikan di dalamnya, maka dari sana lah sesuatu yang besar akan muncul. Seperti keagungan syiar Islam yang dijalankan oleh nabi Muhammad SAW yang awalnya melalui tindakan kecil dengan sembunyi-sembunyi, hingga akhirnya kebaikan Islam menyebar ke seluruh dunia.
Hal ini disebabkan oleh isi dari kandungan ataupun tindakan yang dilakukan tersebut mengarah kepada kebenaran, sehingga hasil dari usaha yang dilakukan menjadi sumber cahaya bagi sekitar. Diharapkan, kita semua mampu berusaha dan berjuang di jalan kebenaran dengan niat yang lurus tanpa di tunggangi pengaruh yang jahat.
Seorang kader seperti cahaya yang dicari dan selalu dikelilingi serta dijadikan panutan. Kader sebagai penentu arah perubahan dan kemajuan, seorang penggerak, inspirator, pencetus ide-ide brilian, dan inovator. untuk mempertajam berbagai doktrin ke-HMI-an dan ke-Islam-an. Setiap kader memiliki tugas dan tanggung jawab, maka setiap kader punya tujuan.
Artinya, setiap kader baik secara pribadi maupun secara sosial terus berinteraksi untuk mencapai tujuan. Karena adanya tanggung jawab pribadi dan interaksi sosial, maka setiap kader memiliki pengaruh, baik bagi dirinya ataupun bagi orang lain. Karena masing-masing punya kadar pengaruh bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, maka setiap kader dalam hal ini adalah seorang pemimpin.
Setiap anggota HMI, hendaknya sadar akan kewajibannya untuk meningkatkan kualitas dirinya menuju kualitas insan cita HMI. Setiap kader memiliki motivasi dasar dalam ber-HMI dan menjadikan Allah swt sebagai satu-satunya tujuan dalam berorganisasi.
Semoga aktifitas dan pengabdian kader bertujuan dalam upaya mengenal, mendekat, memahami, menyatu, dan mendapatkan ridha Allah SWT. Semoga semua anggota HMI komsat pertanian korkom unja selalu kompak, berjuang bersama, dan mencintai organisasinya serta selalu dalam lindungan ALLAH SWT.
Sudah kah kita menjadi seorang kader ataukah hanya sebatas anggota saja? Hal ini perlu kita cari tau pada diri kita sendiri dan dari tindakan yang sejauh ini telah kita lakukan untuk HMI.
Dari rangkainan kata-kata yang terhubung menjadi kalimat, hingga membentuk paragraf dan tercipta menjadi suatu tulisan singkat dari saya. Sekian dari saya, tak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT.
Manusia tempatnya salah, khilaf dan dosa, oleh karena itu saya pribadi mohon maaf jika ada kesalahan kata dan menyinggung para pembaca serta kepada Allah saya mohon ampun. Bilahitaufiq Wal hidayah wassalamualaikum wr.wb.
Penulis : Yusuf Efendi*
Di dalam tubuh HMI, tentunya memliki kader yang menjadi tulang punggung bagi HMI dan untuk keberlanjutan organisasi ini kedepannya. Kita sebagai kader tentunya memiliki arah gerak yang sejalan dengan tujuan HMI yaitu: "terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil, makmur yang diridhoi Allah SWT". Tugas terpenting yang harus dilakukan yaitu melahirkan orang-orang yang sadar untuk berjuang.
Walaupun eksistensinya semu, namun sering terorganisir sehingga terlihat kuat. Kita sudah punya cukup banyak orang cerdas, yang kita perlukan adalah orang-orang berpengetahuan yang mau membangun gerakan. Setiap anggota dituntut untuk meningkatkan kualitas diri menjadi seorang kader yang sesuai dengan tujuan yang dimiliki HMI. Dari hal tersebut timbul lah pertanyaan, seperti apa kader yang sebenarnya. Kader yang sebenarnya yaitu kader yang mampu menjadi tulang punggung bagi organisasi dan menjadi sumber cahaya di sekitarnya. Kader lebih tinggi kualitasnya daripada seorang anggota.
Jika anggota hanya sebatas sekelompok orang yang atas persyaratan tertentu telah menjadi bagian formal dari sebuah organisasi, maka kader didefinisikan sebagai sekelompok orang yang sengaja direkrut, berproses dan dibina secara khusus untuk menjalankan misi dari organisasi.
Tolak ukur kemampuan dan kehebatan seorang kader bukan pada keberhasilan menghancurkan kemungkaran yang ada, tetapi mampu menjadi seorang pejuang yang memiliki keberanian dan keteguhan untuk melawan kebatilan dan menegakkan keadilan serta konsisten dalam menjalankan kebaikan.
Seorang kader haruslah mempunyai spiritualitas dan mentalitas yang kuat (Iman), memiliki rasionalitas yang tinggi (berilmu), dan berjuang secara bersama-sama secara rapi dan terorganisir, melalui kerangka ideologi yang jelas, dan didukung keahlian strategis, taktis, teknis, dan beramal.
Walaupun tindakan yang kita lakukan kecil, tetapi terkandung unsur kebaikan di dalamnya, maka dari sana lah sesuatu yang besar akan muncul. Seperti keagungan syiar Islam yang dijalankan oleh nabi Muhammad SAW yang awalnya melalui tindakan kecil dengan sembunyi-sembunyi, hingga akhirnya kebaikan Islam menyebar ke seluruh dunia.
Hal ini disebabkan oleh isi dari kandungan ataupun tindakan yang dilakukan tersebut mengarah kepada kebenaran, sehingga hasil dari usaha yang dilakukan menjadi sumber cahaya bagi sekitar. Diharapkan, kita semua mampu berusaha dan berjuang di jalan kebenaran dengan niat yang lurus tanpa di tunggangi pengaruh yang jahat.
Seorang kader seperti cahaya yang dicari dan selalu dikelilingi serta dijadikan panutan. Kader sebagai penentu arah perubahan dan kemajuan, seorang penggerak, inspirator, pencetus ide-ide brilian, dan inovator. untuk mempertajam berbagai doktrin ke-HMI-an dan ke-Islam-an. Setiap kader memiliki tugas dan tanggung jawab, maka setiap kader punya tujuan.
Artinya, setiap kader baik secara pribadi maupun secara sosial terus berinteraksi untuk mencapai tujuan. Karena adanya tanggung jawab pribadi dan interaksi sosial, maka setiap kader memiliki pengaruh, baik bagi dirinya ataupun bagi orang lain. Karena masing-masing punya kadar pengaruh bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, maka setiap kader dalam hal ini adalah seorang pemimpin.
Setiap anggota HMI, hendaknya sadar akan kewajibannya untuk meningkatkan kualitas dirinya menuju kualitas insan cita HMI. Setiap kader memiliki motivasi dasar dalam ber-HMI dan menjadikan Allah swt sebagai satu-satunya tujuan dalam berorganisasi.
Semoga aktifitas dan pengabdian kader bertujuan dalam upaya mengenal, mendekat, memahami, menyatu, dan mendapatkan ridha Allah SWT. Semoga semua anggota HMI komsat pertanian korkom unja selalu kompak, berjuang bersama, dan mencintai organisasinya serta selalu dalam lindungan ALLAH SWT.
Sudah kah kita menjadi seorang kader ataukah hanya sebatas anggota saja? Hal ini perlu kita cari tau pada diri kita sendiri dan dari tindakan yang sejauh ini telah kita lakukan untuk HMI.
Dari rangkainan kata-kata yang terhubung menjadi kalimat, hingga membentuk paragraf dan tercipta menjadi suatu tulisan singkat dari saya. Sekian dari saya, tak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT.
Manusia tempatnya salah, khilaf dan dosa, oleh karena itu saya pribadi mohon maaf jika ada kesalahan kata dan menyinggung para pembaca serta kepada Allah saya mohon ampun. Bilahitaufiq Wal hidayah wassalamualaikum wr.wb.
Penulis : Yusuf Efendi*